Selasa, Desember 31, 2013

Memaknai tahun baru

Lagi saya bilang, waktu kecil, saya ini didikan dari pesantren ke pesantren. Meski ilmu agama saya masih dangkal, masih tetep nempel kok pemahaman yang dulu itu. Meski sempat ada di fase 'salah kaprah', tapi rasa yang lalu itu masih tetap ada. Pembiasaan dari ibu saya ini melekat. 23 tahun saya hidup, masih bisa dihitung jari berapa kali saya merayakan tahun baru.

Selama ini saya hampir selalu tahun baru dengan berdiam diri di rumah, mendekat pada Allah, bermuhasabah diri, dan merencanakan masa depan. Lalu semakin hari semakin berubah pandangan saya untuk tahun baru ini. Mungkin bisa dibilang saya ini kuno. Tapi buat saya, tahun baru ini ga berarti apa2. Kalau mau muhasabah, ber'resolusi', merencanakan masa depan, kenapa harus di tahun baru?
Kalau merasa melakukan kesalahan, ya segera perbaiki. Kalau usahanya masih kurang, ya tambah lagi usahanya. Kalau merasa mendapat pencapaian, segera bersyukur. Kenapa harus menunggu tahun baru?

Kasar kalau saya bilang orang2 yg heboh2 merayakan tahun baru itu bodoh. Tapi petunjuk al-qur'an pun tidak pernah memberi 'sekat' pada waktu, tidak pernah ada sunnah yang mengaitkan pada tahun baru, dan tidak pernah ada alim ulama yang menyatakan tahun baru itu perlu dirayakan. Tahun baru islam, 1 muharrom, pun tidak dirayakan dengan menghitung mundur waktu. Tahun baru islam yang saya kenal, adalah dengan mengenang sejarah yang terjadi dibalik itu semua, mendoakan pendahulu2 kita yang memulai perjalanan hijrah untuk dakwah, dan dengan menggaungkan kebesaran Allah. Bukan untuk memberi sekat pada waktu, bukan membatasi perjuangan, sehingga jika dalam satu tahun target tidak tercapai lalu menyatakan diri gagal. Untuk urusan profesional mungkin boleh, tapi urusan kehidupan, urusan hidup yang bisa saja menit2 berikut Allah memanggil kita, tidak ada batasan.

Kalau mau jadi lebih baik, ya gerak segera, berusaha dan berdoa. Pintu taubat selalu ada jika kita mau. Kasih sayang Allah tidak pernah berhenti ataupun terputus. Setiap detik Allah tunggu kehadiran kita, bagaimana kita mengingatNya, dan memberi maaf bagi yang bersungguh2 memintanya. Lalu apa makna merayakan tahun baru? Tahun baru masehi pula yg entah bagaimana sejarahnya dan makna nya bagi kita.

Wallahu'alam bisshawab

Belajar cinta dari Allah

Belajar cinta dari Allah.
Pernah baca kalimat semacam itu dari blog adik kelas yg di fk ui. Kalimat yang menarik. Kemudian saya berusaha memaknai itu perlahan dengan cara saya, dengan mengenal Allah, mendekat terus pada Allah, hingga akhirnya saya punya persepsi sendiri tentang cinta.

Saya belajar cinta dari Allah, dari belajar menunjukan cinta pada Allah, belajar menunjukkan kesungguhan pada Allah, dan memaknai segala pemberian Allah di hidup saya. Hingga akhirnya saya merasa bahwa cinta yang sesungguhnya adalah cinta pada Allah. Jika kamu memiliki cintaNya, maka cinta bumi dan seisinya akan menuju padamu. :)

Semakin banyak mendekatkan diri pada Allah, semakin hati ini takut menyatakan cinta pada makhlukNya. Bukan karena malu atau segan, tapi karena takut. Takut makhlukNya ini belum sungguh2 mencintaiNya, lalu 'salah pilih' imam, lalu salah langkah seumur hidup. Karena dia yang sungguh2 dalam mencintaiNya akan tahu bagaimana cara mencintai sesama.

Gimanapun, saya ini perempuan desa, didikan dari pesantren ke pesantren (meski bukan santri tetap), binaan ibu, yang sudah mendidik ribuan ustadz,dengan pola pikir sedikit kuno mungkin di mata orang. Ibu saya pun mengajarkan saya bahwa cinta yang sesungguhnya adalah padaNya. Selama 23 tahun ibu saya tunjukkan seperti apa imam yang baik, ibu yang baik, dan istri shalihah. Maka dia yang faham bagaimana cinta Allah akan tahu bagaimana menjadi imam yang baik bagi saya.

Mungkin beginilah cara saya menikmati hidup. Sedikit aneh di mata orang2. Belajar cinta ya dari Yang Punya Cinta yg Hakiki, belajar rasa ya dari Sang Pembolak Balik Hati :)

Resolusi

AMANAH, ISTIQOMAH, MANFAAT, CERDAS, KUAT, HUSNUL KHOTIMAH.
6 nilai yang saya mau itu jadi bagian dari diri saya.

Sama seperti dulu2, setiap muhasabah diri, saya selalu menjadikan aspek2 nilai sebagai resolusi. Dan kali ini muhasabahnya cukup jauh kedepan. Saya berkaca sambil memikirkan diri saya 5, 10, 20, 40 tahun lagi (kalau Allah beri umur). Saya berpikir ulang lagi dan lagi, bukan tentang mau jadi apa saya, tapi saya mau jadi bagaimana. Selama ini aspek2 duniawi yang jadi ujung jalan saya. Dan itu buat saya berpikir bahwa jika saya sudah menggapai itu, lalu apa lagi? Banyak berpikir lagi bahwa esensi hidup bukan tentang jadi apa, tapi bagaimana kita menjalani hidup dan bagaimana kita mengakhiri hidup. Berpikir bahwa yang terpenting adalah bagaimana saya nenjadikan hidup saya terbaik bagi diri saya, terbaik untuk lingkungan saya, berakhir tanpa sesal, berakhir dengan ikhlas. Saya mau menemui Allah dalam keadaan tersenyum.

Kemudian saya banyak mereview kehidupan dari hari ke hari selama bertahun2 ini. Banyak hal yang selama ini tidak tuntas. Banyak residu. Kalau diingat, menimbulkan sesal. Dan saya lelah dengan itu. Bukan tidak menerima takdir, tapi saya harusnya berbuat lebih. Akhirnya saya banyak mencari2 akar permasalahan yang sebenarnya.

Banyak menggali dan ngobrak ngabrik hati ttg masa lalu, akhirnya saya menemukan 6 nilai itu yang paling menjadi masalah dalam diri saya. 6 masalah yang selalu jadi target hidup dari tahun ke tahun tapi paling sulit dicapai. 6 nilai yang selama ini membuat diri saya gak pernah tuntas dengan urusan2 saya. Malu. Sangat malu karena 23 tahun dikasih waktu sama Allah tapi masih tergopoh2 dalam menjaga iman, menstabilkan ibadah, mengasah kemampuan, memberi manfaat, dan menggali ilmu. Masih sangat harus naik turun, jatuh bangun, terpleset lalu kembali berdiri. Sulit.

Tapi yang saya yakini, 6 nilai itu bisa buat saya menjadi lebih baik di mata Allah. Sungguh. Bukan untuk dunia saya inginkan itu. Tapi untuk Allah, untuk mempercantik diri saat bertemu Allah kelak. Saya ingin Allah menilai saya sebagai wanita dengan nilai2 itu. Saya ini kecil bukan siapa2 bukan apa2, tapi saya ingin jadi kekasih Allah.

*kalaupun saya harus mencintai makhluknya, saya hanya ingin cinta itu karena dia mencintai Allah sebesar2nya, karena saya hanya ingin jadi kekasih Allah di surga kelak.

Selasa, Desember 17, 2013

Kalau saja.....

Sering dari kita mengucap 'kalau saja' atau 'andaikan'. Jika anda bicara itu tentang masa depan, itu namanya anda sedang membangun mimpi. Anda sedang perlahan meyakinkan diri bahwa masa depan itu bisa terjadi. Tapi jangan pernah ucapkan itu tentang masa lalu, karena itu pertanda bahwa anda tidak ikhlas akan hidup anda yang dulu, tidak ikhlas akan takdir Allah dalam hidup anda dulu, dan tidak ikhlas akan hidup anda saat ini-karena hari ini adalah hasil dari masa lalu.
Terima takdir itu, dan ucapkan selamat pagi pada hari ini, sambut hari esok dengan niat dan usaha yang lebih baik di hari ini.
Semangat pagiiii!!!

Senin, Desember 16, 2013

Kekasih hati

Allah, indah ini terlalu untuk saya yang masih jauh dariMu. Kuatkan untuk terus bersamaMu.
Indahnya jatuh lalu bangkit, lalu jatuh lagi dan berusaha bangkit lebih tinggi, dan terus begitu.
Allah ingatkan saat lalai. Allah tegur saat salah. Allah kuatkan saat lemah. Allah terangi saat gelap. Allah sejukkan saat gersang. Allah selalu dekat, meski saya sering menjauh. Allah selalu sadarkan, meski saya sering khilaf. Dosa ini terlalu banyak, tapi Allah tak pernah henti membuka pintu ampunanNya.
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?"
Allah....Engkau lah yang seharusnya menjadi kekasih hati... Karena Engkau Sang Maha Pengasih dan Penyayang..

Minggu, Desember 15, 2013

Apa salah bpjs?

Bukan gak kasian sama orang yang lagi sakit, tapi ini justru bentuk perhatian saya. Hampir segala bentuk penyakit bersumber dari faktor sosioekonomi. Gaya hidup, itu yang paling utama. Saya sempet berpikir bahwa paradigma yang salah yang sudah membuat sistem kesehatan ini ambradul.

Contohnya....
Coba saja kalau masyarakat itu mengonsumsi gizi yg seimbang, mungkin penyakit jantung, diabetes, usus buntu, wasir, atau masih banyak lain nya, bisa dikurangi. Ga perlu mereka diakhir mengeluh gak punya uang untuk berobat. Atau pilihan lainnya adalah dalam berkendara. Kalau mereka memerhatikan rambu2, menggunakan pengaman (terutama helm) dgn benar, dan mengendarakan mesin itu dgn tenang, mungkin ga perlu ada head injury atau fraktur. Ujungnya, ga perlu mereka ngeluh ga punya uang buat operasi..

Pada dasarnya, masalah sosioekonomi sumbernya. Lalu, salah bpjs dimana?

Bukan marah

Ga suka complain untuk hal yg ga prinsip. Ga suka harus marah sama orang. Ga suka harus maksain sikap ke orang. Urusan rasa, hati yang urus. Urusan sikap dan perilaku, akal ikut bermain. Makanya, yang namanya sikap dan perilaku adalah pilihan.

Kadang kita memang butuh diingatkan ttg sikap dan perilaku ini, tapi akan lebih baik kalau kita banyak2 muhasabah diri. Sadar sendiri sama kelemahan dan kesalahan yg dibuat. Kita emang beda didikan, beda lingkungan, beda pemikiran, jadi beda kebiasaan. Saya lebih suka jadi observer dan menentukan sikap saya sama orang itu setelah tau dia gimana. Itulah kenapa sikap saya sama setiap orang hampir beda. Bukan berarti saya ga punya jati diri, tapi jadikan diri lebih fleksibel, toleran, dan special. Kenapa? Karena kalo kita bersikap dgn orang2 disekitar kita secara khusus, kitapun akan dapat balasan yang sama. Termasuk ketika marah.

Jadi, kalo ga mau dimarahin orang, jangan suka ngemarahin orang...

Kamis, Desember 12, 2013

Post ujian bedah

Ujian bedah selesai. Tinggal besok hari terakhir stase, lusa terakhir jaga. Tuntas rotasi kepaniteraan klinik alias koas. Tinggal tuntasin resume medis, dan nyiapin ukdi.
Ga kerasa waktu berlalu sangat cepat. Yg tadinya galau mau ditinggal ukdi angkatan, sekarang udah galau mau ukdi aja. Memulai keribetan yang dulu dialami temen2 buat ngurusin berkas2. Memulai mengubah fokus dan tanggung jawab jadi lebih baik. Ini beban berat. Tapi resiko saya kalo mau jadi dokter.

Bismillah. Allah, beri hamba jalan terbaik :)

Selasa, November 26, 2013

Last days as young doctor :)

Allah lagi menempa jiwa saya di detik2 terakhir sebelum lulus. Gimana saya nuntasin apa yang saya udah mulai dengan sebaik2nya, ga cuma lahiriyah tapi juga batiniyah. Fulki bener, kalo mau jadi dokter, yaa berperan beneran sebagai dokter, bukan terus2an main dokter2an. Ada tanggung jawab, peran, keharusan, dan hati nurani yang bergerak disana. Kalau dokternya gak kuat, gimana pasien2 mau kuat? Kalau dokternya kehabisan harap, lalu ikhtiar pasien2 itu mau kemana lagi? Ke mereka yang belum jelas pertanggungjawabannya?

Lelah ini luar biasa tapi ga boleh sedikitpun berpikir untuk menyerah. Mereka menaruh harap. Jika saat ini mereka menghujat habis para dokter, terpikirkah oleh kita bahwa mereka sedang memacu kita untuk belajar lebih banyak? Terpikirkah oleh kita bahwa mereka semua sedang dalam kegelisahan atas gaya hidup mereka semua? Terpikirkah oleh kita bahwa mereka semua sedang dalam fase denial atas perilaku mereka sendiri dan melakukan proyeksi? Jika dokter kehilangan nurani, harap, dan semangat, mau jadi apa dunia ini? selalu ada celah di sudut pandang lain untuk mengatasinya. Jangan pragmatis, tetap genggam idealisme. Panen kita hanya di akhirat. :)

Alasan selalu ada. Tapi ketepatan memilih alasan tidak selamanya ada.

Teuing ah

Untuk pertama kalinya segalau ini. Cuma mau bilang...

"Ya Allah, teuing ah."

Ngantuk, capek, stress, sedih, galau, sepi, rungsing, depresi.
Semua numpuk di satu saat sampe rasanya speechless.

Minggu, November 24, 2013

Husnul khotimah

Semoga segala niat baik berakhir yang terbaik. Semoga niat buruk berakhir dengan cara yang terbaik pula. Tidak ada yg pernah tahu ridho Allah. Pada dasarnya, hanya berlandas akal, ilmu, dan iman, kita jalani hidup ini. Petunjuk itu ada untuk mereka yang berpikir. Jadikan akal pengimbang hati tanpa mengurangi doa dan harap.

Ikatan hati karena iman dan semangat berkembang yang baik, jika dipisahkan, akan menemukan jalannya untuk kembali. Karena semua paham, Allah lah satu2nya tempat kembali terbaik. Semoga semua yang pergi tetap dijaga dalam keadaan terbaik dan pulang dengan lebih baik. Dan semoga yang datang selalu berasal dari lingkaran kebaikan dan terjaga didalamnya. Biar hanya Allah yang tahu episode terakhirnya. :)

Minggu, November 17, 2013

Sticky notes :')

Sirna sudah rencana quality time sebelum keberangkatan neneng fulki. Banyak hal yang harus saya kerjain, dan pastinya disiapin sama fulki untuk keberangkatan. Saya gak tau kapan bisa ketemu orang ini lagi, padahal ada banyak hal yang ingin diobrolin, diceritain, dan di-share. Apa daya, sulit bertemu. Cuma bisa menyampaikan doa2 terbaik. Sungguh sedih. Sedih sangat karena sahabat kesayangan aku ini pergi jauh dalam tanggung jawab besar, dan saya ga bisa ngapa2in selain mendoakan. I know you can.

Kebersamaan membagi cerita, tanggung jawab, ide, dan berbagai sudut pandang, selama 5 tahun ini banyak mengakselerasi hidup saya. Dan ketika ngeliat dia harus pergi jauh dan lama, disaat saya masih sibuk sama perkoasan, itu bikin saya sangat sedih. Lebih dari sekedar ga lulus bareng. Entahlah. Merasa tertinggal semakin jauh :(

Dear my sticky notes,
i know even if you are there, far away, you will always be my best friend.
Keep growing!
Remember these words? "Already became a doctor, act like one!"
InsyaAllah ya :)

Sabtu, November 09, 2013

To my small happy family

Dear mom,
It's been a month since i moved to my rentroom. We usually talk to each other everyday about everything, but this month i just saw you once a week while you were sleeping. Gave you a hug and kisses in the afternoon, because i needed to go again. I need your care, i need your pray, and i need you everyday. I miss my daily listener, I miss my best friend, I miss my teacher, i miss you, mom.


Dear brothers,
Day by day i realized that you two are my best boy friend ever. When there is people come and go in life, you two are my first and always best boy friend ever. We laugh, we chat, we angry, we smile, and even cry together. These days, i was really busy, and forget to ask your days. These days, i was too busy to ask your feelings but i do really care about you. I know, i need to manage myself better. :)


Dear dad,
You gave me value, so i can stand by myself. You show me how hard life is, so i know i need to be strong enough to be stand out. You show me my weaknesses so i know i need to strengthen myself. But dad, can you let me show my weakness now? I was too heartless to do all these things till i forget who i am. I am not only a doctor, but i am also their sister and your little girl. I forgot that i was a girl with huge passion in life, with cheerful day, and very active. Then now, i need to be back as who i was.


I am sorry for all these business, guys. These will end up soon, and I promise to see you very soon. 5 more weeks to go till i finish these all. :)

Jaga diri, jaga hati, jaga iman

Petunjuk hanya ada untuk orang2 berpikir. Belajar peka, belajar kritis, belajar paham, dan belajar bermanfaat optimal. Manfaat itu bukan diliat dari banyaknya aktivitas, tapi pergerakan dari hati yang sampai ke hati. Disini hati kita diuji, seberapa tulus hati kita untuk bermanfaat, seberapa kuat genggaman kita akan idealisme. kalo disini aja gagal, gimana mau berbuat lebih besar? ;) and i know you can!

-rima destya triatin-

Kamis, November 07, 2013

Kembali bersiap!

Sudah cukup masa bermelankolis-ria nya. Sudah saatnya bergerak. Satu persatu dituntaskan. Mulai dengan mengatur fokus antara jaga-poli-crs/css-soal2 ukdi dan urusan2 lainnya. Tentu juga dengan memulai tugas yang belum pernah saya mulai, VISUM! Mitosnya, visum ini bergantung pada sang kepala departemen forensik. Tapi saya percaya, beliau melandaskan semua pada logika. Katanya bisa bolak-balik sampai bosan, saya yakin kalau benar jalan pikirnya ga akan seribet itu, insyaAllah.

Memulai soal2 ukdi dengan bagian bedah yg belum beres, sedikit terasa nyaman karena sambil jalan, tapi ini terlalu santai. Saya butuh lebih cepat dari ini. Mudah2an saya ga termasuk pada orang2 yang lalai. Sedikit lagi menuju ukdi, lepas itu magang ngajar (kalo masih bisa), sambil siapin diri internship dan nyari universitas untuk s2. Sedikit lagi, rim!

Semangaaattt!!! Hap! Hap! Hap!

Rimbamu akan semakin dekat. Jangan bodoh dengan terjun tanpa bekal. Jangan lengah pada ancaman yang mungkin datang. Lakukan yang terbaik! Tanpa sisa, tanpa sesal.

Eropa akan segera jadi sasaran berikutnya. Bismillah :)

Rabu, November 06, 2013

Past

Saya ga pernah mempermasalahkan masa lalu orang, dan ga banyak ingin tahu masa lalu mereka. Bukan saya gak peduli, bukan saya gak peka, tapi buat saya masa lalu itu sudah lewat. Saya yang sekarang emang hasil masa lalu, tapi bukan berarti karena masa lalu saya buruk terus itu jadi excuse untuk saya berusaha jadi orang baik saat ini. Yang penting adalah gimana kita memandang masa depan. Saya juga ga nyaman kalo terus ditanya2 tentang masa lalu. Sekali2 sih gapapa, tapi kalo terus2an mah ga enak juga. Itu semua udah lewat, hey, people! Cukup. Yang penting apa yg saya pikir saat ini dan rencana ke depan. Jalan kan ke depan, bukan mundur. Hehehe

Selasa, November 05, 2013

Outter circle

Saya tau ini bukan tentang siapa yang ditinggal dan meninggalkan, tapi saya merasa mulai jadi outter circle. Saya tau, saya yang ambil keputusan ini, tapi saya ga nyangka kalo rasanya akan seperti ini. Merasa dilupakan. Bahkan keberadaan saya mungkin udah ga jadi pertimbangan. Sedih memang, kalo dirasain satu2.

Saya yang milih untuk membuka ruang gerak, saya yang memutuskan untuk melangkah kearah berbeda, saya yang menentukan jalan ini, saya juga yang harus terima konsekuensinya. Ga enak, sangat. Dulu mereka selalu bilang, ga ada satu dari kita, bukan kita namanya. Sekarang, saya ga ada, bukan lagi jadi hitungan. Yasudahlah, biar yang lalu berlalu, saya jalani apa yang bisa saya lakukan. Masih banyak tugas yang belum tuntas. Fase hidup pun sudah bergeser. Mungkin kita bukan lagi kita, tapi saya akan tetap jadi saya.

Untung saya dikasih sahabat2 terbaik, mereka selalu ada kapan aja saya sepi. People come and go. Tapi saya dikasih teman terbaik seumur hidup saya, kakak2 saya. They are always here with me.

Saya selalu seneng harus dijemput aa naik motor, megangin aa dari belakang. Rasanya saya tenang, aman karena dia pasti ngelindungi saya, punya bahu untuk bersandar, dan dia ada dekat saya. Makasih yaa, a, kemarin jemput saya. Akan sangat sulit kalau syaratnya adalah bisa gantiin kamu, karena kamu itu beda, ga bisa diganti siapapun.:)

Senin, November 04, 2013

Allah disaat saya jaga

Allah itu melembutkan hati yang kaku, mendekatkan kita yang menjauh, menjawab ragu yang dirasa, membawa hati dan jiwa ini pada syukur yang tiada henti.

Allah tersenyum pada saya saat saya menghadapnya dengan penuh keikhlasan hati. Allah jadikan saya tenang saat saya ketakutan amat besar. Allah kirimkan malaikat2nya untuk menemani hari2 saya mengabdikan diri. Saya bilang ini ajaib, tapi bagiNya ini mudah. Saya bilang ini aneh, tapi baginya ini biasa.

Allah, syukurku padaMu :)

Selasa, Oktober 29, 2013

Comes back!

Saya kebanyakan pake hati sekarang. Oke baiklah, super woman should be back!
Mau banget saya dengan logika yg baik. Mau banget saya dengan emosi yg stabil. Dan mau banget saya dengan iman yang kuat.


Hap! hap! hap!

Superwoman comes back!

Senin, Oktober 28, 2013

Never give up, since the first time!

Saya selalu jadi orang pertama yg nyerah. Saat orang2 berusaha ngelakuin yg terbaik, saya masih berpikir ulang untuk melakukannya.
Saya selalu jadi orang pertama yg berpikir negatif. Saat orang2 menganggap dunia itu indah, saya masih berusaha meyakinkan diri bahwa keindahan itu ada di suatu tempat di dunia ini.
Saya selalu jadi orang yang merendahkan diri. Disaat orang2 berpikir untuk mengatasi resiko sampingan, saya masih berpikir apakah saya benar2 layak mendapatkan itu.
Saya selalu menyerah diawal untuk hal yang belum jelas kenyataannya, hanya karena saya takut sakit, saya takut jatuh, saya takut gak bisa bangkit, dan saya takut malu.

Tapi kali ini, untuk pertama kalinya saya bilang, "bismillah, lahaula walaa kuwata illa billah". Saya tidak pernah benar2 menyerah, tidak pernah benar2 takut, tidak pernah ragu sedikitpun. Saya tidak pernah berpikir sedikitpun untuk mundur sejak awal. I have no 'but'. Jika Allah takdirkan, maka selalu ada jalan terbaik. Jika Allah ridhoi, selalu ada kemudahan dijalanNya. Ini ikhtiar saya, cara saya berjuang.

Ngeluh koas

Saya kira, saya ini orang paling negatif sedunia. Saya kira, ngeluh ke temen itu ga masalah. Ternyata saya salah. Kelamaan ga curhatin masalah kerjaan sama orang bikin saya udah masuk ke tahap acceptance. sekarang mesti dengerin keluhan orang, rasanya pengen bilang, "woyyy lu lebay bangettt" dan sangat mengiyakan adanya 'pragmatisasi' di koas. Semua yang dibahas adalah nyalahin orang. Lah, lu sendiri kemana ajaaa???

Saya ga sadar pernah atau nggak ngeluh kayak gitu, tapi rasanya sampe stase terakhir ini ga ada niatan untuk sama sekali nyalahin sistem ataupun orang lain. Sistem tidak sempurna, tapi sistem ini terus dikembangkan itu wajar. Saya cuma menyayangkan banyak orang ga paham apa yg sedang mereka jalani, banyak yang ga ngambil hikmah dari yg dia jalani. Itu ga wajar.

Jumat, Oktober 25, 2013

Kontemplasi hidup

Disini kita belajar menjadi "si pluripotent"
Disini kita belajar menjadi "eightcellent"
Disini kita bersama dalam "togeighter"
Disini kita berjuang menjadi S.A.T.U (Solid.Aktif.Teladan.Unggul), juara SATU Olymphiart 2011
Tidak hanya bersama, tapi solid sebagai satu keluarga
Tidak hanya Aktif, tapi terencana sebagai Agenda Melegenda
Tidak hanya menjadi yang Unggul, tapi juga contoh yang baik bagi generasi berikutnya kelak


Kawan,
Masih ingatkah kalian, saat bersama2 kita menjadi 'public enemy'?
Masih ingatkah kalian, saat bersama2 kita berupaya menjadi pembimbing yang baik bagi adik2 kita?
Masih ingatkah kalian, saat bersama2 kita menjadi adik yang 'jahil' pada kakak2 kita?
Masih ingatkah kalian, saat FK Unpad adalah kakak sayang adik, adik sayang kakak itu kita jalani?
Masih ingatkah kalian, saat Bale Padjadjaran menjadi tempat penuh kenangan manisnya cinta, asamnya nilai merah, resahnya menghadapi SOOCA, lelahnya ujian tanpa henti hingga asa nyaris pudar, dan indahnya kebersamaan?
Masih ingatkah kalian, saat kita bersama2 menginjakkan kaki di tanah Situ Lembang, sebagai si "Pluripotent", menikmati dinginnya malam diiringi "dentuman bom" diantara inspirasi yang disampaikan Abah Iwan?



Ada satu hal yang tak pernah saya lupakan diantara ribuan pelajaran yang kita dapatkan dari proses tersebut, bahwa dokter bukanlah profesi, dokter adalah jalan hidup. Pilihan hidup untuk terus belajar, mengabdi, memberi, untuk kemanusiaan, keadilan, dan hati nurani. Terdengar klise dan naif ditengah hiruk-pikuk dinamika bangsa yang terus naik turun. Pandangan miring pada profesi ini mulai merebak, lalu haruskah kita berdiam diri? Melihat jalan hidup yang kita perjuangkan dengan bangun-jatuh-bangkit-terpuruk-lalu bangkit kembali menjadi korban oknum2 tak bertanggung jawab.

Kawan, mari kita buktikan bahwa kemanusiaan, keadilan dan hati nurani masih ada di negeri ini. Di nusantara ini, di dalam diri kita, dalam hati dan perbuatan kita. Mari kita buktikan bahwa profesi ini tetap suci, profesi yang lahir sebagai perpanjangan tangan Tuhan di bumi. Bukan, kita memang bukan malaikat yang luput dari kesalahan. Kita tetaplah manusia biasa yang harus terus belajar, mengevaluasi diri, dan dengan penuh kesadaran terus mengembangkan diri menjadi "eightcellent S.A.T.U"

Petunjuk selalu ada bagi orang2 yang berpikir. Kita adalah makhluk yang Allah berikan kesempatan untuk belajar, menggali potensi dan berkembang. Sudah selayaknya kita manfaatkan karuniaNya yang terbesar, AKAL, untuk mencari jalan terus menjadi lebih baik.


 


Percayalah, "Tuhan tidak akan pernah mengabaikan hambaNya yang sedang mengabdi", begitu kata Abah Iwan 5 tahun yang lalu pada kita semua. Dimanapun kita berada, selama niat ini lurus, kemudahan demi kemudahan akan kita temukan. Jarak antara kita kini bukan karena kita berbeda, ini hanya mengenai waktu. Semua akan indah pada waktunya, saudaraku :) kemanapun kita pergi, nama eightcellent selalu ada didiri kita.

Perpisahan, pertemuan, adalah 2 hal satu paket yang tak mungkin dipisahkan. Mungkin raga ini berpisah, tapi hati yang telah tertaut 5 tahun ini (yg isinya lo lagi lo lagi) tidak mungkin mudah dipisahkan. :)

FK Unpad 08 S.A.T.U !!!


Kamis, Oktober 24, 2013

2 langkah lagi

ini stase terakhir saya. Sudah hampir semua bidang profesi dokter saya cobain. yang belum cuma patologi klinis, patologi anatomi, dan dosen. gizi pun sudah terintegrasi dalam segala bidang yang dijalani. Ini artinya, saya harus sudah bener2 memilih jalan mana yang mau saya tempuh kedepannya. 2 langkah lagi saya lulus dokter. 1 langkah untuk menyelesaikan koas, 1 langkah (besar) untuk lulus UKDI. Dari segala ketertarikan yang ada, banyak yang berkelebatan di kepala yang masih jadi pertimbangan. apakah itu? Spesialis Forensik, Anestesi, dan Master IKM dan Biostatistik. saya memang masih harus berpikir ulang tentang program spesialisasi, tapi sampai saat ini matang di hati dan pikiran saya adalah memperdalam ilmu IKM dan biostatistik. banyak catatan dan pertimbangan untuk serius ngambil spesialisasi.

siang tadi saya ngobrol sama sahabat saya yang sebentar lagi mau nikah. saya coba pelajari proses yang dia jalani untuk menuju pernikahan. kenapa tiba2 saya bahas tentang pernikahan? karena ini sangat berkaitan sama langkah hidup saya kedepannya. saya ngerasa, keputusan saya untuk ngambil spesialisasi atau nggak dan dimana saya ambl sekolah s2, bener2 bergantung pada siapa yang akan jadi suami saya kedepannya dan rencana keluarga saya kedepannya. jadi spesialis itu gak mudah, apalagi untuk perempuan. si sahabat saya ini sampai bilang, "kalau saya dapet calon dokter, saya bakalan ngasih catatan khusus buat dia, karena yang saya cari bukan ibu rumah tangga, yang saya cari adalah ibu keluarga. untuk mencari yang mengerjakan pekerjaan rumah itu saya bisa bayar orang, tapi saya mau ibu yang yang tempat anak2 saya belajar dan partner saya dalam membangun keluarga."

ya, anda benar. saya juga bukan mau jadi bu rumah tangga, tapi ibu keluarga. hanya saja, pekerjaan perempuan di dalam rumah tangga itu beda sama laki2, lebih detail. mungkin bebannya gak sebesar laki2, tapi tektek-bengek nya banyak. saya sangat sadar itu. bukan juga saya mengartikan bahwa perempuan itu susah ngembangin diri, tapi ada banyak jalan yang bisa ditempuh untuk menyeimbangkan semuanya. dan inilah "rumusan masalah" saya berikutnya. dari segala macam pilihan masa depan yang mau saya tempuh, yang manakah yang akan sesuai dengan keluarga saya kelak, sesuai dengan takdir saya kelak, dan sesuai dengan minat saya dalam menjalaninya?

siapkan diri saja dulu apa yang bisa disiapkan, lakukan yang terbaik yang sedang dijalani saat ini. kalau kata ibu saya, fokuskan diri untuk lulus aja dulu dengan baik selama 4 bulan ini. meskipun 4 bulan mungkin akan terasa sangat cepat :) belum lagi program pendidikan dokter yang masih terus mengalami perubahan. kabar tersiar kalau yang UKDI februari gak akan harus menjalani internship. bagaimana dokter internship menyesuaikan diri denga BPJS pun belum ada kepastian. kalau gitu, makinlah saya harus berjuang mencari tempat di masyarakat dengan lebih keras dan belajar lebih baik. ganbatte!!! :)

h-4 bulan UKDI dan belum bersiap apa2

pikiran terus bercabang. banyak pekerjaan yang belum tuntas dan kepala ini sedang kesulitan mencari fokusnya. Allah :(
deg2an banget.
bismillah. saya mau lulus one shot, lancar, dan kalo bisa ga perlu ikut les2an segala. bisa gak yaa? harus bisa! dan insyaAllah bisa! positif, rim!

Rabu, Oktober 23, 2013

Me and all of you

Terlalu rindu untuk dikatakan random. Ketidakberaturan yang ada di kepala saya lagi sulit mencernanya. Rasa tertinggal, rasa sendiri, rasa bangga, bercampur jadi satu. Aku, kamu, kita semua, my eightcellent.

Senin, Oktober 21, 2013

Kangen

Iya, mau peluk aa kalo udah gak karuan gini. Iya, udah sangat kangen kakak2 saya, tapi dibilangnya mesti belajar mandiri tanpa mereka.
No matter how hard it is, i will make you proud. I will show you how strong your little sister is. I will.

Iya, mau nyender di bahu aa kalo udah lelah begini. Sangat butuh mood booster untuk menjalani hari2 disini, tapi katanya gak boleh banyak ngeluh. 
No matter how depressing it is, i have to smile. I won't let you feel burdened anymore. I won't let you feel my feelings.

Aa bilang, mesti mulai cari penggantinya. Don't you know that you are irreplaceable?

Jumat, Oktober 18, 2013

Memperjuangkan dan diperjuangkan

Kehidupan memang bukan mengalir atau bahkan hanyut, tapi tetep harus ada aksi didalamnya. Itu yang perlu dilakukan dan diperlukan oleh manusia. Sayangnya, kadang kita bingung caranya berjuang. Kadang kita juga ga ngerti gimana kita ingin diperjuangkan, tapi kita bisa ngerasain klo ada yg lg berjuang buat kita. Banyak2 diskusi antara hati dan akal, rim!

post jaga bedah

baru 2 kali jaga, tapi jaganya jaga daud alias selang sehari. cape buangeeeetttt. badan rasanya remuk. pengennya cuma baringan doang. dan lusa harus jaga lagi. my oh my :( meskipun gitu, kalo udah diajak nonton sama msg, kapan juga saya nolak. it is one of the refreshment. apalagi sekarang mereka udah siap2 berangkat ke daerah antah berantah untuk internship. selelah apapun dijabanin deh.

post jaga yang masih harus sangat sabar menghadapi prof, harus bertahan dalam kesadaran optimal, dan harus menyiapkan hari esok, ga mudah buat saya yang udah 9 bulan ga pernah aga IGD. hahaha. mesko adalah rumah buat koas bedah, itu sangat tepat! saya beneran.

belum seminggu di bedah, saya udah sangat kangen preseptor di IKM. he's my beloved grandpa. sekarang sama prof siih, grandpa juga, tapi saya masih ga bisa move on dari IKM. iklim yang diciptakan preseptor IKM saya ini bikin saya merasa masuk penjara di bedah.

saya rindu merdeka, dok :(

Selasa, Oktober 15, 2013

Stase terakhir, BEDAH!!!

