hari ini aku menemukan banyak hal.
aku tahu, kalau persahabatan ada untuk dipercaya.
aku tahu, kalau persahabatan ada karena diciptakan.
persahabatan bukan untuk dijadikan pegangan.
biarkan persahabatan itu terbang sesuka hatinya.
biarkan persahabatan itu melepas semua asa di angkasa,
meraih mimpinya.
dia memang bukan untuk diraih,
bukan untuk di pegang,
persahabatan ada karena diciptakan..
dan kita hanya menikmati perjalanannya.
hari ini aku menemukan banyak hal.
aku bersyukur karena telah diciptakan, ditempatkan, tumbuh, di lingkungan yang hebat.
teringat akan satu doaku sebelum aku menempati tempat ini,
"Yaa Allah,
berikan yang terbaik menurutmu. Aku memang ingin menjadi seorang dokter,
namun, aku tak mau menjadi seorang dokter bila karenanya, aku menjadi tinggi hati.
aku tak mau menjadi seorang dokter bila karenanya tumbuh rasa dengki di hati ku."
dan kini, doaku tercapai.
semakin hari, semakin kacil hatiku. semakin aku merasa, aku bukan siapa2.
banyak hal yang aku rasa sadar aku capai.
banyak hal yang aku rasa sadar aku punya dan ingin aku miliki.
terlebih lagi, kini,
banyak orang yang sangat jauuuuuuuh lebih hebat dariku hadir dalam keseharianku.
1 kata yang patut terucap, Alhamdulillah...
dan aku harap, ini semua dapat mempertebal imanku,
menundukkan hatiku, dan menyadarkan aku,,
bahwa
aku BUKAN SIAPA SIAPA tanpa-NYA
Rabu, April 29, 2009
baru menyadarinya
Nyatanya, adik kakak tak sepantasnya saling membenci.
Dan memang tidak ada yang saling membenci.
Hanya sebatas perbedaan cara.
Cara mendidik dan memberi perhatian.
Sebuah perbedaan mendasar dari sebuah keluarga.
Menyatukan 2 jiwa yang berbeda saja sudah merupakan hal yang tak mudah.
Sekarang, ribuan jiwa hendak kita satukan.
Hanya 1 yang menjadikan mereka satu,
HATI
Yaa, makhluk itu lah yang membuat kita tahu arti bahagia,
Arti senang,
Arti sedih,
Arti memahami,
Arti sebuah kebersamaan.
Sekarang, tak selayaknya jiwa ini mencela
Tak selayaknya jiwa ini meragu
Hanya pujian lah yang layak terucap
Pujian atas semua pelajaran
Sabtu, April 25, 2009
hanya sebuah pemikiran anak kecil
Olymphiart, the hottest news di kampus saya.
Katanya sih acara paling bergengsi di kampus, sampai sampai banyak orang bersemangat buat ngikutin nya.
Hari ini penutupan acara tapi sampe sekarang, saya masih bingung akan letak gengsi yang di maksud orang-orang itu. Ada yang bilang bahwa ini adalah acara terheboh di fakultas.
yaa, heboh. Berebut medali, berebut tahta, berebut kehormatan angkatan.
yaa, heboh. Berlomba meraih kemenangan, di dalam dan di luar lapangan.
Saya bingung, apakah arti dari sebuah perolehan medali bagi mereka semua?
apakah dengan memenangkan medali berarti semua orang akan hormat kepadanya?
membuat orang - orang menyiapkan keset ketika mereka hendak memasuki setiap ruangan,
dan memberi hormat setiap kali mereka lewat?
lalu apakah dengan tidak mendapat sebuah medali, mereka jadi di pandang sebelah mata?
bukankah keahlian setiap orang itu berbeda beda?
apakah bisa kita memandang kehormatan hanya dari sisi itu saja?
beribu tanya muncul dalam diri saya....
apa arti gengsi bagi mereka?
melihat tujuan utama sebuah Olymphiart,
"meningkatkan kebersamaan angkatan......", yaa, itu mungkin tercapai...
