Lingkungan adalah bisa di bilang pengaruh paling tinggi dalam pembentukan karakter seseorang.
Lalu, sudahkah lingkungan ini kondusif untuk menjadi "aku ideal" versi kita masing2??
kalau aku diberi pilihan, saat lingkungan aku tidak mendukung aku akan mencari lingkungan lain yang bisa mendukung idealisme itu. mungkin terdengar kejam, jahat, egois, atau apalah itu. tapi tidak berarti melupakan lingkungan lama ku. silaturahmi tidak boleh putus, hanya saja sebuah kecenderungan itu akan tetap ada.
aku yang sekarang merasa berat untuk mengubah sebuah lingkungan yang punya idealisme yang berbeda untuk bisa mendukung idealisme diri kita. karena setiap orang memiliki hak untuk menentukan idealismenya masing2. kalau memang ternyata idealisme itu sama, itulah takdir Allah.
kalau teman aku sering tuliskan, "karena hidup adalah suatu perjalanan yang harus berakhir dengan kemenangan" (insyaAllah redaksinya bukan begitu, tapi intinya gak juh beda...).
memang benar... toh, Rasulullah s.a.w juga mengajarkan kita untuk selalu melakukan totalitas dalam hidup untuk kehidupan duniawi serta akhirat. kita harus bisa memilah apa yang terbaik bagi masa depan kita.
bukan berarti ini adalah sebuah pembenaran atas apa yang terjadi pada diri saya, tapi inilah yang saya yakini. pertemanan dan persahabatan itu hidup bersama dengan roda kehidupan. akan selalu ada teman dan sahabat yang datang dan pergi. tergantung bagaimana kita menyikapinya... karena semua indah dengan caranya masing2... ^^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular
-
Konyol memang kalau diingat. Dulu, waktu masih sangat aktif berorganisasi saya tergabung kedalam 2 organisasi besar di fakultas kedokteran s...
-
ngomong2 tentang BERUBAH,, ada 1 hikmah paling menarik yang saya dapet sewaktu ngobrol sama temen saya. perempuan. suatu hari saya main ke k...
-
sekarang mulai paham kenapa di stase ikm-famed ini selalu "geregetan". seneng sih ngejalanin aktivitas sehari2 di puskesmas, tapi ...
-
Lama gak posting setelah banyak hal terjadi dalam hidup. Yes, di fase internship aku belajar banyak. Perjalanan berliku tak ayalnya harus a...
-
saya, ibu saya, punya dialek yang sama saat berbicara serius.. saya,ibu saya, punya nada tertawa yang sama .. saya, ibu saya, punya hobby ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar