Jumat, Desember 21, 2012

Last words for ISMKI

Menilik kembali satu persatu perjalanan aku di ISMKI. Pertama kenal dari sebuah acara bernama LKMM Wilayah, dari kakak2 di kampus. Tertarik, tapi waktunya pas sama remedial RPS. tapi setelah diusahakan, akhirnya bisa banget ikut acara itu hampir full (ga ikut sambutan aja). Beberapa bulan setelahnya, ada muswil, aku juga gak ikutan, tapi ditawarin jadi pengurus. Nekatlah ikutan. Taunya malah disuruh jadi koordinator bidang PSDM, dengan penuh perjuangan akhirnya PSDM ISMKI sedikit demi sedikit berkembang bersamaku.

Ini membuat cinta aku sama ISMKI tumbuh. They taught me a lot of things. Kecintaan itu juga yang buat aku bertahan dan terus berjuang sebagai wakil sekwil di tahun berikutnya. Awalnya aku berpikir untuk mengakhiri perjuangan itu di tahun 2012. Tapi rasa ini membuatku ingin terus berjuang, tanpa memahami apa yang akan aku hadapi di koass dan apa yang sebenarnya ingin aku capai dalam hidup. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk berjuang sebagai koordinator nasional litbang ISMKI.

aku sangat tahu, tahun 2012 menjadi tahun dengan kinerja terburukku disaat banyak orang berharap padaku, banyak orang percaya padaku. Memang sesal itu ada, tapi aku tau sikapku ini bukan tanpa alasan dan tujuan. Selama koass aku berusaha memahami apa yang jadi tujuan hidupku, apa yang menjadi alasan dan tujuan aku berjalan disini.

Bukan aku tak lagi mencintai tempat ini. Rasa itu akan tetap ada, tapi aku tau sudah saatnya aku pergi. Aku tau, aku tidak lagi diperlukan. Banyak adik2 yang menunggu untuk berkembang di tempat ini. Aku harus menggeser posisiku agar mereka bisa merasakan apa yang pernah aku rasakan hingga aku benar2 mencintai tempat ini. Lagipula, bintang yang aku gantungkan selama ini sudah menunggu untuk aku kejar. Ada tujuan utama hidupku yang telah terlupakan, terabaikan, dan kini harus benar2 aku kejar.

Aku terima jika banyak orang menghujatku, mencemooh aku karena kinerjaku. Aku mohon maaf telah mengecewakan kalian. Aku mohon maaf telah menyia2kan kesempatan yang kalian berikan. Mungkin hanya segini yang bisa aku berikan. Tidak banyak, tapi aku percaya kalian bisa menjadikannya lebih besar. :)

Terima kasih, Ya Allah. Alhamdulillah.
Terima kasih, ISMKI atas segala ilmunya.
Terima kasih, Guga, miring, dadar, popcorn, dan peppermint.
Terima kasih, Surya Santosa dan rekan2 setimnya.
Terima kasih, Raynaldy Budhy dan para eagles.
Terima kasih, Keluargaku di ISMKI Wilayah 2.
Terima kasih, tim Litbangnas.
Terima kasih, manis manja.
Dan terima kasih semua kakak2ku di ISMKI.

Setelah ini aku harus berjuang untuk hidupku, untuk membayar kesalahanku yang lalu. :)

Selasa, Desember 04, 2012

Belanda dan sekelebat pertanyaan

Belanda, si negri tulip, katanya. Padahal, tahukah kalian kalau, konon, bunga tulip terindah adanya di turki. Kenapa aku bilang 'konon'? Karena aku juga ga tau turki. hehehe
Belanda, si negri kincir angin. Mungkin saking rendah datarannya, saking panasnya disana, kipas angin ditaro dimana2 gitu ya, kayak di dufan. *udik*

Sejarah bilang, belanda adalah bangsa yang menjajah Indonesia. Pengaruhnya luar biasa sekali. Bahkan, nama budaya yang berkembang di Jakarta, betawi, itu berasal dari istilah Batavi atau orang Romawi menyebutnya Batavia. Mungkin kita gak pernah berusaha cari tau, kenapa sejarah menamainya itu. Ternyata itu adalah nama para sesepuh jerman yang tinggal berbatasan dengan Belanda, hanya dipisahkan oleh sebuah sungai. Sekarang, area itu sudah jadi bagian dari Belanda. Padahal, suku asli di Jakarta atau Sunda Kelapa, adalah orang sunda juga. Jadi sebenernya budaya betawi itu dari Belanda kah? Budaya seperti apa yang masuk itu sebenernya?

350 tahun sungguh waktu yang tidak akan pernah singkat untuk sebuah penderitaan bangsa kami, tapi menjadi sekejap untuk kami belajar dari perkembangan mereka. Mulai dari ilmu sains, sosial, ekonomi, sampai sepak bola. Nampaknya sangat sulit untuk kami belajar dari mereka. Bukan aku yang mengatakan begitu, tapi kenyataan yang mengesankan begitu.

Orang muslim, apalagi berjilbab, sulit survive di eropa, katanya. Saya ingin melihat sendiri apa yang sebenarnya terjadi disana. Bagaimana kehidupan sosial mereka, cara mereka menjadi yang terbaik versi mereka. Selain itu, jadi hal yang menarik bila bisa belajar bagaimana bertoleransi dalam beragama di negara yang sekuler, masalah yang juga banyak terjadi disekitar kita.

Banyak hal yang menurut aku misterius dari negara dan bangsa tersebut. Kalo secara geografis mungkin tidak terlalu istimewa, tapi aku kira kekuatan mereka ada pada sistem dan sdm. Meskipun hidup di tanah rendah, mereka nampak sangat optimal menjalani itu. Mungkin karna 1 hal, they admit their weaknesses, so they try to be stronger and stronger. Beda kali ya, sama orang Indonesia yg terlalu arogan merasa bangsa ini punya potensi besar tapi jadinya menye2. Kurang kesadaran akan ancaman bisa jadi. *abis ini pasti banyak yg punya sejuta penolakan atas kalimat itu :)

Senin, November 19, 2012

Obgyn day#1

Hari ini hari pertama di obgyn. Seneng banget karena akhirnya ketemu kelompok besar ini lagi. I really enjoy this group. Seharian di ruang conference, lecture, lecture, lecture dan lecture. Bosen sih, tapi entahlah, ada semangat tersendiri di diri aku. :) yah mungkin karena akhirnya ketemu sama suatu tempat dengan social program. Hehehe

Namanya dulu sih obsos, obstetrik sosial. Tapi dr.ali budi bilang sekarang namanya sosial program. Beliau bilang, target program ini ada 3, pengabdian, belajar entepreneurship, dan mempererat kesejawatan. Hari ini kelompok aku pun ngumpul untuk milih ketuanya. Nama calon yg muncul ada 2, aku dan dhila. Yah seperti yang dibicarakan paginya, aku dan dhila berdebat saling memilih siapa ketua nya kelak.

