Sabtu, September 28, 2013

The most relieving saturday

Senang. Bisa tertawa lepas sama mereka lagi. Bisa ketemu orang2 special ditengah2 stressful life. Bukan jadi gak suka ikm, cuma banyaknya kerjaan sampe ga bisa tidur tenang. Cukup membuat stress. Sejenak melupakan masalah dan friend quality time adalah hal yg paling refreshing. Ah, no. You're not my friend, you're all my family :) Me love you all, guys! Can't wait to see you again! :')

Selasa, September 24, 2013

untuk si gengs

ga pernah saya setakut ini mendengar sahabat2 saya kena musibah. ga pernah saya sekalut ini. saya mungkin lebay untuk bilang kalau saya saat itu menangis seketika. tapi itu benar. saya ga bisa nahan diri untuk menangis karena saya tau ceritanya dari awal tentang mereka. saya tau mereka tersesat dan kelelahan sejak hari pertama. dan yang terpenting adalah karena mereka sahabat2 terbaik saya. 2 orang dari mereka sekelompok besar selama koas sama saya selama setahuns setengah. 2 dari mereka adalah sahabat yang sering banget jadi teman berdiskusi, bercerita, bermain, dan berbagi. 1 nya lagi adalah sahabat yang saya sayang entah apa alasannya. 2 lagi saya gak tahu siapa yang pergi tapi saya tau kalo mereka adalah keluarga kami di kampus. setidaknya, 5 dari 7 yang berangkat, adalah orang yang berarti di hidup saya.

baru minggu lalu saya beradaptasi karena ditinggal temen2 seangkatan banget. masa harus bener2 ditinggal temen sendiri. itu ga lucu :(

*gw tau gw lebay, tapi gw sedih beneran

apapun itu yang terjadi pada mereka saya berharap mereka bisa survive dan bisa pulang dengan selamat. bbm saya sama si bebes terakhir sebelum kabar itu muncul adalah: "hati2 yaa kalian disana. pulang dengan selamat!". saya memang sudah feeling buruk sejak 5 hari yang lalu. ckckckck sampe ada mimpi nya pula. aahhhh ga suka deh dikasih firasat2 gitu.
semoga mereka segera pulang dengan baik2 saja yaaa :)

hal pertama yang akan gw lakukan saat mereka sudah pulang adalah NABOKIN mereka satu persatu.

Sabtu, September 21, 2013

Seiring keimanan

Kalau bukan mereka yang jadi ayah dan ibu saya, saya ga akan belajar sesuatu bernama komitmen seperti sekarang. Upaya tergopoh2, naik turun, sesekali harus merangkak. Tidak mudah, tapi alasan nya cuma satu, Allah. Jika komitmen itu didasari iman, kekuatan nya akan seiring dengan keimanan itu. InsyaAllah.

Apapun yang dari Allah itu selalu indah :D

Saya ga pernah tau sanggup atau nggak, tapi kalau mereka mampu, saya juga harus bisa dan lebih baik dari mereka. Mereka udah beri standar yang tinggi ternyata. Hehehe
Semoga Allah ridhoi setiap upaya kita semua :)

Rabu, September 18, 2013

IKM sesi 2

Baru 3 hari IKM, tapi udah mulai stress. Hari ini 12 jam kerja nonstop. Metal banget ini kelompok saya, kereenn! Semoga terus dalam keadaan terbaik. Di IKM ini bukan kehebatan yang diuji, tapi ketekunan, ketabahan, dan istiqomah dalam menjalaninya. That's what i learn. :)

Senin, September 16, 2013

Bapak bilang.....

"Jangan kamu berani2 kalau kamu dan dia ga punya komitmen yang kuat. Komitmen itu bukan ttg kesepakatan bersama, tapi keteguhan hati, kesungguhan hati, dan kekuatan iman untuk menepati janji pada Tuhanmu. Sebuah janji pribadi pada diri dan Tuhannya. Ini tidak mudah, tapi hanya yang punya komitmen yang kuat yang bisa bertahan.", Ucapan bapak berkali2 saat itu.

"Jika untuk menepati janji pada Tuhannya sebagai pribadinya ia tidak mampu, apalagi berjanji juga atas hidup orang lain. Berat. Jauh lebih berat dari sekadar menyempurnakan rukun islam yang ke-5, naik haji, yang katanya bersyarat 'bila mampu'. Karena itulah jihad seorang suami, seorang ayah.", lagi kata bapak di satu makan malam.