Hari pertama stase bedah, langsung jaga. Tepat h-1 idul adha, dan besok jaga lagi. Hahahaha metal sekali lah hidup saya ini. Biarlah, yang saya perlukan cuma menikmati kehidupan dari hari ke hari, love what you do!

Mulai berpikir menyiapkan diri untuk UKDI, karena ini stase terakhir saya. Mulai berharap visum selesai dengan cepat, dan mulai mikirin hidup pasca koas. Otak bercabang kemana2. Pikiran buyar banget. Semoga segera fokus kembali.

Minggu, Oktober 13, 2013

Sabar dalam ikhtiar

Once in my life, i was there seeing the sun rise and shine.
Back there, i found my dream. I found what to reach, i found what to bring.

Allah, let me be there once more to catch my dream. Aamiin.



Pada waktunya

keindahan yang Allah punya adalah lebih dari yang kita bayangkan. Untuk melukiskan alam semesta yang kita kagumi saja mudah untukNya, apalagi hanya untuk menjawab angan kita. Keindahan alam saja banyak yang membuat kita terpukau, apalagi angan kita ini, hanya debu untukNya. Ia lah Sang Pencipta.

Skenario manusia seringkali menjadi penyelisih, tapi Skenario Allah selalu menuju satu titik, kembali padaNya. Skenario Allah tidak pernah monoton dan tertebak macam ftv, karena Ialah sang Sutrdara kehidupan.

Percayalah, semua akan indah pada waktunya karena skenario terindah dibuat hanya oleh Sutradara terbaik :')

Sabtu, Oktober 05, 2013

last week of IKM part#2

Menjelang minggu terakhir IKM, ga ada rasa takut dinilai, ga ada rasa takut ngecewain, ga ada rasa takut ga perfect. saya tau IKM itu luas dan ga akan mungkin saya pahami sepenuhnya dalam 1 bulan. tapi yang saya yakini adalah saya akan kembali lagi suatu hari nanti, InsyaAllah :)
Bukan lagi ingin perfect disini, bukan lagi ingin lulus dengan pujian, tapi menyiapkan mental untuk kembali lagi setelah lulus :)

Sabtu, September 28, 2013

The most relieving saturday

Senang. Bisa tertawa lepas sama mereka lagi. Bisa ketemu orang2 special ditengah2 stressful life. Bukan jadi gak suka ikm, cuma banyaknya kerjaan sampe ga bisa tidur tenang. Cukup membuat stress. Sejenak melupakan masalah dan friend quality time adalah hal yg paling refreshing. Ah, no. You're not my friend, you're all my family :) Me love you all, guys! Can't wait to see you again! :')

Selasa, September 24, 2013

untuk si gengs

ga pernah saya setakut ini mendengar sahabat2 saya kena musibah. ga pernah saya sekalut ini. saya mungkin lebay untuk bilang kalau saya saat itu menangis seketika. tapi itu benar. saya ga bisa nahan diri untuk menangis karena saya tau ceritanya dari awal tentang mereka. saya tau mereka tersesat dan kelelahan sejak hari pertama. dan yang terpenting adalah karena mereka sahabat2 terbaik saya. 2 orang dari mereka sekelompok besar selama koas sama saya selama setahuns setengah. 2 dari mereka adalah sahabat yang sering banget jadi teman berdiskusi, bercerita, bermain, dan berbagi. 1 nya lagi adalah sahabat yang saya sayang entah apa alasannya. 2 lagi saya gak tahu siapa yang pergi tapi saya tau kalo mereka adalah keluarga kami di kampus. setidaknya, 5 dari 7 yang berangkat, adalah orang yang berarti di hidup saya.

baru minggu lalu saya beradaptasi karena ditinggal temen2 seangkatan banget. masa harus bener2 ditinggal temen sendiri. itu ga lucu :(

*gw tau gw lebay, tapi gw sedih beneran

apapun itu yang terjadi pada mereka saya berharap mereka bisa survive dan bisa pulang dengan selamat. bbm saya sama si bebes terakhir sebelum kabar itu muncul adalah: "hati2 yaa kalian disana. pulang dengan selamat!". saya memang sudah feeling buruk sejak 5 hari yang lalu. ckckckck sampe ada mimpi nya pula. aahhhh ga suka deh dikasih firasat2 gitu.
semoga mereka segera pulang dengan baik2 saja yaaa :)

hal pertama yang akan gw lakukan saat mereka sudah pulang adalah NABOKIN mereka satu persatu.

Sabtu, September 21, 2013

Seiring keimanan

Kalau bukan mereka yang jadi ayah dan ibu saya, saya ga akan belajar sesuatu bernama komitmen seperti sekarang. Upaya tergopoh2, naik turun, sesekali harus merangkak. Tidak mudah, tapi alasan nya cuma satu, Allah. Jika komitmen itu didasari iman, kekuatan nya akan seiring dengan keimanan itu. InsyaAllah.

Apapun yang dari Allah itu selalu indah :D

Saya ga pernah tau sanggup atau nggak, tapi kalau mereka mampu, saya juga harus bisa dan lebih baik dari mereka. Mereka udah beri standar yang tinggi ternyata. Hehehe
Semoga Allah ridhoi setiap upaya kita semua :)

Rabu, September 18, 2013

IKM sesi 2

Baru 3 hari IKM, tapi udah mulai stress. Hari ini 12 jam kerja nonstop. Metal banget ini kelompok saya, kereenn! Semoga terus dalam keadaan terbaik. Di IKM ini bukan kehebatan yang diuji, tapi ketekunan, ketabahan, dan istiqomah dalam menjalaninya. That's what i learn. :)

Senin, September 16, 2013

Bapak bilang.....

"Jangan kamu berani2 kalau kamu dan dia ga punya komitmen yang kuat. Komitmen itu bukan ttg kesepakatan bersama, tapi keteguhan hati, kesungguhan hati, dan kekuatan iman untuk menepati janji pada Tuhanmu. Sebuah janji pribadi pada diri dan Tuhannya. Ini tidak mudah, tapi hanya yang punya komitmen yang kuat yang bisa bertahan.", Ucapan bapak berkali2 saat itu.

"Jika untuk menepati janji pada Tuhannya sebagai pribadinya ia tidak mampu, apalagi berjanji juga atas hidup orang lain. Berat. Jauh lebih berat dari sekadar menyempurnakan rukun islam yang ke-5, naik haji, yang katanya bersyarat 'bila mampu'. Karena itulah jihad seorang suami, seorang ayah.", lagi kata bapak di satu makan malam.

"Neng, orang sukses itu orang yang tahu apa yang dia sukai, dia jalani, dia tekuni, hingga akhirnya menjadi karakter dia. Ngancik kana diri. Masuk ke dalam jiwa. Seseorang dikatakan ahli ketika dia menekuni satu bidang dan dia menjadi rujukan orang2 mengenai hal itu. Ketika ingat hal itu, orang2 akan ingat dia.", saat kami bertukar pikir tentang hidup saat saya masih sekolah menengah.

Bapak bilang, "Perbincangan itu memang mengalir seakan hanya numpang lewat. Banyak. Sangat banyak kalimat2 'numpang lewat' itu, tapi berarti banyak. Ketika itu mereka acuhkan, tapi suatu saat akan nampak artinya, dan mereka akan sadar. Itulah cara saya mendidik anak2 saya, biar waktu yang menjelaskan. Biar mereka kuat dan mandiri mencari maknanya. Dan sekarang perlahan semua itu terbukti", sewaktu obrolan santai keluarga besar sambil menanti hari2 yang fitri, entah tahun berapa.

Sungguh, durhaka besar saya pernah marah pada orang yang hidupnya telah ia dedikasikan dengan saya sebagai tanggungannya. Sungguh dosa besar saya pernah membuatnya marah dan kecewa. Dia yang nampak keras, sesungguhnya berhati lembut, meski banyak yang ga paham itu. Biar waktu yang menjelaskan. Saya sayang bapak :')

Minggu, September 15, 2013

Harapan

Hanya pada Allah, hanya untuk menuju Allah.
Doa terbaik adalah doa yang hanya Allah yang tahu, bukan kamu, dia, atau mereka. :)

'Percaya mah ka Allah, ka nu lain mah jadi syirik'. Once you mean what you say, it means a lot :)

Sabtu, September 14, 2013

Heart

How could you say that you use you heart to find him/her while you never really use your heart to find another answer? How could you know the real your heart says?

Jumat, September 13, 2013

Quit? Never!

I will never quit, not because i don't want to be a quitter, but because i don't want to quit.
Akhirnya saya sadar, sulitnya hidup 5 tahun di fk yang selama ini saya jalani bukanlah sia2. Saya bertahun2 berpikir untuk ga jadi dokter dan 'beralih profesi', ternyata salah. Alasan saya dulu adalah karena di mata saya dokter itu ga punya hidup, dokter itu sibuk dgn status, dokter itu pressure tinggi, dokter itu seperti robot. Ternyata setelah masuk famed saya sadar. Bukan saya ga mau jadi dokter, tapi saya ga mau jadi dokter seperti yang selama ini saya lihat. Saya sangat mau jadi dokter, tapi dengan cara saya sendiri.

Selama ini bapak selalu ngomel dan bilang 'sing ngancik kana diri' (semoga meresap ke dalam diri-kurang lebih gitu maksudnya). Akhirnya sekarang saya sadar, ketika menggunakan (insyaAllah) hati nurani, kita akan kenali diri kita jauuuhhh lebih dekat, jauh lebih baik. Kita akan tahu kehidupan sesungguhnya seperti apa yang kita ingin. Kita akan secara otomatis terbuka lebih luas matanya.

Alhamdulillah :)

Kamis, September 12, 2013

Family Medicine #4 it almost end

hari ini ujian kasus Family Medicine. setelah kemarin habis2an ngerjakan status untuk ujian, buat flipchartnya, dan mempelajari semuanya, terbayar sudah perjuangan 5 hari kemarin di hari ini.

awalnya sempet dapet kabar kalau akan diuji oleh sang 'raja terakhir', bikin hati dagdigdug. berpikir untuk melawan, tapi rasanya gak mungkin. sekeras apapun saya berusaha, pasti selalu ada celah untuk beliau membantai saya di ruangan itu. setinggi apapun ekspektasi saya pada diri saya, saya gak akan bisa mengalahkan pengalaman guru saya. pelan2 dalam 5 hari saya bangun rasa percaya diri. rasanya gak sanggup. akhirnya saya ada di satu titik dimana saya bener2 cuma bisa pasrah pada takdir Allah, pasrah pada jalan yang akan Allah kasih, tapi saya gak mau jadi pecundang. sesekali terbersit untuk menyelesaikan semua ini dengan mata tertutup dan semua berakhir begitu saja, padahal itu mustahil. saya yakinkan diri saya bahwa apapun hasilnya, itu takdir Allah. yang saya harus lakukan adalah berjuang, kalaupun saya harus mati, saya mau mati terhormat di stase ini.

setelah seharian kemarin stress nyiapin ujian hari ini, pegel nulis status berkali2, tulis-hapus-tulis-hapus, nyusahin fulki dan bundanya di rumahnya bareng miko. pulang ke rumah dengan masih numpuknya kerjaan, tapi udah jam 11 malem dan mata udah belel banget, butuh energi lebih untuk nyiapin dengan niat. kalo kabar sang 'raja terakhir' itu gak pernah muncul, mungkin saya bakal sedikit menganggap santai dan ngerjain kerjaan2 itu seadanya. karena niat saya malem itu adalah saya mau bertarung sampai titik darah penghabisan, saya gak mau kecolongan start. dengan cuma tidur 2 jam, saya buat semuanya semampu saya. pagi2, disaat pathomechanism kasus belum selesai dibuat, saya udah ga sanggup dan malah tidur di mobil. oke, great! pasrah dengan apapun yang akan terjadi, saya cuma mau kerjain aja.