Naufal, si chiefko obgyn, emang udah dari lama banget ngejek2in aku dan minta aku jadi ketua obsos. Banyak temen2 yg lain yg juga nyuruh aku. Aku sih emang udah naturally born concerning to public health kayanya, jadi dari 2-3 bulan lalu udah mikirin tentang acara ini. Diminta total disini, aku gak akan ragu. Tapi, aku bukan tumbal untuk ngurusin ini. Aku ingin obsos ini jadi acara terakhir kita sama kakak2 2007 yg udah mau lulus, dan sukses mencapai ketiga tujuan acara yg disebutkan sama dr.ali budi tadi. Ini harus dimiliki sama2.

Pengabdian, ini urusan semua orang dan semua orang bisa ngelakuin ini. Gitu juga sama entepreneurship. Tapi aku akui, poin ketiga aku gak bisa janjiin untuk kelompok ini. Aku percaya, dhila bisa ngelakuin lebih baik. Sedih sih nolak kepercayaan orang untuk hal yg jadi passion hidup aku, tapi mereka tau kok yg terbaik. Makanya akhirnya pada milih dhila. :)
Lagipula, aku pengen bisa bikin dhila kali ini bener2 "menikmati" acara di hari-H nya nanti, kayak yg dia pengen selama ini. :D

Bismillah, aku berdoa yang terbaik untuk kita semua. Semoga obsosnya bisa mempersatukan kita semua dan jadi momen terakhir yg sangat mengesankan sama angkatan 2007 :)

Bismillah :)

Bismillah. Semua siap di print. Surat siap di tanda tangan. Restu sudah digenggam. Usaha sudah dijalani. Tinggal menunggu takdir berkata. semoga Allah ridho. Aamin :)
nothing to loose. Kalo emang rejekinya, gak akan kemana kok. Kalo bukan rejeki, berarti plan B mesti dijalanin. Yg penting niatnya mesti lillahi ta'ala.

"perjalanan hijrah bukan lain untuk mempertebal keimanan melalui ilmu yang Ia titipkan pada alam dan seisinya."

Minggu, November 18, 2012

Berdoa

Kata bapak, "kalo berdoa jangan kebanyakan minta. Kalo berdoa yang garis besarnya aja, ga usah terlalu deskriptif minta ini itu lalala. Itu cuma akan bikin kamu cengeng dan manja. Cukup 'lahaula'. Berdoa nya diridhoi dan dilindungi oleh Allah, terus lakukan! Kebanyakan lalalili jadi bikin kamu ragu dan cengeng nantinya."

Lebay atau ga siap?

Beep! Tiba2 ada bbm masuk.
Miko: 'rim kok twit lu akhir2 ini galau banget sih? Hahaha'
Rima: 'hahaha. Iya, maklum twit no mention..kalo lu liat blog gw lebih galau lagi. Hahaha'

Yah, mungkin banyak orang yg baca twit ataupun blog aku ngerasa ini si rima galau maksimal gini. Emang galau. Kelamaan ga galau kayak gini sampe resistensi menurun dan jadi keliatan lebay :))

Balik lagi ke si bbm, jadi bikin inget jaman2 s1 pas ada temen yang galau banget ampe hampir tiap malem. Semua orang mulai dari ngomel2 ngomentarin dia ampe tahap males ngomentar lagi. Termasuk aku dan sekarang kena karmanya. Hehehe
Yang terbersit kali ini adalah: galau adalah fase mencari sebuah pemahaman, setiap orang wajar punya fasenya masing2. Masalahnya adalah orang2 disekitar kita siap atau nggak melihat kegalauan kita. Mau kecil atau besar galaunya, saat mereka gak siap, yang keluar adalah komentar yang gak bagus. Kalo mereka siap, mereka itulah yang akan jadi pendengar untuk kegalauan kita, bahkan sampe ngasih solusi buat kita, mungkin.

Jumat, November 16, 2012

Lalalalala~~~

Mendung ini mengikuti
Bumi, apa kau ikut merasakan apa yang aku rasakan kini hingga kau begitu bersedih?
Bulan, mengapa enggan kau menemuiku malam ini
Tak tega kah kau melihat wajahku yang suram ini?
Bintang, aku ingin kau temaniku kali ini
Tapi kau pergi menjauh.


Mereka semua pergi meninggalkanku sendiri

Kelam semakin dalam
Gelap semakin lelap
Sedih ini semakin menyedihkan
Hati semakin mengaduh
Syukur telah habis dimakan gelombang
Kini, bersiaplah untuk kemurkaan Tuhan


Semacam tulisan random loncat2 kayak kodok. Hahaha

Random maksimal

Eropa, mulai sekarang kita temenan yaa?

Kamis, November 15, 2012

Alhamdulillah :')

Ga kurang bahagia apa aku liat nilai mata yang sangat memuaskan disertai karya tulis ilmiah untuk seleksi pertukaran ke Belanda selesai di hari yang bersamaan. Hehehehe. Bukan cuma bahagia sama hasilnya, tapi puas sama kerja keras yang udah dijalani untuk mendapat itu, meski tidur jadi ga pernah tenang. Luar biasa sih perjuangan nya :D

Oya, selama koass, tidur aku ga pernah tenang banget. Pernah nonton film nya leonardo dicaprio yang Inception? Ketika mimpi ada di dalam mimpi sampai 4 tingkat. Nah, aku udah bisa mencapai level 2 hanya dalam 8 bulan koass. Kayanya kalo aku jadi residen, sampe 7 level bisa banget sih. Hahaha tapi itu exhausting karena itu cuma mimpi, yang merupakan keinginan yg terpendam, dan pas bangun jadi sedikit kecewa. Kecewa karena mikir, 'yaah, kok ini cuma mimpi sih?'. Yah, mungkin ini cuma godaan setan biar kita lupa bersyukur, tapi sesungguhnya aku semakin menikmati pressure ini dari hari ke hari. :)

Bismillah, belajar banyak, biar keinginan nya ga cuma mimpi kayak hari ini :')

Rabu, November 14, 2012

Homeeeeeee !

Lama ga ngobrol sama orang2 rumah, dan akhirnya sekarang bisa ngobrol bebas.
Seems like they need me these days, but no one ask me. :(
Daddy, i know you better than anyone.
I wanna hug you :')

Cheer up :D

Random banget pengen nyobain test personality di www.ipersonic.com gitu. Emang agak2 kilat gak pake mikir ini ngisinya, cuma pake hati aja. Hehehe

Dan hasilnya : Energetic Doers.