"Neng, orang sukses itu orang yang tahu apa yang dia sukai, dia jalani, dia tekuni, hingga akhirnya menjadi karakter dia. Ngancik kana diri. Masuk ke dalam jiwa. Seseorang dikatakan ahli ketika dia menekuni satu bidang dan dia menjadi rujukan orang2 mengenai hal itu. Ketika ingat hal itu, orang2 akan ingat dia.", saat kami bertukar pikir tentang hidup saat saya masih sekolah menengah.

Bapak bilang, "Perbincangan itu memang mengalir seakan hanya numpang lewat. Banyak. Sangat banyak kalimat2 'numpang lewat' itu, tapi berarti banyak. Ketika itu mereka acuhkan, tapi suatu saat akan nampak artinya, dan mereka akan sadar. Itulah cara saya mendidik anak2 saya, biar waktu yang menjelaskan. Biar mereka kuat dan mandiri mencari maknanya. Dan sekarang perlahan semua itu terbukti", sewaktu obrolan santai keluarga besar sambil menanti hari2 yang fitri, entah tahun berapa.

Sungguh, durhaka besar saya pernah marah pada orang yang hidupnya telah ia dedikasikan dengan saya sebagai tanggungannya. Sungguh dosa besar saya pernah membuatnya marah dan kecewa. Dia yang nampak keras, sesungguhnya berhati lembut, meski banyak yang ga paham itu. Biar waktu yang menjelaskan. Saya sayang bapak :')

Minggu, September 15, 2013

Harapan

Hanya pada Allah, hanya untuk menuju Allah.
Doa terbaik adalah doa yang hanya Allah yang tahu, bukan kamu, dia, atau mereka. :)

'Percaya mah ka Allah, ka nu lain mah jadi syirik'. Once you mean what you say, it means a lot :)

Sabtu, September 14, 2013

Heart

How could you say that you use you heart to find him/her while you never really use your heart to find another answer? How could you know the real your heart says?

Jumat, September 13, 2013

Quit? Never!

I will never quit, not because i don't want to be a quitter, but because i don't want to quit.
Akhirnya saya sadar, sulitnya hidup 5 tahun di fk yang selama ini saya jalani bukanlah sia2. Saya bertahun2 berpikir untuk ga jadi dokter dan 'beralih profesi', ternyata salah. Alasan saya dulu adalah karena di mata saya dokter itu ga punya hidup, dokter itu sibuk dgn status, dokter itu pressure tinggi, dokter itu seperti robot. Ternyata setelah masuk famed saya sadar. Bukan saya ga mau jadi dokter, tapi saya ga mau jadi dokter seperti yang selama ini saya lihat. Saya sangat mau jadi dokter, tapi dengan cara saya sendiri.

Selama ini bapak selalu ngomel dan bilang 'sing ngancik kana diri' (semoga meresap ke dalam diri-kurang lebih gitu maksudnya). Akhirnya sekarang saya sadar, ketika menggunakan (insyaAllah) hati nurani, kita akan kenali diri kita jauuuhhh lebih dekat, jauh lebih baik. Kita akan tahu kehidupan sesungguhnya seperti apa yang kita ingin. Kita akan secara otomatis terbuka lebih luas matanya.

Alhamdulillah :)

Kamis, September 12, 2013

Family Medicine #4 it almost end

hari ini ujian kasus Family Medicine. setelah kemarin habis2an ngerjakan status untuk ujian, buat flipchartnya, dan mempelajari semuanya, terbayar sudah perjuangan 5 hari kemarin di hari ini.

awalnya sempet dapet kabar kalau akan diuji oleh sang 'raja terakhir', bikin hati dagdigdug. berpikir untuk melawan, tapi rasanya gak mungkin. sekeras apapun saya berusaha, pasti selalu ada celah untuk beliau membantai saya di ruangan itu. setinggi apapun ekspektasi saya pada diri saya, saya gak akan bisa mengalahkan pengalaman guru saya. pelan2 dalam 5 hari saya bangun rasa percaya diri. rasanya gak sanggup. akhirnya saya ada di satu titik dimana saya bener2 cuma bisa pasrah pada takdir Allah, pasrah pada jalan yang akan Allah kasih, tapi saya gak mau jadi pecundang. sesekali terbersit untuk menyelesaikan semua ini dengan mata tertutup dan semua berakhir begitu saja, padahal itu mustahil. saya yakinkan diri saya bahwa apapun hasilnya, itu takdir Allah. yang saya harus lakukan adalah berjuang, kalaupun saya harus mati, saya mau mati terhormat di stase ini.

