Awalnya berniat untuk menunda 2-3 bulan saja di koas, ternyata harus nambah 1 bulan lebih untuk kesehatan diri. Sedikit sedih di awal, tapi setelah dijalani, sungguh sesuatu sekali. I feel like found my faith. Saya sungguh merasakan cinta pada agama saya ketika datang ke sebuah negara dengan semua orang kagum dengan tempat ibadahnya, menikmati seni didalamnya, tapi hati saya justru menangis.
Allah, saya ga ingin ada diantara orang2 munafik, saya ga ingin ada diantara orang2 kafir, kelak di padang mahsyar nanti. Saya rindu islam. Saya rindu nama Allah diagungkan dimana2. Saya rindu kajian qur'an dan temen2 yang sama2 seiman dan saling menguatkan iman. Saya mengharap kejayaan islam, lagi seperti jaman Rasulullah saw dulu. Islam yang gagah berani, Islam yang bijaksana, Islam yang 'demokratis', Islam yang lembut, Islam yang menjanjikan kedamaian. Allah, aku rindu.
Rasanya sesak untuk bertasbih, takbir, hamdallah, istighfar, dan bertahlil. Rasanya semacam ingin berteriak, tapi ini hanya ada antara saya dan Allah. Keyakinan akan agama ini seketika menguat. Ya, gak perlu logika untuk yakin, tapi ini urusan hati.
Saya hari itu sungguh ingin nangis, tapi saya muslim seorang diri. Saya merasakan sedih dan pahit itu sendirian. Melihat agama lain berjaya, pahit rasanya. Bukan karena iri, tapi karena kecintaan ini ternyata tumbuh semakin besar selama saya disini. Aku harus berusaha menjadi agen islam terbaik disini.
Begitu juga hari ini. Saya pergi ke kota yang jelas2 menunjukan kejayaan negaranya. Pusat pemerintahan Belanda. Disini saya melihat keangkuhan negara ini. Nasionalisme mereka terasa, tapi melihat bendera negara sendiri berkibar ditempat itu, rasanya bahagia. Merasa bahwa ada kekuatan besar dan optimisme yang muncul dalam diri.
Islam dan Indonesia, 2 hal yang aku ingin kalian bangkit. :')