Energetic Doers like you are cheerful and spontaneous persons. You are charming and full of energy and a real person of action. You keep a clear head and the overview even in difficult situations. This makes you a popular problem solver. Your ability of being able to absorb and process information is phenomenal. Energetic Doers also have strong powers of observation and a keen sense when dealing with other people. You are very perceptive, witty and clever. You have a natural ability of convincing others of your point of view. You live completely in the here and now and make spontaneous decisions from one moment to the next. You love being together with other people and are a sensuous, lively and amusing conversationalist. It is no problem for you to be the effervescent centre of attention at a party and you are generous, skilful and a good host. You do not brood over consequences for long; you quickly grasp all the relevant facts, make a pragmatic decision and enforce that decision vigorously. Should a decision later turn out to have been wrong, one can always make new plans.

Energetic Doers magically attract fun and action. You need the kick - as far as possible with other people. Many representatives of your type have dangerous hobbies or go in for extreme sports. You quite consciously put yourself in dangerous situations again and again. At work too, you seek fun and variety above all. You are bored to death by routine, safety and calculability. Crises are your elixir of life and really bring your strong points to light. You react to new challenges flexibly and effectively. You gain your confidence from your imperturbable self-assuredness that you will be able to cope with them. Energetic Doers prefer practical activities which lead to visible results rather than theoretical fields of work. Endless discussions with colleagues quickly get on your nerves and you do not have the patience for interpersonal niceties. You say how something has to be done and that’s that!The Energetic Doer is an extroverted Doer. You have fantastic powers of observation, which permit you to sense people’s motivations long before others do. That is the basis of your ability to gage your counterparts quickly and correctly, and adroitly respond to everybody.You also enjoy being with others, you would not be happy working in solitude. You are most effective as a team member. Your life’s elixir is dealing with other people, communication, discussions and as much action as you can get.Here is one of your most important abilities: You are an excellent diplomat and negotiator, and especially when you need to convince others of an idea and - literally or figuratively - sell something on somebody. With your charisma, eloquence, charm and persuasiveness, you could be one of those personality types who would be able to manipulate others for your own purposes. And yet by nature, you are much too open and direct to negatively outfox someone. Any intrigue is foreign and unappealing to you.You also astutely observe your environment, and immediately register even the smallest changes. You rarely miss anything important, because you approach everything with curiosity and interest. Your memory for details and facts is legendary. You absorb everything of interest to you like a sponge, and then store it for possible later use. Occasionally, you may not take the time to sufficiently search your memory prior to making a decision or starting a project. However, the reason for that is not that you are overlooking something, it is just that you are sometimes in too much a hurry to get going and lose your focus for the small print as a result. 






Ini agak lebay hasilnya menurut aku mah. Tapi setiap hasil yang beginian, selalu hasilnya kurang lebih kayak gini tiap aku ikutin. :)) a cheerful observer and passionate when dealing with something :D

Selasa, November 13, 2012

Koas mata vs belanda

Fakultas Kedokteran Unpad punya tawaran menarik buat dokter muda nya yang lagi terfokus sama koassistensi nya. Pertukaran pelajar ke Nijmegen Universitëit Netherland. Informasi baru yg lagi hot2 nya sebenernya. Tapi dia punya 1 syarat yang agak berat, cuti koass 1 semester. Kebayang kaan ini bakal selama apa disana? Sangat mungkin untuk menjalaninya lebih dari 3 bulan. Hahaha

Temen2 yg ditanya tentang exchange ke belanda pada bilang ga mau, alasannya, katanya kalo harus cuti koas 1 semester, berarti nunda nikah :)) hahahaha. Anehnya ini gak sama sekali terbersit di otak aku. Justru ini udah semacam jalan terakhir dari Allah dengan segala kemudahan dariNya untuk aku optimalkan, menggantikan segala kesempatan yg udah aku sia2kan dulu. Harus cuti 1 semester, aku gak pake ragu lagi, bakal aku jabanin kalo aku lolos. Nunda nikah? Ah, rasanya nikah ga ada urusannya sama koass, kuliah, kerja ataupun ke luar negri. Karena ibarat cahaya, semuanya semakin dekat, yang cuma butuh trias refraksi untuk nantinya kita fokuskan jatuh tepat di retina.

Yah, emang sih, trias refraksi itu ada 3,
1. akomodiasi, kemampuan mencembung atau menebal. Kitanya juga, mesti siap.
2. Cahaya yang datang adalah divergen, mesti diatur sama si lensa (kita).
3. Miosis, kontraksi otot pupil supaya cahaya disaring dan yang masuk gak berlebih, mencegah fototoksik dan supaya bayangan jatuh lebih fokus & lebih jelas. Ya, mencegah overwhelming work to do dan tujuan semakin jelas.
Tapi yaa, selama kemampuan miosis dan akomodasi bagus, pasti bisa dijalani kok. :)

Mungkin emang, buat aku yang punya "filter" yang kebanyakan beda dari yang lain, ini jadi kesempatan emas untuk ngejar cita2 banget :)

Bismillah. Gak boleh terlalu percaya diri, tapi minta yg terbaik sama Allah. ^^

Senin, November 12, 2012

Mini c-ex mata

Mukyaaaaaaaaaaa ! :__________(
Baru beres mini c-ex mata. Gilaaaaaaa !
Dapet pasien multidiagnosis, dan saya misdiagnose karena hal kecil yang terabaikan...huhuhu
Bener2 bikin nyesel dan kesel sama diri sendiri. Mesti banyak belajar lagi dan banyak bertemu pasien. Ini niih kenapa gak suka di stase mata, jarang dikasih pasien :(
Start from this, ga akan lagi nge-skip poli seberat dan selelah apapun itu! :(

Sabtu, November 10, 2012

Mentoring day #1

Hari ini hari pertama dateng lagi ke mesjid thoriqul huda, mesjid kecil yang memberiku banyak ilmu saat aku kecil dulu. 6 tahun sekolah agama disitu, dan sekarang ilmunya udah melayang2. Hari ini aku diminta untuk ngebimbing adik2 remaja mesjid disana. Amazing, yg dateng 23 orang dengan akhwatnya 5 orang. Astaghfirullah, ga ada ikhwan yg bimbing mereka. Yang lain yang seusiaku gak ada lagi yang bisa ngebimbing gitu? Pada kemana kalian? Lagi2 harus mulai dari nol. Sampe ikhwan nya mesti aku bimbing juga? Ckckck