setelah seharian kemarin stress nyiapin ujian hari ini, pegel nulis status berkali2, tulis-hapus-tulis-hapus, nyusahin fulki dan bundanya di rumahnya bareng miko. pulang ke rumah dengan masih numpuknya kerjaan, tapi udah jam 11 malem dan mata udah belel banget, butuh energi lebih untuk nyiapin dengan niat. kalo kabar sang 'raja terakhir' itu gak pernah muncul, mungkin saya bakal sedikit menganggap santai dan ngerjain kerjaan2 itu seadanya. karena niat saya malem itu adalah saya mau bertarung sampai titik darah penghabisan, saya gak mau kecolongan start. dengan cuma tidur 2 jam, saya buat semuanya semampu saya. pagi2, disaat pathomechanism kasus belum selesai dibuat, saya udah ga sanggup dan malah tidur di mobil. oke, great! pasrah dengan apapun yang akan terjadi, saya cuma mau kerjain aja.

mesti nunggu sampai jam 11 kurang sampai akhirnya dipanggil untuk masuk ruangan 'panas' itu. begitu lihat pengujinya, Subhanallah, dituker dong sama penguji yang luar biasa baik hatinya. Alhamdulillah. takdir Allah memang selalu unik. keluarlah saya dari ruangan itu berbekal pujian dari penguji. lagi2 Alhamdulillah. kalau Allah ga pernah nakdirin saya dapet gosip tentang penguji saya kemarin itu, mungkin usaha saya jadi seadanya. saya bener2 dimudahkan dan dikuatkan olehNya. :)

cerita sama fulki via bbm tentang ujian hari ini, respon dia malah bilang saya ini anak PH banget. saya jadi mikir banyak. emang iya gitu? karena menurut saya, saya ga bisa banyak, ga tau banyak, dan harus belajar banyak lagi tentang PH. cuma, rasanya Allah selalu memudahkan jalan saya kalo udah berkaitan sama bidang yang satu ini. selain mungkin memang Allah mudahkan, saya akhirnya sadar bahwa kuncinya ada di hati kita masing2. saya ngerjain segala macam kegiatan di Family Medicine ini pake hati. mulai dari males ngerjain tugas karena saya pengen mengeksplor lapangan terus, cape liat teori2 karena pengen langsung praktek, dan sindroma2 gelas penuh lainnya. i really enjoy my work here.

ketika hati menjalani apa yang ia cintai dan mencintai yang ia kerjakan, seluruh tubuh secara otomatis tergerakkan untuk menyerap semuanya dengan lebih baik. otak lebih terbuka, pandangan menjadi lebih luas, dan hati menjadi lebih peka. ngeluh2 diawal, sampai harus disemangati orang, dan pelan2 mau ngerjain tugas sedikit2, sampai akhirnya sangat menikmati ini semua. bagi saya, yang namanya dokter itu ya yang kayak dokter keluarga ini. lainnya, buat saya macam robot. dan karena ini juga saya mulai sadar bahwa dokter adalah jiwa saya, bukan pekerjaan saya. :)

apapun hasil judicium besok, saya sudah menikmati prosesnya, saya puas dengan proses yang saya jalani, saya bersyukur sudah mendapatkan banyak hal. saya pasrahkan pada ketetapanNya. kalaupun saya harus 'mati', saya akan merasa 'mati' dengan terhormat, dan saya tidak akan pernah berpikir untuk menyerah lagi :)

Kamis, September 05, 2013

ah, baru 4 tahun :)

saya percaya 4 tahun ini bukanlah mudah. 4 tahun bukanlah masa tanpa naik-turunnya kita. kita sama2 tahu bahwa kita ini ada bukan untuk jadi seragam. kita ini sama2 untuk semakin menguatkan satu sama lain dengan arah dan karakternya masing2. kita sama2 yakini bahwa persahabatan itu ada untuk saling memperbaiki diri. cemburu, marah, kesal, sedih, senang, tawa, nangis, stress, itu semua sudah kita rasakan dulu. cuma saat ini Allah lagi naikin tingkatannya buat nguji kita semua. lalu kenapa sekarang jadi harus menyerah?

kalo dulu banget pas di nangor fulki pernah bilang, "sahabat saat ini ga berarti sahabat selamanya", buat saya ini ga berlaku buat kita. 4 tahun itu terlalu lambat untuk kita bilang kita ini ga cocok, dan 4 tahun ini memang terlalu dini untuk kita nyerah. kalo orang nikah, cuma 2 orang, dalam puluhan tahun aja masih sulit saling memahami, apalagi kita 19 kepala dijadiin satu dan baru 4 tahun. ini wajar dan sangat wajar. yang kita butuhkan saat ini adalah keterbukaan, bagaimana kita mengakui perasaan kita dan saling memahami rasa itu, bagaimana kita mengungkapkan isi pikiran kita dan saling menerima pendapat satu sama lain. itu kan kunci dari perbedaan? :)

tetap dengan kepala dingin, tetap dalam hati yang tenang. Allah bersama hambaNya yang berlomba2 dalam kebaikan kan? :)

Selasa, September 03, 2013

Too small

Saya ga suka kalo ada orang beranggapan "i am too small for your big dream". Sedihnya, kok saya kayak pengen bilang gitu sekarang. Saya emang penakut, tapi saya harus mencoba berusaha kalo saya mau. I need to learn more from now, i think :)

Konseling

Selesai ujian konseling, saya udah pasrah aja. Yang ada di pikiran saya selama konseling cuma "just be you as always". Ga tau gimana perasaan ibu yg tadi konseling sama saya, tapi saya cuma berharap apa yang saya lakukan tadi bisa bermanfaat untuk ibu nya. Udah ga mau mikirin "angka" lagi. Kali ini mesti mikirin kebermanfaatan dengan benar, insyaAllah ngikut da nilai mah.

Tinggal ujian akhir famed!
Me loveee you, public health department! So, be kind :)


Tapi asa jadi saya yg kudu dikonseling ini teh :)) hahahaha

Minggu, September 01, 2013

"Tapi"

Life is not easy, but not that hard.
Kebanyakan orang indonesia itu kalo bermimpi ada 'tapi' nya. Kebanyakan khawatir dengan hal yg belum terjadi. Kebanyakan takut nya. Kebanyakan nonton film horor siih. Hahahaha *apa hubungan nya?

cleansing part#3

lucu. mungkin ada yang mengira saya cleansing untuk urusan 'percintaan', karena ada yang deketin saya, karena saya pengen buru2 nikah, atau lain sebagainya. bukan bukan. jelas sekali bukan.

memang benar, ini ada kaitannya dengan saya memandang laki2. memang benar, ini ada kaitannya dengan urusan percintaan itu. tapi alasan sebenar2nya alasan adalah saya takut hidup dalam ketakutan, saya takut hidup dalam kedengkian, saya takut hidup sebagai anak durhaka, saya takut hidup sebagai si 'asumtif' yang curigaan. percaya atau nggak, itu SANGAT GA ENAK! ga tenang!

saya nggak gengsi untuk bilang bahwa saya ini hidupnya banyak banget 'coretan' masa lalunya. emang sih dulu sempet ngerasa minder dengan hidup yang banyak noda nya. sempet berpikir bahwa diri ini hina banget. tapi saya percaya bahwa masa depan saya masih suci dan lebih penting dari semua itu. saya ngelakuin ini karena saya gak mau lagi menyia2kan waktu saya, menyia2kan kualitas hidup saya. kalo bisa saya lakukan sekarang, kenapa harus nanti?

gak akan pernah kita sadar bahwa masa lalu itu perlu di cleansing, kalo kita ga bener2 interaksi sama hati kita, kalo kita ga bener2 ngebuka 'kotak2 pandora' hati kita, kalo kita ga bener2 pake hati nurani kita. saya juga dulu gitu, asal dilupa2in padahal ga pernah lupa. asal di maaf2in, padahal ga pernah bener2 maafin. asal keliatan tenang, keliatan gak apa2, fine. padahal sikap kayak gitu justru bikin kita memenjarakan perasaan itu lebih dalam *alah geuleuh gini bahasanya* . kalo udah semakin dalam, semakin masuk ke alam bawah sadar, yang ada kita ga bener2 bersikap dan berperilaku yang bener2 jujur dari hati kita. yang ada, 'perasaan masa lalu' itu lah yang tanpa kita sadari mengendalikan sikap dan perilaku kita. macam musuh dalam selimut. saya sudah mengalami itu sendiri.

memang, membukanya aja butuh keberanian besar. butuh energi besar. tapi pelan2, dengan niat yang kuat, dengan berpegang pada Yang Maha Membolak-balik Hati, pasti bisa. ingat, tujuannya untuk masa depan lebih baik :) Saya aja perlu menjalani 6 tahun untuk sadar bahwa ada yang salah di diri saya, 4 tahun untuk sadar bahwa saya harus cleansing, dan 20 bulan untuk saya benar2 berani bongkar2 si 'kotak pandora' itu loh. emang ga mudah.