".........dan antar angkatan", apa bener?
memandangnya sebagai sebuah api unggun,
sadarkah kita dimana api itu menyala?
tempat dimana akan ada orang2 yang menikmati hangat nya api itu,
orang2 yang menikmati keindahannya,
orang2 yang kesal dengan panasnya,
atau bahkan terbakar karnanya,
dan mungkin ada orang yang tak acuh akan keberadaannya.
mungkin ada juga yang dengan hebat, mengambil hikmah dari setiap gerakan yang terlihat saat itu.
sekarang, mari kita berpikir...
sejauh ini, respon manakah yang banyak terjadi??
saya memang belum mengerti apa2 mengenai moment ini.
tapi, tahun depan, kami pasti diamanahkan untuk mengadakan acara ini lagi.
seperti penyerahan pemantik keramat...
2008, maukah kalian merelakan detik detik kalian untuk menyiapkan acara ini?
acara yang kalian sendiri tau, tragedi itu berulang tiap tahunnya?
acara yang memang sebagai 'pemantik keramat'....
mungkin ini terdengar sebagai sebuah pemberontakan.
bukan berarti menghentikan karya.
tapi mencegah tragedi itu sebagai tradisi.
banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mencapai tujuan itu bersama.
bukan hanya dengan sebuah Olymphiart.
Hari ini penutupan acara tapi sampe sekarang, saya masih bingung akan letak gengsi yang di maksud orang-orang itu. Ada yang bilang bahwa ini adalah acara terheboh di fakultas.
yaa, heboh. Berebut medali, berebut tahta, berebut kehormatan angkatan.
yaa, heboh. Berlomba meraih kemenangan, di dalam dan di luar lapangan.
Saya bingung, apakah arti dari sebuah perolehan medali bagi mereka semua?
apakah dengan memenangkan medali berarti semua orang akan hormat kepadanya?
membuat orang - orang menyiapkan keset ketika mereka hendak memasuki setiap ruangan,
dan memberi hormat setiap kali mereka lewat?
lalu apakah dengan tidak mendapat sebuah medali, mereka jadi di pandang sebelah mata?
bukankah keahlian setiap orang itu berbeda beda?
apakah bisa kita memandang kehormatan hanya dari sisi itu saja?
beribu tanya muncul dalam diri saya....
apa arti gengsi bagi mereka?
melihat tujuan utama sebuah Olymphiart,
"meningkatkan kebersamaan angkatan......", yaa, itu mungkin tercapai...
".........dan antar angkatan", apa bener?
memandangnya sebagai sebuah api unggun,
sadarkah kita dimana api itu menyala?
tempat dimana akan ada orang2 yang menikmati hangat nya api itu,
orang2 yang menikmati keindahannya,
orang2 yang kesal dengan panasnya,
atau bahkan terbakar karnanya,
dan mungkin ada orang yang tak acuh akan keberadaannya.
mungkin ada juga yang dengan hebat, mengambil hikmah dari setiap gerakan yang terlihat saat itu.
sekarang, mari kita berpikir...
sejauh ini, respon manakah yang banyak terjadi??
saya memang belum mengerti apa2 mengenai moment ini.
tapi, tahun depan, kami pasti diamanahkan untuk mengadakan acara ini lagi.
seperti penyerahan pemantik keramat...
2008, maukah kalian merelakan detik detik kalian untuk menyiapkan acara ini?
acara yang kalian sendiri tau, tragedi itu berulang tiap tahunnya?
acara yang memang sebagai 'pemantik keramat'....
mungkin ini terdengar sebagai sebuah pemberontakan.
bukan berarti menghentikan karya.
tapi mencegah tragedi itu sebagai tradisi.
banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mencapai tujuan itu bersama.
bukan hanya dengan sebuah Olymphiart.
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular
-
Konyol memang kalau diingat. Dulu, waktu masih sangat aktif berorganisasi saya tergabung kedalam 2 organisasi besar di fakultas kedokteran s...
-
Kenapa saya akhir2 ini nulis agak banyak tentang hal2 berbau "rasa", karena saya sadar, itu masalah terbesar dari diri saya. Masal...
-
sebulan menghadapi perjalanan panjang itu, ternyata nggak gampang. meski pas debat pertanyaan nya gak se filosofis dan se mendasar di kampus...
-
Baca buku yang udah lama dibeli tapi ga dibuka2. Judulnya Fatimah Az-Zahra. Agaknya tertampar banyak. Katanya gini: "Apabila i...
-
sekarang mulai paham kenapa di stase ikm-famed ini selalu "geregetan". seneng sih ngejalanin aktivitas sehari2 di puskesmas, tapi ...