3 tahun lalu, beres dari p&k aku sempet nulis banyak hal yg ingin aku bagi dengan adik2 disini. Tapi niat itu aku urungkan, entah mengapa. Ramadhan lalu aku bilang sama kk mentor aku, aku ingin belajar jadi mentor. Awalnya ditawari untuk ngmentor adik2 2009, tapi rasanya ilmu mereka jauh diatas saya dan justru saya yang harus belajar dari mereka, akhirnya gak jadi. Dan minggu ini Allah menjawab semua niatan itu. Subhanallah. :)

Hari ini aku memulai dengan team bonding. Mencoba saling mengenal, sama2 belajar bermimpi, sama2 belajar berkomitmen. Minggu depan akan dimulai dengan materi ma'rifatullah dan tauhid. Pengokohan hati lagi. Entah saya sanggup atau enggak, saya harap sih bisa saling berbagi. Deg2an luar biasa, karena ini pertama kali aku belajar ngebimbing adik2 tentang yang begini. Semoga belajar banyaaaaakkk :)

Jatuh lalu bangkit !

Si bocah ini akhirnya melakukan apa yang ia yakini saat ini. Tentang harapan, itu urusan dia dan Tuhannya. Ia hanya berperan sebaik mungkin seperti apa yg ia pahami dari surat cinta yang telah dikirim Tuhannya. Biarlah ia terus jatuh dan bangkit dan jatuh lagi lalu bangkit lagi, begitu seterusnya. Hingga ia memahami bahwa untuk menjadi kuat bukanlah ada di zona nyaman, melainkan adalah bangkit dari keterpurukan. Allah menempanya, dan tugas dia hanyalah bangkit. 


Untuk bangkit kau harus belajar dari saat kau jatuh. Biarlah biar waktu menjawab harapmu, kau cukup lakukan yang terbaik. :)

Jumat, November 09, 2012

Tahu Diri - Ost. Perahu Kertas

By: maudy ayunda

Hai selamat bertemu lagi
Aku sudah lama menghindarimu
Sialku lah kau ada di sini


Sungguh tak mudah bagiku
Rasanya tak ingin bernafas lagi
Tegak berdiri di depanmu kini

Sakitnya menusuki jantung ini
Melawan cinta yang ada di hati


Dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
‘pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah lagi


Bye selamat berpisah lagi
Meski masih ingin memandangimu
Lebih baik kau tiada di sini


Sungguh tak mudah bagiku
Menghentikan segala khayalan gila
Jika kau ada dan ku cuma bisa

Meradang menjadi yang di sisimu
Membenci nasibku yang tak berubah


Dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil
‘pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah lagi


Berkali-kali kau berkata kau cinta tapi tak bisa
Berkali-kali ku telah berjanji menyerah


Dan upaya ku tahu diri tak selamanya berhasil
‘pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah, menghilang sajalah
Pergilah, menghilang sajalah
Pergilah, menghilang sajalah lagi


Muterin lagu ini ga pernah bosen! :)

Random pisaann

"Sesuatu akan jadi sesuatu, tergantung bagaimana kamu memandang dan memperlakukannya."

"hidup itu naik turun, kalo datar artinya asystole, mati."

Percayalah, Allah will show you the way. Allah punya lauh mahfuz untuk kita, artinya Percayalah sama perlindunganNya.

*Random bgt barusan nulis tanpa sadar, "jangan buka". Otak sama hati sangat gak sinkron. ini namanya galau. Gilaaaaa! Fase galau saya lama pisaaaannn. End it up, rim!

Rabu, November 07, 2012

Bimbang syalalalala~

Kenapa saya akhir2 ini nulis agak banyak tentang hal2 berbau "rasa", karena saya sadar, itu masalah terbesar dari diri saya. Masalah koass, semua orang menghadapi hal yang kurang lebihnya sama. Masalah organisasi, yah saya terlalu tua dan harus segera menyerahkan ke anak2 muda :)

Background gelap hidup saya sudah membuat saya terganggu, dan saya baru sadari saat ini. Sahabat2 dekat saya yang luar biasa perhatian, menyadarkan saya. Sungguh, sebenarnya apa yang saya takuti itu hanya trauma psikis efek masa lalu. Lagi2 hidup saya terjebak dalam masa lalu, kali ini di masa yg lebih dalam, jauh sangat dalam.

Saat ini, saya coba membuang semua rasa itu, dan yang ada tetap, rasa takut. Takut saya hanya satu kali ini, takut Allah tidak meridhoi. Sungguh ini membuat saya bimbang. Ya, memang saya butuh waktu untuk berpikir sejenak, meyakinkan diri. Hanya diri saya sendiri yg mampu menyelesaikan masalah ini. Saya yang mengunci dan hanya saya yang bisa benar2 membuka. Tapi apa ini benar2 harus secepat ini? Biarlah Allah yang menjawab, lauh mahfuz sudah ada sejak saya tercipta :)

Bismillah.
Kalo visi sudah ada, yang kamu perlu cuma misi, renstra dan realisasi. :)

Rabu, Oktober 31, 2012

Fleksibel dan realistis, katanya

Akhir2 ini saya sering ngobrol sama temen SMA saya, friza, tentang banyak hal. Menariknya, saya mulai berani diskusi masa depan sama temen baru ini. Ya, buat saya cukup baru untuk saya bisa diskusi sejauh itu. Dari dia saya belajar yang namanya menikmati hidup. Bukan berarti selama ini saya gak menikmati, tapi hidup cuma sekali, lakukan apa yang bisa bikin kamu senang dan kamu mau. Sesuai koridor tentunya.
Selama ini saya menanggap hidup terlalu berat rasanya. Termasuk tentang hidup saya 5 tahun kedepan, kalo harus sekolah lagi, kapan ngambilnya, dimana dan gimana, dll. Dari orang ini saya belajar realistis dan lebih fleksibel. Katanya, Siapkan banyak plan pun, pada akhirnya kita milihnya di hari-H kok. Kondisi saat ngambil keputusan sangat ngaruh. Whether saya milih ikuti pemikiran dia atau nggak untuk hal ini, saya butuh orang2 macam ini yang hidupnya 180 derajat beda sama saya buat jadi masukan, at least reliever. Thank you, brader ! :)

Si awam bicara budaya

Sejenak nangkring di wc, saya liat sebuah kain samping batik ngegantung, ngingetin saya sama kata2 sahabat saya, fulki fadhila. Ya, banyak orang gak tau kalo saya hoby banget pake kain. Mau itu samping pantai, samping batik, sarung batik sampe sarung kotak2 cap ga*ah du*uk juga saya suka pake. Ini kebiasaan orang sunda banget, minta diperosotin, kata si fulki. Hahaha. Tapi saya kira semua orang jaman dulu suka pake beginian deh. Coba aja liat di film2 jadul, orang jawa, sunda, betawi, padang, aceh, pada pake. cuma papua aja yang nggak kayanya. Hihihi