mesti nunggu sampai jam 11 kurang sampai akhirnya dipanggil untuk masuk ruangan 'panas' itu. begitu lihat pengujinya, Subhanallah, dituker dong sama penguji yang luar biasa baik hatinya. Alhamdulillah. takdir Allah memang selalu unik. keluarlah saya dari ruangan itu berbekal pujian dari penguji. lagi2 Alhamdulillah. kalau Allah ga pernah nakdirin saya dapet gosip tentang penguji saya kemarin itu, mungkin usaha saya jadi seadanya. saya bener2 dimudahkan dan dikuatkan olehNya. :)

cerita sama fulki via bbm tentang ujian hari ini, respon dia malah bilang saya ini anak PH banget. saya jadi mikir banyak. emang iya gitu? karena menurut saya, saya ga bisa banyak, ga tau banyak, dan harus belajar banyak lagi tentang PH. cuma, rasanya Allah selalu memudahkan jalan saya kalo udah berkaitan sama bidang yang satu ini. selain mungkin memang Allah mudahkan, saya akhirnya sadar bahwa kuncinya ada di hati kita masing2. saya ngerjain segala macam kegiatan di Family Medicine ini pake hati. mulai dari males ngerjain tugas karena saya pengen mengeksplor lapangan terus, cape liat teori2 karena pengen langsung praktek, dan sindroma2 gelas penuh lainnya. i really enjoy my work here.

ketika hati menjalani apa yang ia cintai dan mencintai yang ia kerjakan, seluruh tubuh secara otomatis tergerakkan untuk menyerap semuanya dengan lebih baik. otak lebih terbuka, pandangan menjadi lebih luas, dan hati menjadi lebih peka. ngeluh2 diawal, sampai harus disemangati orang, dan pelan2 mau ngerjain tugas sedikit2, sampai akhirnya sangat menikmati ini semua. bagi saya, yang namanya dokter itu ya yang kayak dokter keluarga ini. lainnya, buat saya macam robot. dan karena ini juga saya mulai sadar bahwa dokter adalah jiwa saya, bukan pekerjaan saya. :)

apapun hasil judicium besok, saya sudah menikmati prosesnya, saya puas dengan proses yang saya jalani, saya bersyukur sudah mendapatkan banyak hal. saya pasrahkan pada ketetapanNya. kalaupun saya harus 'mati', saya akan merasa 'mati' dengan terhormat, dan saya tidak akan pernah berpikir untuk menyerah lagi :)

Kamis, September 05, 2013

ah, baru 4 tahun :)

saya percaya 4 tahun ini bukanlah mudah. 4 tahun bukanlah masa tanpa naik-turunnya kita. kita sama2 tahu bahwa kita ini ada bukan untuk jadi seragam. kita ini sama2 untuk semakin menguatkan satu sama lain dengan arah dan karakternya masing2. kita sama2 yakini bahwa persahabatan itu ada untuk saling memperbaiki diri. cemburu, marah, kesal, sedih, senang, tawa, nangis, stress, itu semua sudah kita rasakan dulu. cuma saat ini Allah lagi naikin tingkatannya buat nguji kita semua. lalu kenapa sekarang jadi harus menyerah?

kalo dulu banget pas di nangor fulki pernah bilang, "sahabat saat ini ga berarti sahabat selamanya", buat saya ini ga berlaku buat kita. 4 tahun itu terlalu lambat untuk kita bilang kita ini ga cocok, dan 4 tahun ini memang terlalu dini untuk kita nyerah. kalo orang nikah, cuma 2 orang, dalam puluhan tahun aja masih sulit saling memahami, apalagi kita 19 kepala dijadiin satu dan baru 4 tahun. ini wajar dan sangat wajar. yang kita butuhkan saat ini adalah keterbukaan, bagaimana kita mengakui perasaan kita dan saling memahami rasa itu, bagaimana kita mengungkapkan isi pikiran kita dan saling menerima pendapat satu sama lain. itu kan kunci dari perbedaan? :)

tetap dengan kepala dingin, tetap dalam hati yang tenang. Allah bersama hambaNya yang berlomba2 dalam kebaikan kan? :)

Selasa, September 03, 2013

Too small

Saya ga suka kalo ada orang beranggapan "i am too small for your big dream". Sedihnya, kok saya kayak pengen bilang gitu sekarang. Saya emang penakut, tapi saya harus mencoba berusaha kalo saya mau. I need to learn more from now, i think :)

Konseling

Selesai ujian konseling, saya udah pasrah aja. Yang ada di pikiran saya selama konseling cuma "just be you as always". Ga tau gimana perasaan ibu yg tadi konseling sama saya, tapi saya cuma berharap apa yang saya lakukan tadi bisa bermanfaat untuk ibu nya. Udah ga mau mikirin "angka" lagi. Kali ini mesti mikirin kebermanfaatan dengan benar, insyaAllah ngikut da nilai mah.

Tinggal ujian akhir famed!
Me loveee you, public health department! So, be kind :)


Tapi asa jadi saya yg kudu dikonseling ini teh :)) hahahaha

Minggu, September 01, 2013

"Tapi"

Life is not easy, but not that hard.
Kebanyakan orang indonesia itu kalo bermimpi ada 'tapi' nya. Kebanyakan khawatir dengan hal yg belum terjadi. Kebanyakan takut nya. Kebanyakan nonton film horor siih. Hahahaha *apa hubungan nya?

cleansing part#3

lucu. mungkin ada yang mengira saya cleansing untuk urusan 'percintaan', karena ada yang deketin saya, karena saya pengen buru2 nikah, atau lain sebagainya. bukan bukan. jelas sekali bukan.

memang benar, ini ada kaitannya dengan saya memandang laki2. memang benar, ini ada kaitannya dengan urusan percintaan itu. tapi alasan sebenar2nya alasan adalah saya takut hidup dalam ketakutan, saya takut hidup dalam kedengkian, saya takut hidup sebagai anak durhaka, saya takut hidup sebagai si 'asumtif' yang curigaan. percaya atau nggak, itu SANGAT GA ENAK! ga tenang!

saya nggak gengsi untuk bilang bahwa saya ini hidupnya banyak banget 'coretan' masa lalunya. emang sih dulu sempet ngerasa minder dengan hidup yang banyak noda nya. sempet berpikir bahwa diri ini hina banget. tapi saya percaya bahwa masa depan saya masih suci dan lebih penting dari semua itu. saya ngelakuin ini karena saya gak mau lagi menyia2kan waktu saya, menyia2kan kualitas hidup saya. kalo bisa saya lakukan sekarang, kenapa harus nanti?

gak akan pernah kita sadar bahwa masa lalu itu perlu di cleansing, kalo kita ga bener2 interaksi sama hati kita, kalo kita ga bener2 ngebuka 'kotak2 pandora' hati kita, kalo kita ga bener2 pake hati nurani kita. saya juga dulu gitu, asal dilupa2in padahal ga pernah lupa. asal di maaf2in, padahal ga pernah bener2 maafin. asal keliatan tenang, keliatan gak apa2, fine. padahal sikap kayak gitu justru bikin kita memenjarakan perasaan itu lebih dalam *alah geuleuh gini bahasanya* . kalo udah semakin dalam, semakin masuk ke alam bawah sadar, yang ada kita ga bener2 bersikap dan berperilaku yang bener2 jujur dari hati kita. yang ada, 'perasaan masa lalu' itu lah yang tanpa kita sadari mengendalikan sikap dan perilaku kita. macam musuh dalam selimut. saya sudah mengalami itu sendiri.

memang, membukanya aja butuh keberanian besar. butuh energi besar. tapi pelan2, dengan niat yang kuat, dengan berpegang pada Yang Maha Membolak-balik Hati, pasti bisa. ingat, tujuannya untuk masa depan lebih baik :) Saya aja perlu menjalani 6 tahun untuk sadar bahwa ada yang salah di diri saya, 4 tahun untuk sadar bahwa saya harus cleansing, dan 20 bulan untuk saya benar2 berani bongkar2 si 'kotak pandora' itu loh. emang ga mudah.

alhasil, setelah saya clean, rasanya enak. BANGET! selain lebih ringan, kacamata kita yang tadinya 'kayak kuda' karena terlalu hati2, terlalu takut, dan tercetak oleh si masa lalu, jadi kebuka sangat lebar. kalopun urusan masa lalu saya ini lebih berat ke urusan laki2 dan percintaan, tapi untuk urusan lain di masa kini dan masa depan pun kerasa banget pengaruhnya. simplenya, yang tadinya omongan orang2 tertentu kita tolak, sekarang jadi lebih open-minded, lebih objektif menganalisis, lebih objektif mengambil keputusan. :)

Alhamdulillah kalo hati nya bener2 clean. kalo belum, yuk pada cleansing :) saya kebantu banget sama bukunya Ikhsanun Kamil Pratama (@canunkamil alias canun) dan Foezi Citra Cuaca Elmart (@fufuelmart alias Fu) yang judulnya Jodoh Dunia Akhirat. tersedia kok di toko2 buku sekitar kalian. *nih, saya bantuin promosi, nun! hahaha*

inget, ga usah so2 gengsi sama hati sendiri jadi ga mau ngaku atau bahkan ga mau interaksi sama hati loh ya, yang penting mah masa depan lebih baik, you only need to realize it first :)

Cleansing part #2

salah besar adalah ketika melangkah dengan masa lalu yang "bersisa". Yang disebut masa lalu itu adalah hal yang saat ini "ga ada lagi". Cukup ada di dalam memori sebagai suatu kenangan, bukan dilupakan karena memang tidak akan pernah bisa kecuali kita amnesia, karena sering kali kita lupa bahwa itu bukan lagi bagian dari masa kini, dan cukup hanya 'dikenang'. percaya atau tidak, ketika masa lalu itu terus kita 'geret', langkah kita ini jadi semakin berat, hidup ini jadi tidak bebas, pengambilan keputusan bisa jadi lebih emosional, dan hasilnya pun akan jadi penuh 'goresan'. ibarat bikin cap jempol, kalo jempol kita banyak sisa main tanahnya, pas pake tinta, cap jempolnya jadi banyak bekas tanahnya, sidik jari nya jadi kurang jelas. mending kalo masa lalunya bagus, lah kalo jelek?

pada saat proses cleansing dari 'sisa' masa lalu itu memang berat. saya harus menghabiskan banyak tissue, membiarkan mata saya bengkak, menguras energi sangat banyak, menghabiskan waktu berjam-jam, berhari-hari. mungkin juga ada yang menghabiskannya dalam berbulan2, who knows. buat saya yang perjalanan masa lalunya itu terpendam puluhan tahun, butuh waktu bertahun2 untuk sadar bahwa saya harus cleansing, butuh waktu berbulan2 untuk memberanikan diri untuk benar2 siap menjalani proses itu, dan butuh waktu berminggu2 untuk benar2 bisa mengikhlaskan diri.

sering kali kita merasa bahwa menyelesaikan masalah itu dengan orang-orang terkait sudah cukup. saya juga begitu. ternyata salah. karena meskipun sudah tuntas dengan orang2 terkait, saya masih merasa ada yang mengganjal di hati saya. kunci utamanya ternyata ada pada diri sendiri. bagaimana kita benar2 ikhlas bahwa rasa pahit, manis, asem, dan asin yang pernah kita rasakan adalah pemberian Allah sebagai bagian dari hidup kita. benar2 ikhlas, bukan diikhlas2in.

entahlah, tapi buat saya, orang yang sudah benar2 lepas dan bebas dari 'sisa' masa lalu itu, keliatan. keliatan dari cara dia bercerita tentang masa lalunya, dari intonasi bicara, dari mimik, dari tatapan mata, dari pilihan kata. mungkin saya bisa dibilang sotoy, tapi itu yang saya rasakan sebagai 'calon dokter' yang dilatih untuk mendalami perasaan 'pasien' saat anamnesa dan saat konseling.

maka, coba benar2 resapi lagi setiap bagian dari masa lalu itu. benarkah kita sudah benar2 ikhlas, atau masih diikhlas2in? percayalah, hidup jadi lebih mudah setelah kita benar2 clean. :)

*hari ini saya dengan syukur yang amat besar, mengatakan Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah. saya sudah jauuhhh lebih ringan, lebih tenang, dan lebih siap menghadapi tantangan didepan. tidak ada lagi 'tirai' trauma yang menghalangi pandangan jiwa ini :)

Jumat, Agustus 30, 2013

Titik.

