Jumat, Desember 21, 2012

Last words for ISMKI

Menilik kembali satu persatu perjalanan aku di ISMKI. Pertama kenal dari sebuah acara bernama LKMM Wilayah, dari kakak2 di kampus. Tertarik, tapi waktunya pas sama remedial RPS. tapi setelah diusahakan, akhirnya bisa banget ikut acara itu hampir full (ga ikut sambutan aja). Beberapa bulan setelahnya, ada muswil, aku juga gak ikutan, tapi ditawarin jadi pengurus. Nekatlah ikutan. Taunya malah disuruh jadi koordinator bidang PSDM, dengan penuh perjuangan akhirnya PSDM ISMKI sedikit demi sedikit berkembang bersamaku.

Ini membuat cinta aku sama ISMKI tumbuh. They taught me a lot of things. Kecintaan itu juga yang buat aku bertahan dan terus berjuang sebagai wakil sekwil di tahun berikutnya. Awalnya aku berpikir untuk mengakhiri perjuangan itu di tahun 2012. Tapi rasa ini membuatku ingin terus berjuang, tanpa memahami apa yang akan aku hadapi di koass dan apa yang sebenarnya ingin aku capai dalam hidup. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk berjuang sebagai koordinator nasional litbang ISMKI.

aku sangat tahu, tahun 2012 menjadi tahun dengan kinerja terburukku disaat banyak orang berharap padaku, banyak orang percaya padaku. Memang sesal itu ada, tapi aku tau sikapku ini bukan tanpa alasan dan tujuan. Selama koass aku berusaha memahami apa yang jadi tujuan hidupku, apa yang menjadi alasan dan tujuan aku berjalan disini.

Bukan aku tak lagi mencintai tempat ini. Rasa itu akan tetap ada, tapi aku tau sudah saatnya aku pergi. Aku tau, aku tidak lagi diperlukan. Banyak adik2 yang menunggu untuk berkembang di tempat ini. Aku harus menggeser posisiku agar mereka bisa merasakan apa yang pernah aku rasakan hingga aku benar2 mencintai tempat ini. Lagipula, bintang yang aku gantungkan selama ini sudah menunggu untuk aku kejar. Ada tujuan utama hidupku yang telah terlupakan, terabaikan, dan kini harus benar2 aku kejar.

Aku terima jika banyak orang menghujatku, mencemooh aku karena kinerjaku. Aku mohon maaf telah mengecewakan kalian. Aku mohon maaf telah menyia2kan kesempatan yang kalian berikan. Mungkin hanya segini yang bisa aku berikan. Tidak banyak, tapi aku percaya kalian bisa menjadikannya lebih besar. :)

Terima kasih, Ya Allah. Alhamdulillah.
Terima kasih, ISMKI atas segala ilmunya.
Terima kasih, Guga, miring, dadar, popcorn, dan peppermint.
Terima kasih, Surya Santosa dan rekan2 setimnya.
Terima kasih, Raynaldy Budhy dan para eagles.
Terima kasih, Keluargaku di ISMKI Wilayah 2.
Terima kasih, tim Litbangnas.
Terima kasih, manis manja.
Dan terima kasih semua kakak2ku di ISMKI.

Setelah ini aku harus berjuang untuk hidupku, untuk membayar kesalahanku yang lalu. :)

Selasa, Desember 04, 2012

Belanda dan sekelebat pertanyaan

Belanda, si negri tulip, katanya. Padahal, tahukah kalian kalau, konon, bunga tulip terindah adanya di turki. Kenapa aku bilang 'konon'? Karena aku juga ga tau turki. hehehe
Belanda, si negri kincir angin. Mungkin saking rendah datarannya, saking panasnya disana, kipas angin ditaro dimana2 gitu ya, kayak di dufan. *udik*

Sejarah bilang, belanda adalah bangsa yang menjajah Indonesia. Pengaruhnya luar biasa sekali. Bahkan, nama budaya yang berkembang di Jakarta, betawi, itu berasal dari istilah Batavi atau orang Romawi menyebutnya Batavia. Mungkin kita gak pernah berusaha cari tau, kenapa sejarah menamainya itu. Ternyata itu adalah nama para sesepuh jerman yang tinggal berbatasan dengan Belanda, hanya dipisahkan oleh sebuah sungai. Sekarang, area itu sudah jadi bagian dari Belanda. Padahal, suku asli di Jakarta atau Sunda Kelapa, adalah orang sunda juga. Jadi sebenernya budaya betawi itu dari Belanda kah? Budaya seperti apa yang masuk itu sebenernya?

350 tahun sungguh waktu yang tidak akan pernah singkat untuk sebuah penderitaan bangsa kami, tapi menjadi sekejap untuk kami belajar dari perkembangan mereka. Mulai dari ilmu sains, sosial, ekonomi, sampai sepak bola. Nampaknya sangat sulit untuk kami belajar dari mereka. Bukan aku yang mengatakan begitu, tapi kenyataan yang mengesankan begitu.

Orang muslim, apalagi berjilbab, sulit survive di eropa, katanya. Saya ingin melihat sendiri apa yang sebenarnya terjadi disana. Bagaimana kehidupan sosial mereka, cara mereka menjadi yang terbaik versi mereka. Selain itu, jadi hal yang menarik bila bisa belajar bagaimana bertoleransi dalam beragama di negara yang sekuler, masalah yang juga banyak terjadi disekitar kita.

Banyak hal yang menurut aku misterius dari negara dan bangsa tersebut. Kalo secara geografis mungkin tidak terlalu istimewa, tapi aku kira kekuatan mereka ada pada sistem dan sdm. Meskipun hidup di tanah rendah, mereka nampak sangat optimal menjalani itu. Mungkin karna 1 hal, they admit their weaknesses, so they try to be stronger and stronger. Beda kali ya, sama orang Indonesia yg terlalu arogan merasa bangsa ini punya potensi besar tapi jadinya menye2. Kurang kesadaran akan ancaman bisa jadi. *abis ini pasti banyak yg punya sejuta penolakan atas kalimat itu :)

Popular