Sejarahnya berawal dari uyut perempuan saya (ma' enék) yang suka pake kain. Beliau dulu, biar gak merosot, kainnya diiket pake sabuk kulit. Gagah banget lah dan keliatannya enak dipakenya. Terus diikutin sama ibu saya sejak SMA. Kata ibu, baru SMA soalnya waktu SMP masih bocah, ga dikasih pinjem samping sama nenek dan uyut. Nah, si ibu ga malu2 ngadepin temen yg main kerumah pake samping. Nenek suka marah2 sama ibu, katanya 'anak muda kok pake samping? Kayak emak2 aja'. Si ibu juga sampe sekarang kadang ke warung masih suka pake sarung, dan diejekin tetangga2. Tapi ibu ngerasa ga ada yang salah, cuma ketawa2 aja. Dan kejadian itu berulang sama saya, hampir sama persis. Bedanya, saya ga tinggal sama nenek, jadi nenek ga bisa marahin saya. Lagian nenek emang terlalu baik sama saya, ga bisa marah, malah ketawa aja. Hehehe. Kesukaan ini bikin ibu selalu nyelipin kain di setiap bawaan saya kalo pergi jauh lama (sekitar seminggu). Alasan ibu, biar saya selalu ingat beliau kapanpun.

Dibalik cerita ini bikin saya sadar, keluarga saya bukan seniman, bukan orang2 dengan jiwa seni yg kuat, tapi keluarga saya adalah orang2 yang sangat menghargai budaya sendiri. Saking sukanya pake kain, ibu punya koleksi kain samping dari semua tempat yg pernah didatengi, sumatra, kalimantan, jawa, bali, sulawesi, dll. Bapak saya, orang sospol yg cinta budaya sunda. Bapak sampai sekarang sering bilang, mari kita sunda-kan kehidupan sosial kita karna sunda itu lengkap, silih asah (saling mengembangkan), silih asih (saling menyayangi), silih asuh (saling mengayomi). Kakak2 saya yang cinta sopan santun serta bahasa sunda (meski ga begitu baik kemampuannya).

Miris ketika saya pernah dipanggil kakak pramuka saya (sebulan yang lalu), dan saya jawab 'kah?' (cara lembut anak perempuan kalo dipanggil dalam bahasa sunda, kalo laki2 bilangnya 'kulan'), dia malah ketawa. Katanya geli rasanya udah ga pernah denger itu lagi. Kan, hal kecil kayak gitu aja udah ilang. Apalagi kalo ngebahas cara nulis basa sunda, suka kesel sama orang yg so2an nulis basa sunda di twitter atau fb atau sosmed lainnya tp salah2, antara e, é, sama eu, terutama.

Saya ga paham banyak tentang budaya sunda, tapi saya bukan nasionalis yang lupa sama asal usul sendiri. Siapa yang cinta budaya kita kalau bukan kita sendiri. Mulailah dari hal2 kecil di kehidupan sehari-hari, karna budaya adalah pola hidup yg ada esensi dibalik semuanya. :)

Senin, Oktober 29, 2012

Banyak istighfar, pemimpin!


Baca buku yang udah lama dibeli tapi ga dibuka2. Judulnya Fatimah Az-Zahra. Agaknya tertampar banyak.
Katanya gini:
"Apabila iman, ketulusan, cinta, dan pengorbanan dalam masyarakat berada dalam keadaan minimum, rakyat bertanggung jawab atasnya. Tetapi, dimana pengertian yang tepat atas aqidah dalam keadaan minimum, dimana visi, kesadaran, keinsafan logis, keakraban mendalam dengan tujuan suatu akidah tidak mencukupi, dimana makna, maksud, dan kebenaran atas suatu akidah tidak ada, maka para ilmuwan yang bertanggung jawab. Agama memerlukan keduanya, karena agama adalah sejenis pecinta kesadaran atau cinta kesadaran."

Lebih serem lagi, kata buku ini, "Rakyat bukanlah ilmuwan atau filsuf, tetapi mereka penuh perasaan. Mereka siap dikorbankan.". Seremnya, karena emang iya. Rakyat udah nyerahin dirinya untuk para pemimpinnya. Sungguh kejam kalau kita jadi pemimpin yg dzalim. Astaghfirullah..... :(

"....kebenaran tanpa pemujaan adalah pengetahuan. Penyembahan tanpa kebenaran adalah menembah berhala dan hawa nafsu..."

3 bulan tanpa media sosial

"Dinamika koas mengubah diri kita" kurang lebihnya adalah benar menurut saya. Saya juga ngalamin hal yang sama. Lelah sama diri sendiri, kesibukan sendiri, bikin yang ada di otak ini adalah cuma ngerefresh otak dan hati sendiri. Cenderung jadi ga mau peduli sama sekitar. Ya, saya tau, ngerti sama apa yang terjadi di temen saya dan orang-orang sekitar saya lainnya, tapi rasanya saya ga punya energi lagi buat nunjukin peduli saya. Bukan ga peka, tapi jatohnya ga mau peduli karena takut jadi panjang urusannya dan jadi pusing sendiri. Itu yang terjadi sama saya tentang urusan hati temen2 dan orang2 disekitar saya. Meski kalo diajak diskusi urusan organisasi mah masih punya niat buat maksain diri meskipun besoknya ujian. Hehehe

Kalo kata Kang Kian sama Teh Nada, "koas itu, keluar-masuk, harus tetep jadi orang yang sama". Mestinya emang gitu. Kalo ngebiarin diri larut di dunia koass itu nyeremin. Mesti banget ada barrier lainnya. Mesti pinter2 ngejaga diri.

Ibu pun sampai bilang, "neng, ibu heran kenapa ya setelah koass banyak perubahan dari kamu kearah yang ibu cenderung ga suka?". Agak ketampar sama ini, BANGET. Maaf banget, bu. :'''(
Banyak hal yang udah saya lewatin selama koass ini yang bentuknya pembenaran, mesti dirubah lagi, dibalikin lagi ke Rima yang dulu sebelum koass.

Aneh tapi bener2 direncanain dan dilakuin, 3 months without Social Media ! Cuma boleh blogging! Sebenernya tujuannya cuma buat bikin waktu yg lebih banyak buat orang2 disekitar, buat diri sendiri dan buat Allah. Ngembaliin lagi cara hidup, ngebanyakin waktu buat introspeksi dan diskusi sama diri sendiri sama lebih banyak curhat ke Allah langsung ga pake sosmed dulu, ngurangin waktu yg dibuang cuma buat bacain TL satu2 dan nulis hal2 ga jelas, ngejaga ucapan juga. Kayanya hidup ini mulai melayang2. Mesti dikuatin lagi, diteguhin lagi, di istiqomah-in lagi iman nya. Dan Kenapa blogging masih tetep jalan, karena blogging emang jarang, nuangin nya pikiran lebih jelas, dan ga segala hal yang random ditulis semua dan lebih hati2 nulisnya *meski banyak juga yang random* hehehe

See you on 28th January, Twitter, Facebook, Path, Line, dan kawan2 lainnya. :)

Senin, Oktober 15, 2012

3 jam bersama bapak :)

"berumah tangga dan memiliki keturunan adalah kodrat manusia. momentum pernikahan jadi bagian yg tidak terelakkan. mau tidak mau, itu harus dijalani." begitulah kata bapak waktu aku jalan pulang dari rumah sepupu yg minggu depan akan menikah. topik itu muncul setelah selesai rapat keluarga besar. bapak, mami, aku dan aa mengomentari segala macam persiapan untuk minggu depan.

aku dan aa merasa perayaan pernikahan tidak perlu dibuat heboh begitu dengan menghabiskan dana ratusan juta. kami ingin jika suatu hari kami menikah, cukup biasa2 saja dan sisa uangnya dipake modal hidup. berawal dari argumen itu, bapak jadi cerita banyak hal ttg sesuatu bernama rumah tangga.

kata bapak, "walimah itu emang cuma gerbang menuju kehidupan besar yg sesungguhnya. tapi percaya deh, 'sesuatu yg besar' itu gak mudah. makanya, startingnya mesti bagus. mungkin kita bisa merasa cukup, tapi ini kan bukan tentang 2 orang semata. perlu kematangan mental dan lahiriyah juga".

hanya topik ini yg bisa bikin aku liat bapak bicara sungguh2 dari hati. semacam ada gelombang besar yg bergejolak dihatinya. ya, aku tau yg ia jalani memang sangat tidak mudah. "ini bukan tentang rasa. jangan terlalu banyak melibatkan emosi, nak, atau kamu nanti akan terperangkap dalam masa lalu. gunakan akalmu, didepan masih banyak tantangan yg menunggu. kalau terlalu banyak emosi, yang ada tujuan kalian ga akan pernah sampai. cuma orang dengan komitmen tinggi yg bisa bertahan hingga akhir" begitu katanya. aku takut. sungguh takut kalau harus bicara tentang ini, tapi kata2nya itu sungguh menenangkanku.

"ini gak sulit sebenernya. yang penting komunikasi dan keterbukaan. kalau kamu terus menutup diri, sampai kapanpun gak akan pernah selesai. ini bukan instan, perlu target dan rencana. itulah kenapa perlu proses ta'aruf u/ memantapkan diri lahir batin ttg pasanganmu."

3 jam diceramahin kayak beginian (sampe subuh) sama bapak bikin aku liat betapa besar komitmen bapak untuk ibu, betapa kuat bapak ku itu, and he is getting wiser and wiser each day, i think. :)
sungguh aku sayang bapak :*
Alhamdulillah sama segala (sangat banyak) apa yg udah Allah kasih buat aku melalui ibu dan bapak :)

Senin, September 24, 2012

kalah

jadi inget kata2 kak diki waktu kemping ceria kemarin.
"kita itu gak ada kata Kalah. sebelum ada yang teriak 'auw' atau angkat bendera, belum kalah. Kalah itu kalau kita sudah mengeluh atau kita menyerah. sebelumnya, kita berjuang aja terus..."
sooooo, recharging. kakak2 yang mengajarkan aku tetap tersenyum, disiplin, dan bertanggung jawab. urusan semangat, itu udah KEHARUSAN. terima kasih, kakak2.. :)

family day :D


lama sekali kami gak jalan bareng, bahkan hanya untuk berbincang lengkap ber-5, terakhir itu tahun lalu, oktober 2011. saat puasa kami selalu berupaya buka atau sahur bersama, tapi ya sebatas urusan makan. just it.

kemarin, saya menyengajakan diri untuk menghabiskan akhir minggu dirumah, sekaligus menemani aa yang mau bersiap untuk wisuda minggu depan. sepanjang perjalanan, banyak sekali yg kami bicarakan, mulai dari sebatas rambut, sampai ttg acara keluarga besar bulan depan. sikap protektif A herdi muncul. kemudian rasa excitement A ega sama wisuda (yang dia perjuangkan sungguh lama) terasa. dan yang luar biasa anehnya, bapak nampak lagi malas an pms. padahal bapak selalu semangat kalo diajak shopping :))

rindu seperti ini. kapan lagi kami mungkin begini? usia semakin bertambah. 2 minggu lagi A ega ulang tahun ke 24, sebulan kemudian ulang tahun mami dan ulang tahun pernikahan mami dan bapak yang ke-25. fase keluarga terus berlalu. mungkin saya gak setiap hari ada dirumah, gak setiap hari tahu yang terjadi dirumah, tapi setidaknya, di momen2 itu saya akan ada untuk mereka :)

*gimana ga ngerasa urgent u/ nikah kalo ada mereka aja hidup udah sangat lengkap :)) 

Minggu, September 16, 2012

kemping ceria

sungguh luar biasa. sejak kemarin siang saya ikut kemping ceria bersama 11-12. awalnya, saat briefing hari kamis, saya masih merasa canggung, 4 tahun tanpa interaksi berarti dengan mereka. bingung mesti merespon apa, atau memulai pembicaraan apa. kikuk. kaku banget rasanya.
hari sabtu pun saya masih bingung gimana harus berbaur dengan mereka. perlahan orang2 yang menarik aku involved lagi kedalam lingkaran mereka hingga akhirnya, gotcha! semua kekhawatiranmu tentang komitmen diri saat ini buyar semua.

pembacaan ulang janji tri satya dan dasa dharma pramuka membuat saya tertegun. itu adalah janji, sampai mati, dan perlu pembuktian, bukan hanya diyakini. dan saya merasa tertampar karena belum menepati banyak dari janji tersebut.