Pengen skydiving.

#eaa mode on

Mohon ini jangan dianggap serius. Ini cuma becandaan saja yaah, tapi yah kalo masih dianggap serius juga gapapa lah. Siapa tau membantu. Hahahaha

X: ma, saya ini di mata kamu ini cowo kayak gimana sih?
Rima: hmmm apa yaa? Yang bagus apa yang jeleknya nih?
X: jeleknya!
Rima: jeleknya apa yaaaa? Satu sih yang saya liat...
X: apa apa apa?
Rima: kurang Cowo.
X: hah? oiya? Kenapa kamu bisa bilang gitu?
Rima: iya, soalnya cowo yang beneran itu bakal langsung menghadap bapak saya #eaaa hahaha
X: -_____-"

Kegejean di tengah malesnya bikin status famed :)) hahahaha

Senin, Agustus 26, 2013

mental mahasiswa

sekarang mulai paham kenapa di stase ikm-famed ini selalu "geregetan". seneng sih ngejalanin aktivitas sehari2 di puskesmas, tapi selalu ada yang ngeganjel di hati. males bagnet ngerjain tugas. males banget ini itu. bukan gak suka sama bagian itu, tapi saya nampaknya merasa otak saya penuh sehingga ga bisa banget di isi dengan tugas2.

kalo istilahnya dr.nevin residen anak, ini namanya mentalnya udah berubah, bukan lagi mental mahasiswa. mental pembelajarnya hilang. padahal kalo judulnya dokter, ya harus mental pembelajar seumur hidup itu yang dipegang. pertanyaannya, sampai kapan mau terus begini, rima? coba harus buka lagi otaknya, open minded.

adrenalin rush!

adrenalin itu ngeselin tapi nagih!

dari awal kuliah sampe sekarang, selalu dilatih untuk terus dipicu adrenalin saya setiap 6 bulan sekali dengan ujian SOOCA. emang sih, rasa deg2an nya, stressnya, putus asa nya, semua bikin saat itu otak ga bisa mikir lancar rasanya. kesel banget kalo otak ga bisa diajak kompromi. sebel banget kalo saya tau sebenernya saya bisa, tapi semua gagal seketika hanya karena si adrenalin nge-blok otak saya. ngeselin emang.

sekarang rasanya adrenalin lagi dipacu banget. saya pengen lulus dengan baik, bahkan kalo perlu sangat baik di 3 bagian terakhir koas ini. saya pengen segera nuntasin koas supaya bisa segera menuju mimpi2 saya berikutnya. tapi tantangan yang dikasih juga ga mudah. harus ngerjain ini itu, kunjungan ini itu, tapi harus punya pasien buat tugas2, dan harus ngelengkapin tugas yang banyak ini. ekspektasi dan target saya ngebikin ini semua terasa berat, deg2an, stress.

tapi saya percaya, ini nagih. setiap lagi ada di fase lowong, tenang, dan stabil, rasanya pengen banget ngerasain hectic gini lagi. ngerasain jiwa raga ini pasrah sepasrahnya sama Allah. ngerasain banget bahwa Allah itu dekat, Allah itu selalu ada, Allah itu satu-satunya tempat kembali. sadar bahwa hidup gak sendirian. banyak temen2 disekitar yang selalu jadi mood booster, penyemangat, dan evaluator buat diri kita.

harusnya fase ini saya sangat syukuri, bukan malah diratapi :)

Minggu, Agustus 25, 2013

cleansing part#1

habis ungkap hal2 yang ngeganjel di hati, tapi masih ada yang nyisa. saya ternyata selama ini gak tahu fakta yang sesungguhnya.

jadi apa yang saya tahu? jadi apa yang selama ini saya rasa? jadi saya ini dianggap apa?
saya ini bukan piala bergilir yang sedang diperebutkan.

tiba2 ngerasa jadi kayak orang bodoh. dihadirkan diantara 2 fakta yang bertabrakan, antara ego2 yang bisa saya pahami alasannya, tapi tidak dapat disatukan.

ah, complicated.

Allah, make me strong enough to resolve these :'(

Famed: promosi dan prevensi

kunjungan ke sd untuk penjaringan atau screening di 3 sekolah, 5 kelas, 150 siswa. hal ini membuat saya kesel banget. masa iya saya nemuin banyak anak sd yang telinga nya penuh dengan kotoran telinga yang memadat dan sudah sangat keras. untung saya saat itu membawa alat untuk mengeluarkannya. alhasil, jadilah saya dokter tukang ngorek2 telinga.

saya kesal bukan karena harus ngorek2 telinga, saya kesal sama orang tua siswa. ini anak diurusnya gimana sih, sampe telinga mereka begini? kan kasian. saya ngebayangin, mereka selama sekolah pasti dengarnya tidak begitu jelas. gimana caranya mereka bisa nyaman sekolah? setelah saya keluarkan kotoran telinga nya, mereka bilang "enakan, dok. terasa lebih lega". dalam hati pengen bilang, "ya iyalah kalo kotoran telinga nya sampe segumpalan gede begitu pasti penuh telinga nya rasanya. emaknya gimana sih", tapi yaa wajar mungkin masyarakat kurang paham.

belum lagi anak2 yang ternyata gak bisa melihat dengan jelas. mereka harusnya pakai kacamata, tapi sama orang tuanya tidak teridentifikasi. lama kelamaan mata mereka bisa jadi malas. lama kelamaan mereka akan sulit belajar. mau jadi bangsa yang cerdas bagaimana kalo sekolah saja terganggu sejak kecil begitu dan tidak ditanggulangi.

hal-hal simpel macam begini ini yang jadi bagian puskesmas. kecil, tapi penting. pencegahan dan promosi kesehatan. kalau orang2 protes tentang KJS yang menghabiskan biaya besar, para tenaga medis harusnya mikir 100x. kenapa masyarakat2 itu harus dateng ke RS dan layanan kesehatan lainnya untuk pengobatan? apalagi yang di RS sampai meningkat padahal sistem rujukan sudah dibuat. itu tandanya, fenomena gunung es terbongkar dan data kesehatan semakin jelas, sehingga peran puskesmas dalam promosi dan prevensi harus semakin efektif kalau mau penggunaan biaya kesehatan menurun. bukan malah protes mulu. kerja yang bener. *ngomelin diri sendiri*

Minggu, Agustus 18, 2013

malu :'(

Hati lagi mendominasi diri. Alhasil, banyak hal yang ga seharusnya dibingungkan malah jadi bingung. Jalan yang sudah seharusnya jelas saya tempuh, saya malah ragu untuk melangkah. ditambah dengan bombardir bertubi2 dengan setumpuk masalah, membuat saya tidak sangup bergerak. rasanya cuma bisa berlutut dan bersujud. tidak mampu menahan tangis, tapi rasanya benci melihatnya.

malu harus menangisi hal yang sama terus menerus, lagi dan lagi, puluhan tahun, tapi itulah manusia, lemah. saya ini terlalu sombong sehingga menggunakan hati pun malu. saya ini terlalu tinggi hati sehingga melihat kelemahan diri pun marah. saya ini manusia, memang seharusnya meminta pada Sang Pencipta, bukan malah berpaling.




malu bisa ada di kondisi seperti ini.
pertama kali setelah sekian lama, saya benar-benar ga mampu mengendalikan hati dengan akal lagi. Allah...... :"(


maaf untuk terlalu ekstrovert, saya hanya gak ingin tampak palsu.

Dokter Keluarga

apa sih dokter keluarga itu? banyak orang bingung dengan istilah dokter keluarga di Indonesia, apalagi tugas dan perannya. saya pertama kali diperkenalkan dengan hal ini 2 tahun yang lalu.

Intinya, dokter keluarga adalah seorang dokter, baik dokter umum mauoun spesialis, yang melakukan aktivitas kedokterannya dengan memandang keluarga sebagai bagian dari perawatan dan memandang individu secara menyeluruh, termasuk urusan psikososial.

Keluarga adalah bagian yang sangat penting dari kehidupan manusia, secara biologis, psikologis, maupun sosial. melalui keluarga kita bisa tumbuh sehat, melalui keluarga kita bisa semakin cerdas, melalui keluarga kita menemukan karakter diri, dan melalui keluarga kita bisa berkontribusi. keluarga adalah bagian penting yang membentuk mental seseorang, apakah akan menjadi kuat ataupun lemah. Bersama keluarga, kita bisa memiliki penghidupan yang lebih baik.

Sayangnya, tidak banyak orang menyadari itu, atau mungkin bukan tidak menyadari, tapi kenyataan terlalu pahit untuk mereka mengiyakan hal itu. mungkin banyak orang yang justru merasa bahwa keluarga adalah sumber masalah, sumber kesulitan hidup, penyebab adanya penyakit di diri mereka, penghambat perkembangan diri, atau bahkan keluarga yang menjadi penyebab kegagalan hidup mereka. ini masalah sudut pandang.

Saya jadi teringat seorang teman saya, dia saat ini menjadi penulis, hipnoterapis, dan sekarang mulai merambah ke urusan pernikahan. Di usia sangat muda, 23 tahun, dia berani keluar dari jalur pendidikannya untuk memperjuangkan sesuatu bernama 'keluarga'. Bukan karena keluarganya bermasalah, tapi justru dia memiliki cita-cita agar keluarga-keluarga di Indonesia ini menjadi keluarga kuat yang menguatkan, yang harmonis, pokonya sakinah mawadah warohmah bisa terwujud.

memang tidak mudah mewujudkan keluarga yang sakinah, mawadah, wa rohmah. banyak pasien2 yang datang ke klinik atau sarana kesehatan karena berbagai keluhan yang sebagian besar bisa direduksi dengan mengatasi urusan psikososial. terutama ibu-ibu dan bapak-bapak, keluarga sering menjadi faktor pencetus. sering saya menemukan pasien dengan keluhan "pusing", ketika di deskripsikan seperti apa, ternyata pasien ini "rungsing", bukan "pusing". ada juga ibu-ibu yang datang mengeluh ini itu ternyata karena selama ini terlalu lelah mengurus anak-anaknya yang banyak. Ujung2nya, hanya dengan curhat dan konseling, urusan menjadi tuntas. *rungsing dalam basa sunda berarti sensitif dan ingin marah-marah terus

paradigma yang ada bahwa dokter hanya mengobati keluhan biologis, hal-hal klinis harus mulai diubah. masalah kesehatan sebagian besar muncul dari masalah sosio-ekonomi. Oleh karena itu, keluarga sebagai unit terkecil yang menjadi supporting system harus menjadi bagian dari perawatan dan berpartisipasi dalam hal perawatan pasien.

Selasa, Agustus 13, 2013

Famed #2

Pagi2 bandung lagi dingin banget. Berangkat 20 menit lebih lambat dari sebelumnya, taunya meenn! Jalanan kosong melompong. Alhasil, jam7 (lagi) udah di puskesmas. Gapapa, saya dgn senang hati menunggu temen2 dateng. Seperti biasa, kehidupan puskesmas selesai jam 12an. Karena masih 'pagi', saya udah niat mau ke toko buku. Pergilah ngangkot dengan cepat, soalnya panaaaassass banget. Sampe ubun2 serasa mau meledak. Hahaha *lebay*

di angkot ketemu nenek2 yg duduknya sembunyi dibelakang bayangan saya, gara2 panas. Terus doi ngajak ngobrol, tapi duduknya ngebelakangin, soalnya silau. Jadi saya bingung, ini nenek ngobrol sama siapa sih? Hahahaha

Setelqh sampe di toko buku, saya asik keliling2 liat semua buku *serasa dunia milik sendiri*. Tiba2 ada om2 kok kayanya ngiter deket saya mulu. Kemana saya pergi, dia ngikut2 gitu. Serem kaan. Eh, tiba2 dia nanya buku yg saya pegang itu buku apa. Nanya2 laah dia, ngajak ngobrol ttg buku. Saya masih awkward, takut, menghindar.

