Baru sampai di bandara dan merasa ini cool! Akan memulai hidup seperti apa yaa disini???
Masih jam 6 pagi, dan masih shubuh di waktu setempat. Diluar masih gelap. Pertama kali yang dicari adalah "mushola mana mushola?" Tanya2 sana sini, dan jawaban akhirnya adalah gak ada. #okesip. Akhirnya memutuskan pergi ke toilet yang bahkan gak ada airnya, cuma ada air di wastafel yang dinginnya bikin beku. Sholat seadanya di bandara sambil duduk entah menghadap kemana.
Allah, saya sangat bersyukur bisa punya kesempatan ini.
Pertama yang ditanya sama anak tanzania adalah, "how's your country?" dan gitu juga yang lain. Jadi, peduli sama negaramu dulu lah yaa teman2 :) supaya bisa jawab dengan bijak. Hehehe. Dikira dia banyak ngomong, ternyata cukup pendiem. Mungkin karena dia sendirian, sedangkan dari indonesia berdua. Disambut dengan baik, dan sangat ramah oleh Mieke, sebagai koordinator program ini, Hetty, sebagai ibu asrama nya, Loes, sebagai staff admission, dan Henry, dosen tropical diseases, sama moniq, kepala departemen tropical diseases. Ditanyain tentang kuliah di masing2 negara sistemnya kayak gimana, tentang proses belajar nya gimana, dan dijelasin tentang kuliah nanti seperti apa. Diajak makan siang bareng dan dibayarin. *berasa koas diajak makan sama konsulen :p
Intinya sebenernya sama aja, lecture, praktikum, tutorial, sistem blok, dan studen centered. Belum masuk kuliah sih, jadi belum bisa jelasin banyak. Mudah2an bisa ngikutin proses diskusinya nanti. Secara, bahasa inggris saya mah seadanya dan bukan habbit, jadi rada mikir heula kalo mau ngomong. Paling nggak, pembiasaan laah. Hehehe
Dosen2 nya sangat friendly, respectful, dan nampak sangat membantu :D
Siangnya si anak nicaragua dateng dan sangat so asik cerewet gimana gitu. Awalnya mikir gitu, ternyata setelah lama sadar kalo saya yang pendiem. Hahaha. Mereka sangat terbuka pada pendapat dan sangat mudah mengemukakan pendapat.
Sampai akhirnya dijemput sama temen2, orang2 belanda, 2 cewe 1 cowo. Jalan2 shopping bareng dan dinner bareng. Saat itulah baru tau kalo mereka aktif di IFMSA. ngobrol2 tentang kegiatan anak fk di indo kayak apa. Ujian pun sama, mereka kewalahan! Selalu begadang. Fix, hidup anak fk emang keras.
Lidian asli dutch, logat sama volume suaranya tegas banget pasti asli dutch. Ahkin, campuran mexico-dutch. A very kind, cheerful, and talkative one. Terakhir, Thoai. Campuran vietnam-dutch yang mukanya ga ada bule2 nya, asli asia. Hahaha. Mereka bilang, budaya dutch itu kalo udah kuliah, mereka pisah sama orang tua dan mulai kerja buat hidupnya sendiri. Lidian tinggal di kota ini dengan kuliah sambil part time jagain toko. Thoai part time dengan jadi driver. Kalo ahkin sih dibayarin papanya. Nah, kan saya jadi makin malu. Masih minta orang tua, ngeluh ga bisa kerja sebelum lulus, masih dianter jemput bapa. "Oke, mulai sekarang ga boleh nyusahin lagi. Belajar mandiri bener2." Itu janji saya.
*edan dingin nya ternyata gila -_______-"