Pendidikan dokter Indonesia memang edap sedap nikmat liatnya. Duitnya besar, aktivitasnya padat, karir terjamin. Begitulah orang memandang fakultas kedokteran.
Seminggu yang lalu, saya dan sepupu saya main ke sma tempat saya menimba ilmu dulu. Main2 saja, karena sepupu saya ini ingin sekolah disana katanya. Taunya, disana saya bertemu dengan seorang ibu yang juga ingin memasukkan anaknya ke sekolah itu. Ngobrol2, setelah si ibu tahu saya lulusan fk unpad, dia bilang "anak saya juga dulunya mau jadi dokter. Tapi setelah saya dengar kalau biaya sekolahnya tinggi, saya bilang sama anak saya supaya lupakan saja mimpi jadi dokternya". Saya senyam senyum dengernya. Saya bilang, "iya bu, betul. Masuk kedokteran itu mahal sekali biayanya. Banyak waktu yang harus dikorbankan, keluarga yang sering ditinggalkan, butuh energi lebih, dan butuh keinginan yang kuat. Kalau uang, itu relatif...".
Si ibu cerita lah berapa angka uang yang harus dikeluarkan untuk bisa masuk kedokteran. Besar sekali memang terdengarnya, bisa hingga ratusan juta. Tapi sungguh, itu bergantung pada universitas mana yang menjadi referensi. Universitas swasta memang harus diakui, beban keuangannya besar sekali. Tapi jangan dipukul rata untuk semua universitas. Dan biaya itu tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas pendidikannya kok. Yang perguruan tinggi negeri tidak sebesar itu. Apalagi di unpad, terhitung paling murah. *promosi dikit* hehehehe
Yang paling penting dari semua itu adalah jangan pernah patahkan semangat dan mimpi anak hanya karena urusan biaya. Masalah rezeki itu Tuhan yang atur. Kalau memang diberi jalan untuk diterima di Fakultas Kedokteran, pasti diberi dengan rezekinya, melalui jalan apapun. Percaya bahwa Tuhan Maha Adil, Pengasih, dan Penyayang. Banyak jalan rezeki yang bisa diupayakan. Banyak beasiswa dan bantuan untuk mahasiswa yang tidak mampu dan mahasiswa yang memiliki prestasi yang baik. Cukup tunjukkan bahwa anda layak menjadi mahasiswa fakultas kedokteran, dan anda harus banyak bertanya mengenai jalan2 rezeki yang bisa di tempuh untuk menjaga keberlangsungan kuliah di fakultas kedokteran.
Setiap orang berhak mengejar mimpinya. Setiap orang berhak membangun hidup impiannya. Jangan patahkan semangat itu. Jangan pernah.