ikhlas atau takabur

entah jalan ini benar atau salah, tapi ini yang saya lakukan.
waktu kecil, saya beramal karena takut dimarahi orang tua.
beranjak remaja, saya beramal karena malu sama teman.
di penghujung masa remaja, saya beramal karena ingin meraih syurga Allah.
sekarang, saya beramal karena saya tau Allah ingin itu tanpa mikirin syurga ataupun neraka.

terkadang jadi mikir bahwa itu adalah sebuah bentuk ke-takabur-an saya terhadap siksa Allah di neraka. tapi ada ustadz (yang juga murid ibu saya) bilang, justru itu bagus. berarti kita udah ikhlas dalam beramal, sudah tidak lagi mengharap imbalan dari Allah berupa syurga. belum nanya sama ibu, tapi segera akan dilakukan. :D
soalnya saya jadi bingung apakah yang saya jalani ini benar atau salah. mungkin ada yang bisa membantu saya mendiskusikan ini. supaya kalo salah, saya bisa langsung muter balik jalan. :)

kangeeeeennn :'(

sahabat itu gak harus tiap hari ketemu. sahabat itu gak harus tiap hari cerita.
tapi sahabat itu selalu ada memperhatikan kondisi kita, dan berusaha untuk selalu ada disaat kita membutuhkan nya. ^^

kangeeeennn....udah jauh berkurang intensitas komunikasi sama si sahabat kuat-rapuh. :'(((((

bapak-ibu

tadi pagi saya seperti biasa pergi ke kampus diantar bapak sampai cibiru, tempat saya naik angkot. di motor, saya lihat punggung, pundak dan rambut beliau. sudah tak segagah dulu, sudah tak se-bugar dulu. bapak sudah banyak uban nya. meski ia terhitung kuat di usianya yang setengah abad itu, tapi tak dipungkiri bahwa waktu perlahan memakan kekokohan tubuhnya.

Saya merasa masih kecil. merasa masih harus berlindung di ketiak ibu, berada dibalik punggung bapak, bahkan untuk sekedar menghadapi persoalan akademik. tapi sampai kapan terus seperti ini? saya benar-benar harus mandiri. tak mampu di pungkiri, sosok yang kuat dan tegar itu suatu saat akan renta termakan usia. saya yang akan menjadi tumpuan harapan mereka, yang diharapkan mampu merawat mereka kelak, karena saya adalah satu-satunya anak perempuan mereka. jika saya masih seperti ini, kasihan mereka.

tak sanggup hati ini membayangkan jika suatu hari nanti saya harus melihat mereka, yang sebelum nya mampu membanting tulang demi kehidupan saya, harus tergopoh-gopoh hanya untuk mengambil segelas air untuk minum, harus berjuang keras menghidupi dirinya sendiri. Ya Allah, berikan mereka kesehatan, kekuatan, dan ridha-Mu untuk menjalani amanah-Mu di dunia ini...Aamiin.

hafffuuuuuhhh....

1 pelajaran dari seminggu ini : yang susah dari skripsi itu adalah memulainya.

KSATRIA BAJA HITAM !!! BERUBAAHHH !!!! :D

ngomong2 tentang BERUBAH,, ada 1 hikmah paling menarik yang saya dapet sewaktu ngobrol sama temen saya. perempuan. suatu hari saya main ke kosan nya. saya gak terlalu faham tentang aktivitas sehari-hari dia. yang saya tahu, dia pintar, cerdas, rajin, sangat fashionable, dan suka merokok. mungkin pandangan orang-orang tentang wanita yang merokok itu sangat "parah" atau bahkan perempuan "nakal". tapi insyaAllah tidak untuk teman saya yang satu ini.

beberapa bulan yang lalu, saya mendapati teman saya ini dengan mengenakan jilbab. subhanallah. sangat cantik. secantik apapun Angelina Jolie, saya memang selalu melihat wanita berjilbab itu lebih cantik daripada yang tidak. hidayah memang datang tak diduga, tapi ada pertanyaan besar yang muncul di hati saya, "apa alasan dia berniat mengenakan jilbab??". saya sempat bertanya sama temen sekosannya, tapi mereka pun gak ada yang tau.

sampailah ke seminggu yang lalu, sewaktu aku main2 kekosan nya itu. sering sih main kesana, tapi gak terlalu deket sama semuanya, paling orang2 tertentu aja. dan saat si yang punya kamar lagi mandi, tertinggal lah saya dengan teman saya yang baru berjilbab itu. akhirnya saya tuntaskanlah semua keingintahuan saya.

tau jawaban dia apa?

"karena saya ingin lebih dekat dengan Allah."

disitu hati saya bergetar. sungguh, niatnya tulus. gak kayak saya dulu sewaktu awal pakai jilbab.

berceritalah dia tentang dirinya.
saya ingat dulu sebelum berjilbab, dia pernah bilang, "kalo lagi stress gini bawaan nya pengen ngerokok".
tapi, Allah memang Maha Pembolakbalik Hati manusia, ketika itu, Allah buat teman saya berpikir, bahwa semua masalah yang dialaminya adalah karena kurang dekat dengan Allah. sehingga dia ingin mulai belajar kembali mendekati Allah.

mulai dari shalat. yang awalnya sehari sekali, bertambah menjadi 2 kali sehari, dan sekarang Alhamdulillah, InsyaAllah bukan hanya shalat fardhu nya aja yang dijalani, tapi berbagai sunnah rasul pun ia lakukan.
aktivitas mentoring. yang dulu suka kabur2an kalo mentoring,