Akhirnya saya putuskan bayar buku yg saya pilih, supaya cepet terhindar dari orang itu. Berhubung di toko itu ada fasilitas sampul dan saya selalu nyampul buku2 saya, ya saya tungguin disitu. Pas lg numggu, si om2 tadi lg antri di kasir, ngeliatin mulu. Ga enak feeling nih. Taunya bener, duduk di sebelah saya dan ngajak ngobrol. Nanya2. Dia bilang sih dia alumni fisika itb 2001 sama s2 nya di TF itb. Takut berlama2, saya ambil buku saya dan segerakan pulang.

Naik angkot pertama, ada nenek2 lain yg tiba2 nyodorin hp nya minta tolong diliatin sms dan tlp anak2nya. Lama2 saya jadi operator hp nya. Okesip gapapa, bantuin orang. Tapi yg heboh pas ujungnya, dia cerita ttg keluarganya, anak cucunya. Seangkot jadi kepo.

Coba yah, ini bandung isinya hari ini ramah banget sama saya :))

Senin, Agustus 12, 2013

Family Medicine #1

Hari pertama ini kok PR banget yah. Hahaha

Famed di puskesmas babakan sari, kiaracondong. Kan deket tuh dari rumah, diniatkanlah untuk naik angkot dari rumah sampe ujung jalan babakan sari, tepat dibawah fly over. Ternyata angkotnya masih sepi. Yap! Jam stengah 7 pagi h+4 lebaran. Sebagian orang masih mudik kali yaa.. Jadi agak sulit cari angkot, sampe akhirnya bapak yg temenin sampe ada angkot.

Sampailah di ujung jalan babakan sari. Berpikir sejenak. Kalo dari alamatnya, jl.Babakan sari no 183, mestinya cuma kirang dari 100 rumah yg dilewatin. Ga nyampe 1km dong harusnya. Ah, sayang kalo naik beca atau ngojeg. Cuma dikit. Itung2 olahraga, mending jalan kaki.

Jalan kaki lah sambil liat kanan kiri, liat tipe2 rumah warga, ada banyak warung2, ada TPS juga, ada sekolah dsb. Baru jalan benerapa meter, saya liat ada rumah ya alamatnya no.11. Saya pikir, 'wah kalo ini aja udah 11, 183 pasti deket.'. Tiba2 beberapa meter kemudian, saya malah liat alamat rumah no.4. Ah, dem! Kenapa jd 4 lagi nomornya??? Karena gengsi balik lagi dan nyari becak, saya jalan aja terus sambil mikir, 'kok saya manja sih? Di belanda aja jalan terus gapapa. Ini mah dikit palingaaanm' sambil nenangin diri maksudnya.

Kejadian berulang waktu liat rumah nomor 60. Sebelahnya bertuliskan 40an. Gila banget ini! kapan nyampenya kalo gini terus? lama2 nomornya jd 1 lagi. ngulang dong saya??! Karena saya mikir ini pasti jadi jauh deh., udah lumayan jauh aja masih seginian nomornya, saya sempet ragu buat nerusin jalan kaki. Untunglah ketemu (akhirnya setelah 20 menit jalan kaki agak cepat) sama sebuah sd yg katanya tanda keberadaan puskesmas itu. Saya tanya2 dikit sama tukang ojeg, ketemulah itu puskesmas.
Jam 7.10 temen2 belum ada yg dateng. Janji jam 7.30, dan mereka dateng jam 7.27. Oke, in time sekali. Parkir lah mereka depan kodim. Tiba2 dgn seramnya, bapak2 tentaranya dateng nanya2 kita dan agak ngomel karena parkirnya ga lapor dulu. Hahaha ampun, pak! Maafin temen2 saya!

Puskesmas sih asik aja. Tapi saya nya yang ga santai. Masa sampe jam 10 ga dusuk, lama2 pusing, pucat, cape banget, tangan dingin. Berasa lemah banget. Akhirnya pindahlah ke bagian penapisan yg bisa duduk. Dan ketemu puluhan pasien langsung seger. Dari KU pasien, ngira2 DD masih kebayang lah yaa.. :p segerlah pokonya.
Taunya jam 12 puskesmas tutup. Saya pulang lebih awal jadinya. Naik angkot, eh udah siang masih jarang bgt juga angkotnya. Naiklah angkot margahayu, eh, mogok deuih si angkotnya di binong. Akhirnya niatin neduh sambil nunggu angkot panyileukan. *ga ada tempat neduh selain dibalik tiang listrik *guna banget

Pulang ke rumah kepanasan bgt jadi cape ga jelas, tidur, bangun2 malah migraine.




Sungguh yah.. PR banget!! -_______-"

Minggu, Agustus 11, 2013

Si manusia gila

Saya punya temen, sebenernya udah tau dari SMA, tapi baru literally kenal pas kita di Paris. Waktu saya ke Belanda, saya ngehubungi dia yang lagi di Perancis, dan ketemuan lah kita disana. Lama kelamaan pertemanan ini berlanjut. Diskusi kesana kemari, ngobrol kesana kemari, dan becanda2 gila.

Saya selama ini punya banyak teman2 dengan imajinasi yang gila, tapi baru kali ini saya jadi ikutan gila. Ngobrol sama orang ini bikin imajinasi saya makin gila. Mungkin sayanya juga yang ngebiarin diri terlalu kebawa imajinasinya dia. Sampe2 ngebahas ngerapiin shaf sholat paling serem kayak apa, anak2 generasi berikutnya akan se'freak' apa, dan ngebahas akan freak dan akan makin serem nya film horor, meskipun kadang imajinasi kita itu keren siih. Hahaha *ini narsis aja kayanya*

Ga nyangka ada orang kayak gini di sekolah saya dulu. Hahahaha

Kalo ada temen kuliah saya yang pernah bilang ttg 'ngebarisin shaf sholat pake pedang' dengan serius dan akhirnya kita takut, saya tau temen saya yang satu ini gak serius ttg ngebedain mimpi dan kenyataan pake ngebanjur air raksa. Hahaha *semoga dia ga bener2 serius, serem sih kalo serius*

Gila. Gila. Gila. Ada yah orang cerdas macam gini. -_______-" saking cerdasnya, otak sayapun kebawa gila. Freak! Hahahaha


Pelajaran penting, berimajinasi itu penting, tapi KENDALIKAN imajinasi anda SEBELUM imajinasi itu MENGENDALIKAN anda. Hahaha

Sabtu, Agustus 10, 2013

Mengakhiri Ramadhan ke 22

Sudah 22 kali saya menjalani bulan Ramadhan. Tahun ini pertama kalinya saya menangisi kepergian Ramadhan sangat dalam. Rasanya kedamaian nya akan hilang, semangatnya akan semakin sulit setelah ini. Rasanya takut menghadapi 11 bulan kedepan. Tapi hari ini akhirnya saya paham, bukan Ramadhan alasan saya bersemangat, bukan Ramadhan alasan saya ibadah, bukan cuma karena syurga yang dijanjikan yang dikejar. Tapi keikhlasan menjadikan ibadah2 tersebut menjadi bagian hidup kita, kecintaan kepada Allah yang menjadikanNya alasan hidup kita, dan semangat mendekat padaNya setiap harinya.

Sedih karena baru memahami itu setelah syawal datang. Tapi gak apa2, setidaknya saya paham inti dari istiqomah. Setidaknya saya yang tadinya takut dan bingung menjaga 'pace' dalam 11 bulan kedepan jadi punya energi dan alasan unlimited untuk terus menjaganya. Bisa jadi semangat tanpa henti :) Bukan karena mengharap akan syurga yg dijanjikan semata, tapi memupuk semakin dalam kecintaan pada Allah :)






"Katakanlah: 'jika kamu (benar2) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa2mu.' Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Ali-Imran:31)

Senin, Agustus 05, 2013

He knows best :)

Kalo Allah ngasih perintah, itu berarti manusia semuanya sanggup ngelakuin itu. Yang bikin kita berat dan rasanya kayak ga sanggup adalah bisikan setan disekitar kita. Yang bikin ngeluh dan pengecualian kan kita juga, jadi pembenaran ujungnya. Jadi ga usah kebanyakan dirasa2, nanti ga jadi2 ujungnya. Kata bapak, kalo niatnya emang ibadah, cukup berdoa 'lahaula'. Kalo berdoa kepanjangan, nanti jadi cengeng, manja, bertele2. Allah tau yang terbaik yang kita perlukan, kok :)

Simpel kok :)

Kalo Allah jadi tujuan, apapun kondisinya, apapun rasa nya, ridho Allah tetep jadi yang utama. Mungkin orang akan bilang saya bego, tapi saya punya landasan yang insyaAllah kuat dan tidak terbantahkan. Ini cuma masalah sudut pandang.

Orang jadi takut, kaget, atau ragu karena jalan yang saya jalani. Mungkin buat mereka ini seperti mau  masuk hutan. Kalo ga punya peta dan petunjuk pasti takut. Justru disitu kuncinya, memfilter mereka2 yang serius dan punya peta itu.

Kalo kata fulki, 'cari jodoh itu kayak enzim, lock and key nya harus pas, super spesifik, ditengah milyaran manusia'. Prosesnya ga sesimpel yang dikira, tapi ga perlu dibikin ribet. Iya, atau nggak sama sekali.

Reuni SMA

Beberapa hari ini ketemu terus sama temen2 SMA, rasanya waktu berlalu sangat cepat. Banyak hal ternyata terjadi di 5 tahun ini sampai2 saya ngerasa banyak perbedaan yg semakin lebar atau bahkan makin sempit antara saya dan temen2.

Simple things. Ketika temen2 nanya, 'ma, pacar siapa sekarang?', saya dengan tegas bilang 'ga sama siapa2', dalam hati bilang 'insya Allah saya istiqomah ga mau pacaran lagi'. Ketika temen2 ngomongin masalah medis, bisnis, pemerintahan, dsb, yg dulu cara pikirnya klik bisa jadi gak klik sekarang, dan sebaliknya. Idealisme nya dulu klik sekarang nggak.

Perubahan itu sadar gak sadar jadikan saya saat ini bersyukur dikasih takdir yang sangat indah. Dengan naik turun nya emosi, naik turun nya iman, naik turun nya cara berpikir, saya belajar banyak. Ga banyak orang bisa mengalami itu dan belajar dari hal itu.

Saya tau perubahan2 saya sangat cepat. Sangat drastis di 3 tahun pertama kuliah. Bukan semata karena konflik diri saya, tapi juga karena lingkungan disekitar saya. Makanya banyak yang kaget dengan saya sekarang. Wajar kalo respon yang datang beragam atau sama yang cenderung takut. Itu proses adaptasinya. Yah, seleksi Allah akan menjawab semuanya :)

Sabtu, Agustus 03, 2013

See you at the top, Eightcellent!

Dulu kami punya semangat besar yang terkesan gagah banget, 'agenda melegenda'. Ini adalah sebuah semangat dimana setiap individu yang ada di fk unpad angkatan 2008 cemerlang di tempatnya masing2. Dulu kami mulai dengan prestasi2 yg ditorehkan individu2 dan kelompok2 didalamnya, baik didalam ataupum diluar kampus. Bahkan tadinya kami ingin menaruh semacam 'prasasti' di asrama tempat kami habiskan tahun pertama kami kuliah.

Entah apa yang sebenernya terjadi, tapi pelan2 gaung itu menghilang. Tidak banyak individu yang kuat bertahan dalam kondisi terbaiknya (menurut saya). Bahkan kebersamaan angkatan kamipun tidak seerat saat kami masih di jatinangor. Ada hal yang hilang tertelan kesibukan RS. Entah apa.