selamat untuk kak dika yang akhirnya jadi Jayabaya angkatan 2012 :D

Sabtu, September 15, 2012

Perahu Kertas

perahu kertas, film yang diadaptasi dari novelnya Dewi Lestari, AKHIRNYA SAYA TONTON!!!!! Yeiiiyyy!!!! :D
emang siih, visually gak istimewa menurut saya, tapi ada yang buat saya sungguh terhanyut didalamnya. saya seperti melihat sisi lain diri saya yang ga ada orang yang tahu. tentang hati saya, khayalan saya, mimpi saya, dan segala cara saya meluapkan itu semua. mirip seperti Kugy. bedanya, saya ga ngebiarin orang lain tau tentang itu. cuma aja, begitu masuk stase anak, saya liat anak2 itu bermain, bercerita, tertawa, sisi yang kata mereka 'bocah' itu ingin muncul lagi. ditambah lagi dengan nonton film ini. rasa ingin menjadi burung itu datang lagi. saya kangen boneka sapi yang selalu jadi sahabat baik saya. saya rindu langit2 kamar yang selalu saya ajak bercerita. saya rindu diary yang merekam semua mimpi saya. boneka dan diary yang sudah saya putuskan untuk di simpan dan tidak pernah saya buka lagi, sekarang seakan memberontak, ingin kembali. ah, sudahlah. biarlah yang itu jadi problemaku.

film ini menurutku gila. seperti nyata. sosok Keenan yang membuat saya ingin menulis tentang film ini, rasa yang mengalir tanpa perlu kau proses di pikirmu, rasa yang sungguh lembut dan alami, momentum yang sederhana tapi dalam maknanya. saya semakin yakin bahwa penulis itu sangat luar biasa. mereka adalah para manusia kritis yang sangat hebat memaknai setiap kejadian. tenik menulis, penyampaian, itu masalah bakat dan selera pasar, tapi dengan ia menulis saja, ia sudah berusaha menjadi orang yang pandai mengambil hikmah, memposisikan diri, dan *seharusnya* berdiplomasi :p

kalau mereka bukan sebatas script, saya akan percaya neptunus itu. sewaktu kecil, saya pernah percaya ada seorang bidadari yang tinggal di bulan, dan setiap saya memandang bulan penuh, saya meluapkan semua rasa yang saya punya. bukan memohon atau berdoa, hanya bercerita. kini saya tidak lagi bercerita pada bulan, tapi bintang. saya merasa bahwa bintang itu bisa mendengar dan melihat rasa yang saya punya.

life comes and goes. yang perlu kau yakini adalah apa yang ada dihadapanmu ini. Move on! lakukan apa yang kau yakini bahwa itu benar (dengan ilmu). resiko dan konsekuensinya akan kau terima sebagai pelajaran yang membawamu menuju aliran sungai yang telah Allah tentukan. tak perlu takut, karena hidupmu seperti sungai yang mengalir terus hingga akhirnya akan bermuara di laut. ya, dilautan yang tak akan ada yang tau siapa kau dan seberapa banyak kau, tapi yang perahu2 itu tahu bahwa ada aliran yang membantunya :)

*kalo saya punya anak laki2, pengen di namai Langit, Elang, atau Cakrawala. #randomthought

Kamis, September 13, 2012

about love

mencintai itu bukan seperti kopi instan yang tinggal kau seduh dan kau dapat nikmatnya,tapi mencintai adalah melalui banyak proses
mencintai itu sebuah kesengajaan, bukan automatisasi, bukan mengalir apa adanya
karena mencintai itu adalah pilihan hati kita sendiri
mencintai itu bukan tentang masa lalu ataupun masa depan, tapi tentang hari ini
seperti kau yang memilih untuk mencintai masa lalumu dan menghiraukan apa yang ada di hadapanmu saat ini untuk jadi masa depan mu
atau kau yang saat ini memilih mencintai masa depan mu, hingga darah terasa mengalir deras ke jantung dan kepalamu, memberimu semangat dan gairah, setiap kau mengingat mimpi-mimpi mu
dan seperti kau yang memilih untuk menikmati setiap detik hidupmu karena kau sangat mencintai keadaanmu saat ini 
semua tentang hari ini.
mungkin kau pikir kau bisa mencintai ketiganya, tapi percayalah, kau pasti memiliki kecondongan
kau tak bisa mencintai 3 pria berbeda dengan kadar yang sama, atau kau tidak benar2 mencintainya
dan semua kecondongan itu adalah pilihan yang muncul karena keinginan diri kita sendiri, keinginan yang datang karena banyak hal yang telah terjadi sebelumnya


aiiiihhhh ini saya kenapa juga tiba-tiba ingin nulis begini?? hahahaha

Senin, September 10, 2012

sekolah

"abis lulus dokter kamu mau ngapain, dek?"
"belum tau, dok. saya masih bingung.. yang kebayang baru mau ambil s2 aja kayanya, dok.."
"hah? ngambil s2??? ngapain kamu ambil s2??? mending ngambil spesialis aja, dek.. gelar s2 nya langsung nempel gak pake sekolah lagi..."
-_________-

lagi2 menemukan orang yang salah kaprah menilai pendidikan. pendidikan bukan untuk gelar, tapi untuk ilmu. urusan gelar, itu cuma pengakuan resmi kompetensi dan pengingat supaya kita mengabdikan ilmu yg kita punya.

"dek, sekolah itu bukan buat ambil gelar...tapi karna kita merasa kita bodoh dan kita ingin punya ilmunya. yaa, kan? makanya jangan kelamaan ga sekolah.. biar mental kamu tetep mental murid, mental pembelajar.. gak sotoy.." -dr.nevin

#TEGAS

"dan kau! buat apa kau tanya apa yang aku rasa? apapun jawaban nya, itu tak akan berarti apa2 hingga kau datang menghadap waliku.." - galau version hahaha

Jumat, Agustus 03, 2012

masa depan

kalo Allah itu hanya akan menghisab apa yang kita pilih, lalu pertanyaan nya, mau milih yang manakah kita?
bicara masa depan emang agak membingungkan. kira2 apa yang akan saya tulis? jodoh? nope. saya ingin nulis tentang jalan hidup.
saya awalnya udah punya rencana mulus banget buat hidup saya kedepannya. beres koass, ptt, daftar PNS, cari beasiswa s2-s3 keluar negeri, pulang ke Indonesia dengan banyak bekal dan menjalani profesi di PNS struktural. hal-hal yang sangat jarang diminati kawan2 saya di kedokteran mungkin. tapi kehidupan selama koas mengobrak-abrik hati dan pikiran saya.
koass sambil ISMKI dan masih ngurusin kemahasiswaan itu bikin saya jadi bener2 membandingkan kehidupan mana yang mau saya pilih, klinisi atau birokrasi. jawabannya jadi sungguh berubah dari niat awal. saya justru ingin jadi klinisi. bukan karena kehidupan ISMKI yang saya jalani saat ini, tapi lebih kepada "saya ingin bergerak bebas". hidup di birokrasi itu banyak pagarnya dan saya memang merasa this is too much for me doing these stuffs. Dari kecil, saya cuma ingin jadi dokter, dan menyisakan waktu lain dalam sehari untuk semua aktivitas "bebas" yang mau saya lakukan di masa depan. saya ingin menghabiskan waktu saya untuk benar-benar mengabdi seperti semua gambaran yang sering muncul di mimpi saya sejak kecil. mimpi yang membawa saya benar2 jadi mahasiswa kedokteran.

