waah, tanggal 13.. udah lama juga gak nulis.
agak sensitif sebetulnya saya dengan angka 13.
kali ini saya mau cerita tentang apa yang saya dapat selama 'ngautis' di tasik selama tepat 1 minggu.
saya datang kesana hari minggu dan pulang tepat di hari minggu.
begitu datang kesana, saya disambut dengan sangat hangat oleh keluarga.
tapi saya baru sadar, saya sudah terlalu lama tidak datang kerumah itu. perubahan demi perubahan yang terjadi membuat saya "pangling" atau bingung dengan rumah itu. 1 hal pertama yang saya sadari, saya TERLALU ASIK dengan DUNIA SAYA SENDIRI.
agenda pertama kami : NGERUJAK !
si mamah yang udah ngidam rujak dari sehari sebelumnya, akhirnya kesampean juga makan rujak.
tiba2 adik sepupu saya datang menghampiri, dan bilang,
"teteh, tingali ieu abi tiasa... (teteh, lihat ini saya bisa..)"
dengan bangga anak usia 4 tahun itu memamerkan kemampuan nya bermain skuter atau mereka bilang 'otopet'.
aku tiba2 bertanya pada ibu anak itu, "bunda, dia umur berapa yaa sekarang?"
kebodohan kedua yang saya lakukan, saya lupa usia sepupu saya sendiri yang notabene itu aneh di keluarga saya. kami biasa mengingat hari ulang tahun satu sama lain, nama lengkap, usia, tahun lahir, sekolah, yaa semua yang biasa ada di biodata. DAN KALI INI SAYA TIDAK INGAT SAMA SEKALI ! sungguh keterlaluan. seakan sangat tidak peduli pada saudara sendiri
memasuki malam, agenda kami selanjutnya : NGEBAKSO !
kali ini saya masih ingat lokasi tukang bakso nya, dekat UNSIL - universitas tempat sepupu saya menimba ilmu hingga sarjana.
teringat lagi saya bahwa keluarga saya adalah BAKSO FANS CLUB. kami sangat suka mie dan bakso. bisa setiap hari mereka memakan mie dan bakso (*jangan ditiru, tidak baik untuk kesehatan) sampe badan nya pun seperti bakso. hahahaha
bakso itu sebagai makanan camilan, karena kalau belum makan nasi belum makan namanya. hahaha
begitu keluar parkiran tukang bakso, ada tukang jagung rebus mejeng jeng jeng jreng di sana. karena keluarga saya sangat suka jagung rebus, alhasil kami pun beli itu jagung dibungkus kerumah. *gimana gak makin gendut
suasana kekeluargaan itu terasa hangat. mungkin terlalu lama rasa itu tak saya dapatkan, jadi rame dikit aja rasanya udah dugem di hati saya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular
-
seminggu yang lalu saya baru saja menyelesaikan satu minggu penuh sebuah kursus mengenai ilmu genetika klinis. saya belajar dimulai dari da...
-
One day, a teacher said to me, “you’re still a stem cell. You are still looking for your life, looking for what you are going to be…” In ...
-
Lama gak posting setelah banyak hal terjadi dalam hidup. Yes, di fase internship aku belajar banyak. Perjalanan berliku tak ayalnya harus a...
-
Konyol memang kalau diingat. Dulu, waktu masih sangat aktif berorganisasi saya tergabung kedalam 2 organisasi besar di fakultas kedokteran s...
-
Now, I am at my zero point. Resilient. That is what a warrior needs. Adapt. That is what a traveler should have. Thrive. To live in this wil...
bakso fans club, trus liat jagung jg trnyata suka. jd yg ga suka apa?
BalasHapusresiko tinggi membulat.
zzzz
BalasHapussaya baru tau ada comment ini.. -_______-"
baru ngeh.. ternyata saya juga bingung, tan. ini kenapa semua keluarga saya begini yaa?? hahahaha
sebenernya, bukan membulatnya yang masalah.. tapi efek samping dari kebulatan itu.. hahahaha