Saat ini mereka sedang bersiap menghadapi ujian akhir, yakni UKDI. Banyak dari mereka yang 'telat panas' karena 'terlalu menikmati' dunia koas. Banyak yang mungkin menganggap enteng. Saya yang harus menunda hingga 6 bulan mungkin wajar jika belum benar2 memulai. Tapi bagi mereka yang mayoritas, jarum jam terus berdetak.

Time flies. Gak terasa tinggal kurang dari sebulan lagi mereka ujian. Saya dengar, hasil TO sebelumnya kurang memuaskan. Saya jadi ingat agenda melegenda itu. Masihkah agenda itu ada di benak masing2 individunya? Atau romantisme sesaat yang kemudian idealisme terkikir realitas sehingga upaya ini jadi seadanya? Jangan, teman2! Semoga niat untuk jadi yang terbaik itu selalu ada di dalam jiwa kita.


Selamat menjalani prosesnya. Semoga sukses.
See you at the top, Eightcellent!
I know, we can make it! :)

Jampe2 harupat

Semoga bukan salah satu bentuk 'menyekutukan Allah' dengan rasa dan ego. Na'udzubillahi mindzalik.

Tautkan hati pada Allah. Tautkan hati pada Allah. Semakin ingat2 Allah.
Kalo memang cinta sama Allah, ya harus sungguh2 menunjukkan cinta itu. No excuse! Bukan sepik.

Jampe2 kalo hati mulai goyah, ya cuma itu. Ingatkan diri sendiri sama Allah. Khawatir setan banyak celah mempermainkan diri kita.



Jangan biarkan hati mendahului ridho Allah. :)

Kamis, Agustus 01, 2013

Post ujian lisan radiologi

Saya emang ga pernah hoki kalo ujian lisan. Ya udah lah. Semoga nilai total nya lulus.

Selasa, Juli 30, 2013

Petunjuk

Petunjuk itu ada untuk orang2 yang berpikir. Coba kita bayangkan, tetesan darah di film2 detektif bisa jadi petunjuk kalo detektifnya berpikir. Kalo detektifnya gak berpikir, mungkin hal itu gak akan mengarahkan dia kepada apapun.

Manusia dikasih akal untuk berpikir. Perbedaan mendasar dari manusia dan makhluk lainnya adalah akal, bahkan dengan malaikat dan setan sekalipun. Terlalu disayangkan kalau kita hidup ga menggunakan kelebihan itu, lalu apa bedanya kita dengan makhluk lainnya kalau akal itu tidak dipakai?

Kalau pakai akal dan ilmu, pertanggung jawaban akan lebih mudah. Kita akan selalu tahu alasan dari perbuatan kita, dan reasonable. Bukan semata2 alasan sebagai pembenaran, tapi benar2 berdasarkan kebenaran.

Karena itu, ketika hati dan akal tidak sejalan, saya lebih memilih menguatkan akal. Hati itu banyak ditipu daya oleh setan. Saya khawatir tertipu, tapi akal kita bisa menjawab lewat ilmu. Perintah iqra bukan hanya untuk membaca buku, tapi juga menganalisis, menuimpulkan, dan berhati2 melihat fenomena.

Segala yang dihadapkan pada kita bukanlah tanpa tujuan, Allah selalu punya alasan dan tujuan. Hanya orang2 yang berpikir yang akan menemukan hikmah2 itu. Maka, Allah tinggikan derajat orang yang berilmu dan Allah janjikan surga bagi orang2 berilmu yang adil. kalau ilmu nya saja gak ada, mikir aja ga pernah, apalgi menuju adil. :)

Al-qur'an menuliskan, "Melangkahlah dalam keadaan berat ataupun ringan". Tandanya, ketika kita tahu jalan itu lebih baik untuk masa depan kita, suka tidak suka, kita tetap harus melangkah. Karena kita sering tertipu antara rasa mana yang murni dari Allah dan mana yang nafsu. :)

So, be smart!

Senin, Juli 29, 2013

Super Brother :')

Semakin banyak interaksi sama aa, semakin kami merasa bahwa waktu sudah berlalu sangat cepat. Kali ini kami bercanda gurau seperti saat kami berusia 6-7 tahun. Seperti anak2. Tapi kami sangat sadar bahwa usia kami tidak kanak2 lagi. Ada rasa khawatir, takut salah satu dari kami harus melangkah duluan ke jenjang pernikahan dan memiliki hidup baru. Saya sangat sayang kakak2 saya, dan saya sangat yakin dengan rasa mereka pada saya.

Ada satu kakak terdekat saya, usia kami terpaut kurang dari genap 12 bulan. Kami terlalu dekat hingga banyak yang tidak kenal mengira kami pacaran. Berkelahi macam tidak tahu kesopanan, bercanda tanpa memandang gender, berdiskusi seperti teman, dan bercerita seperti sahabat dekat. Bahkan, saat acara keluarga pun, saat saya dipaksa berbalut make-up di wajah, dan orang2 tidak begitu mengenali, kami dikira pacaran oleh uwa sendiri.



Dia kekuatan saya pada kondisi terlemah saya. Saat saya tidak punya pegangan, dia yang bantu saya bangkit. Ketika saya tidak punya sandaran, dia yang selalu ada untuk saya. Dan ketika dia ada di saat2 terlemah hidupnya, saya sadar bahwa saya harus kuat dan mampu menguatkan, meski tidak sempurna. You are my super brother!



Saya sangat beruntung punya kakak yang bisa jadi segalanya :)

Me love you so much, aa. Meski hari ini becanda kita bikin kamar kayak kapal pecah dan saya dikasih jurus jujitsu kamu, it was fun! :')

Lampu hijau!

Ketika niatnya lillahi ta'ala, jalan akan diluruskan dan diterangkan. Bismillah. Allah selalu melindungi hamba2Nya yang sedang mengabdi. :)

Lampu hijau! Jalan teruuusss :D

Jumat, Juli 26, 2013

untuk MSG, dari si nomor 2

dulu kita bertemu di sebuah persimpangan jalan yang tidak pernah terduga. namanya LKMM Nasional. pertemuan itu membuat kita semua sadar bahwa ada tujuan sama yang ingin dicapai, makanya kebersamaan ini terus terjaga. hampir 4 tahun sudah kita jalani hiruk pikuk mahasiswa kedokteran bersama-sama, persiapan ujian2 yang menanti, semangat dan nilai-nilai yang ditularkan dari setiap karakternya, serta persaingan sehat untuk menjadi karakter2 terbaik versi dirinya masing2. 

tidak terasa waktu semakin dekat bagi kita menemui persimpangan jalan berikutnya. sudah waktunya kita menyadari bahwa satu persatu dari kita sudah tiba di persimpangan jalannya. saatnya kita menjalani hidup kita masing-masing, meraih mimpi kita masing-masing.

4 tahun yang indah. 4 tahun yang bermakna. semoga 4 tahun itu tidak berakhir sia-sia. semoga 4 tahun itu tidak begitu saja berakhir. mimpi kita dulu tentang mobil ber-plat MSG 1 hingga 19, mimpi kita tentang MSG 10-20 tahun lagi yang sukses di mimpi masing2, candaan kita tentang anak kita kelak yang mungkin menjadi murid dari salah satu kita, mimpi kita tentang arisan (meski belum jalan sampai sekarang) dan masih banyak celotehan lucu tapi manis diantara kita, semoga menjadi nyata dan menjadi kisah manis di masa depan.

jujur, saya saat ini tidak kurang dan tidak lebih adalah pengaruh besar dari kalian. pagi, siang, sore, malam, yang muncul di depan saya kebanyakan ya kalian lagi. 10 hari lagi saya bersama kalian sebagai koas. 6 bulan kemudian, mungkin persimpangan semakin banyak. 1 tahun kemudian apalagi. kita tidak pernah tahu masa depan. semoga kebersamaan ini tetap Allah jaga dan ridhoi. semoga semangat diantara kita tetap dapat ditularkan :)

saya akan sangat merindukan MSG :')

Kamis, Juli 25, 2013

masa depan #2, be smart!

2 pertanyaan mendasar yang pertama kali ditanyain orang langsung ke saya. biasanya mereka langsung ngasih judgement dan nasihat sama kalimat2 saya sebelumnya, masih tentang pasangan hidup. baru kemarin2 nulis blog tentang "masa depan, kita yang tentukan :)", hari ini ditanyain habis sama temen2 sma pas kumpul buka bareng. hingga akhirnya pertanyaan ini literally terlontar, "milih yang pas di hati atau pas di logika?" dan "milih yang sudah kerja atau gpp masih kuliah?".

entah apa yang ada dipikiran orang-orang selama ini tentang saya, mungkin mereka berpikir "ah, kalo rima mah pasti nyarinya yang udah kerja". banyak yang langsung menasihati saya untuk "menurunkan standar" dan lain sebagainya. nampaknya mereka sudah membayangkan sendiri orang seperti apa yang saya cari. bukan menyalahkan, tapi khawatir ada yg salah presepsi. meskipun ini pertama kali ditanyain ke saya langsung, tapi pandangan ini udah lama saya yakini.

namanya keyakinan itu adalah hati yang diiringi ilmu, akal, dan amal. kalo hati aja yang dipake, ya namanya nafsu. kalau ilmu dan akal aja yang dipake, namanya tukang. kalo hati dan ilmu ga di iringi amal, namanya dusta. jadi ya harus seimbang semuanya. iya semuanya, atau nggak sama sekali. itu harga mati. Jodoh itu bukan asal nemu, tapi tentang keyakinan sama takdir Allah dan masa depan dunia akhirat. butuh kematangan dan keseimbangan didalamnya.

kerja itu cuma masalah waktu. kita ga bisa memaksa anak usia 6 bulan bisa berlari. cuma masalah kesabaran, kesiapan, dan ikhtiar menghadapi prosesnya. toh perempuan juga, tidak harus pernah berumah tangga supaya punya pengalaman mengatur rumah tangga, atau pernah jadi ibu untuk punya pengalaman dan kesiapan menjadi seorang ibu. yang penting kesiapan mental bersama menujunya. itu yang ayah saya selalu ingatkan, "yg penting, ketika komitmen itu dibangun, usaha tidak pernah berhenti dan mental siap menghadapinya."

baru beberapa hari yang lalu saya denger ceramah ustadz di tv yang bilang "selama saya mengkaji al-qur'an, belum pernah ada perintah Allah yang saya baca yang memerintah untuk mencari rejeki. yang ada adalah mencari bonus2 dari rejeki2 tersebut". memang, pada dasarnya, Allah ga akan pernah ngutang rejeki sama kita, besar kecilnya bergantung sama usaha kita. jadi gak perlu takut! be smart, ladies! :)

Senin, Juli 22, 2013

antara semangat atau ambisius

mungkin orang anggap saya ini terlalu bersemangat hingga terkesan ambisius. tidak, saya masih tetap istirahat jika saya membutuhkan. saya masih bermain ketika saya jenuh. saya masih mengeluh ketika lelah. saya masih malas ketika harus rajin. saya masih sering kehilangan arah. saya hanya saat ini berupaya yang terbaik yang saya bisa.

batasan antara semangat itu dan ambisius adalah nafsu, syukur, dan pandangan manusia.
logikanya begini, jika Rasulullah s.a.w dalam hadits nya mengatakan "....Fatimah, engkau bisa meminta harta dariku, tetapi dihadapan Allah aku tidak berguna bagimu...", lalu kita punya siapa dihadapan Allah? Fatimah r.a. yang begitu luar biasa, putri Rasulullah s.a.w saja dihadapan Allah adalah sendiri. mau mengandalkan siapa kita? orang tua? temen2 se-geng? siapa mereka di hadapan Allah?

hanya orang2 yang bertakwa yang akan mendapat syafa'at di hari nanti. diri kita yang tentukan akhirnya dan menuju takwa tidaklah semudah membalik telapak tangan, tapi bukan berarti tidak mungkin. yang bisa kita lakukan hanyalah berupaya yang terbaik dalam setiap waktu kita.

Popular