Dulu waktu di SMA, saya pernah punya rencana mulus dengan tidak kuliah di FK, tapi rasa yang ada saat itu justru tiba-tiba berubah. Sampe2 orang terdekat saya saat itu bertanya, "mana yg bikin kamu lebih nyaman, ngerjain ribuan soal matematika atau belajar biologi?". jawaban saya memang jelas "ngerjain ribuan soal matematika", tapi justru yang saya rasa, saya ingin keluar dari zona nyaman saya, mencari tantangan yang membuat saya berjuang sangat keras sampe saya mencapai limit. itu juga yang sedang saya rasakan. bukan gak suka lagi atau merasa IKM-fammed itu gak bakat saya, tapi saya ingin mem-push diri saya sampe ujung limit yang saya punya sekarang, sampe lelah selelah2nya, tapi tetep melakukannya dengan passion. :) kayak waktu mau masuk FK dulu.

masih tentang #koass

hari ini tepat hari terakhir minggu ke-4 koass di anak. hari terakhir preseptoran sama preseptor yang pertama. akhirnya saya mengakhiri 4 minggu di anak dengan sangat biasa aja. ekspektasi saya disini emang salah dari awal. saya terlalu kangen sama IPD. saya bener2 suka sama pola yang diterapkan di IPD. saking sukanya, kalo saya di izinkan Allah, saya pengen balik lagi ke IPD. "menuntaskan" apa yang belum tuntas, menjawab tantangan yg belum terjawab, memperdalam yang masih dangkal, dan menunjukan kualitas diri yang sesungguhnya. mungkin ini juga kenapa Allah menakdirkan saya jadi 5 orang dengan nilai terendah selama IPD, supaya saya di boost lagi, semangat untuk terus ngasih yang terbaik, dan dibikin pengen balik lagi ke IPD :)

bener kata fulki, "koass itu kumpulan tipe sekolah yang nanti kamu akan tau sendiri mana yang kamu banget dan kamu punya passion disitu". kayak saya sekarang, harusnya saya udah belajar sangaaaatttt banyak selama di anak ini. tapi sesungguhnya, otak saya NOL BESAR. bukan karena saya malas, tapi bener-bener karena saya gak punya passion disini dan suasana yang dibangun adalah sangat bukan saya banget. seminggu cuma ke poli 2 kali, kadang di poli gak ada pasien, dan kadang di poli cuma jadi patung hiasan para residen (ga meriksa pasien sama sekali). gelas yang kehausan ini lama kelamaan bener2 kering. minta bimbingan pun beliau2 yang terhormat ini pada sibuk. susah bangetttt. jadinya kadang saya emang gak dapet apa2 dari subdiv itu. suka iri sama temen2 kelompok lain yang selalu punya setumpukan tugas untuk dikerjakan dan dapet feedback. bukan sebatas ngumpulin aja.

masih ada 5 minggu lagi disini tapi pengen banget rasanya cepet2 mengakhiri bagian ini, masuk stase besar berikutnya: obgyn. setidaknya, di obgyn saya harus punya kompetensi untuk membantu partus normal dan harus pernah melakukannya sendiri. atau IKM-fammed yang kata orang2 itu saya banget. atau bedah yang jelas tindakannya segudang. tapi sampe saat ini, cuma ada 2 tempat menarik buat saya balik lagi, IPD dan forensik. IKM-fammed emang saya tau saya punya support lebih dari orang tua saya yg berbasis sospol, tapi saat ini, stase itu belum lebih menarik dari IPD, karena tantangannya belum keliatan. :p

kalo teh nada bilang, "buat apa ngeluh terus? toh itu gak nyelesaikan masalah. kamu harus punya tanggung jawab sama diri kamu sendiri. kalau kamu gak suka yang sekarang, lebih baik kamu diam dan tanya diri sendiri, mau apa kamu sekarang? mau berhenti? silahkan. habis itu kamu mau ngapain?" #jleb banget ini kalimatnya sebenernya buat saya yang lagi sering banget ngeluh. tapi akhirnya saya memutuskan: saya akan belajar menikmati dan menyelesaikan semua koass ini, lalu KEMBALI KE TEMPAT YANG SAYA SUKA. cukup itu yang saya perlukan saat ini.

Minggu, Juli 22, 2012

deep inside

saya ingin bisa melakukan hal besar dalam hidup saya. bukan hanya hal yang bisa merubah dunia, tapi saat ini saya ingin melakukan hal yang benar2 dari hati saya, membuat perubahan besar buat diri saya, keluar dari zona nyaman, yaah apapun hasilnya, saya bisa bangga sama diri saya.

#koassanak

lama banget ga nulis apapun di blog ini. kehidupan koass ini bikin saya terombang-ambing. kesel liat diri kayak gini, tapi saya harus ngelewatin masa2 ini. kenapa terombang ambing?
kelompok saya emang bukan kelompok istimewa mungkin, memang ini cukup bikin saya relaks menghadapi hari-hari saya, cukup bikin saya serius menghadapi kerjaan saya, tapi saya ini gak gampang puas orangnya.

kemampuan adaptasi saya emang masih harus ditingkatkan. punya lingkungan yang ga srek sama hati sedikit aja, saya jadi cenderung ansos, punya dunia sendiri, dan nyemangatin diri sendiri. sungguh, saya sebenernya pengen kembali ke lingkungan saya dulu, tapi bukan mereka yang nolak, tapi saya yang ga ngelakuin itu. akhirnya, saat ini saya sungguh benar-benar galau. interaksi lingkungan makin minim, ngerasa udah hilang, ngerasa jadi orang yang lain, bahkan ga ngerasain keberadaan diri sendiri. malah jadi berbalik nanya, "is it who i am?"

Allah, saya mau lulus jadi dokter, keluar RSHS, tetep jadi diri saya sendiri.

pediatri baru dimulai, ini baru minggu ke-2. anak2 gak berdosa itu gak boleh jadi korban kelalaian. perjalanan saya masih panjang, gak mau ada yang terlewat dan disesali kayak waktu di penyakit dalam. terlalu berharga untuk dilewati sia2, apalagi ini romadhon. harus maksimal, sampai gak ada energi lagi untuk menyesal ! *pake iket kepala* *singsingkan lengan baju* *berjuaaaannggg!!!*

Popular