alhasil, setelah saya clean, rasanya enak. BANGET! selain lebih ringan, kacamata kita yang tadinya 'kayak kuda' karena terlalu hati2, terlalu takut, dan tercetak oleh si masa lalu, jadi kebuka sangat lebar. kalopun urusan masa lalu saya ini lebih berat ke urusan laki2 dan percintaan, tapi untuk urusan lain di masa kini dan masa depan pun kerasa banget pengaruhnya. simplenya, yang tadinya omongan orang2 tertentu kita tolak, sekarang jadi lebih open-minded, lebih objektif menganalisis, lebih objektif mengambil keputusan. :)

Alhamdulillah kalo hati nya bener2 clean. kalo belum, yuk pada cleansing :) saya kebantu banget sama bukunya Ikhsanun Kamil Pratama (@canunkamil alias canun) dan Foezi Citra Cuaca Elmart (@fufuelmart alias Fu) yang judulnya Jodoh Dunia Akhirat. tersedia kok di toko2 buku sekitar kalian. *nih, saya bantuin promosi, nun! hahaha*

inget, ga usah so2 gengsi sama hati sendiri jadi ga mau ngaku atau bahkan ga mau interaksi sama hati loh ya, yang penting mah masa depan lebih baik, you only need to realize it first :)

Cleansing part #2

salah besar adalah ketika melangkah dengan masa lalu yang "bersisa". Yang disebut masa lalu itu adalah hal yang saat ini "ga ada lagi". Cukup ada di dalam memori sebagai suatu kenangan, bukan dilupakan karena memang tidak akan pernah bisa kecuali kita amnesia, karena sering kali kita lupa bahwa itu bukan lagi bagian dari masa kini, dan cukup hanya 'dikenang'. percaya atau tidak, ketika masa lalu itu terus kita 'geret', langkah kita ini jadi semakin berat, hidup ini jadi tidak bebas, pengambilan keputusan bisa jadi lebih emosional, dan hasilnya pun akan jadi penuh 'goresan'. ibarat bikin cap jempol, kalo jempol kita banyak sisa main tanahnya, pas pake tinta, cap jempolnya jadi banyak bekas tanahnya, sidik jari nya jadi kurang jelas. mending kalo masa lalunya bagus, lah kalo jelek?

pada saat proses cleansing dari 'sisa' masa lalu itu memang berat. saya harus menghabiskan banyak tissue, membiarkan mata saya bengkak, menguras energi sangat banyak, menghabiskan waktu berjam-jam, berhari-hari. mungkin juga ada yang menghabiskannya dalam berbulan2, who knows. buat saya yang perjalanan masa lalunya itu terpendam puluhan tahun, butuh waktu bertahun2 untuk sadar bahwa saya harus cleansing, butuh waktu berbulan2 untuk memberanikan diri untuk benar2 siap menjalani proses itu, dan butuh waktu berminggu2 untuk benar2 bisa mengikhlaskan diri.

sering kali kita merasa bahwa menyelesaikan masalah itu dengan orang-orang terkait sudah cukup. saya juga begitu. ternyata salah. karena meskipun sudah tuntas dengan orang2 terkait, saya masih merasa ada yang mengganjal di hati saya. kunci utamanya ternyata ada pada diri sendiri. bagaimana kita benar2 ikhlas bahwa rasa pahit, manis, asem, dan asin yang pernah kita rasakan adalah pemberian Allah sebagai bagian dari hidup kita. benar2 ikhlas, bukan diikhlas2in.

entahlah, tapi buat saya, orang yang sudah benar2 lepas dan bebas dari 'sisa' masa lalu itu, keliatan. keliatan dari cara dia bercerita tentang masa lalunya, dari intonasi bicara, dari mimik, dari tatapan mata, dari pilihan kata. mungkin saya bisa dibilang sotoy, tapi itu yang saya rasakan sebagai 'calon dokter' yang dilatih untuk mendalami perasaan 'pasien' saat anamnesa dan saat konseling.

maka, coba benar2 resapi lagi setiap bagian dari masa lalu itu. benarkah kita sudah benar2 ikhlas, atau masih diikhlas2in? percayalah, hidup jadi lebih mudah setelah kita benar2 clean. :)

*hari ini saya dengan syukur yang amat besar, mengatakan Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah. saya sudah jauuhhh lebih ringan, lebih tenang, dan lebih siap menghadapi tantangan didepan. tidak ada lagi 'tirai' trauma yang menghalangi pandangan jiwa ini :)

Popular