Kenapa saya akhir2 ini nulis agak banyak tentang hal2 berbau "rasa", karena saya sadar, itu masalah terbesar dari diri saya. Masalah koass, semua orang menghadapi hal yang kurang lebihnya sama. Masalah organisasi, yah saya terlalu tua dan harus segera menyerahkan ke anak2 muda :)
Background gelap hidup saya sudah membuat saya terganggu, dan saya baru sadari saat ini. Sahabat2 dekat saya yang luar biasa perhatian, menyadarkan saya. Sungguh, sebenarnya apa yang saya takuti itu hanya trauma psikis efek masa lalu. Lagi2 hidup saya terjebak dalam masa lalu, kali ini di masa yg lebih dalam, jauh sangat dalam.
Saat ini, saya coba membuang semua rasa itu, dan yang ada tetap, rasa takut. Takut saya hanya satu kali ini, takut Allah tidak meridhoi. Sungguh ini membuat saya bimbang. Ya, memang saya butuh waktu untuk berpikir sejenak, meyakinkan diri. Hanya diri saya sendiri yg mampu menyelesaikan masalah ini. Saya yang mengunci dan hanya saya yang bisa benar2 membuka. Tapi apa ini benar2 harus secepat ini? Biarlah Allah yang menjawab, lauh mahfuz sudah ada sejak saya tercipta :)
Bismillah.
Kalo visi sudah ada, yang kamu perlu cuma misi, renstra dan realisasi. :)
Popular
-
seminggu yang lalu saya baru saja menyelesaikan satu minggu penuh sebuah kursus mengenai ilmu genetika klinis. saya belajar dimulai dari da...
-
One day, a teacher said to me, “you’re still a stem cell. You are still looking for your life, looking for what you are going to be…” In ...
-
Lama gak posting setelah banyak hal terjadi dalam hidup. Yes, di fase internship aku belajar banyak. Perjalanan berliku tak ayalnya harus a...
-
Konyol memang kalau diingat. Dulu, waktu masih sangat aktif berorganisasi saya tergabung kedalam 2 organisasi besar di fakultas kedokteran s...
-
Now, I am at my zero point. Resilient. That is what a warrior needs. Adapt. That is what a traveler should have. Thrive. To live in this wil...