Jumat, Oktober 25, 2013

Kontemplasi hidup

Disini kita belajar menjadi "si pluripotent"
Disini kita belajar menjadi "eightcellent"
Disini kita bersama dalam "togeighter"
Disini kita berjuang menjadi S.A.T.U (Solid.Aktif.Teladan.Unggul), juara SATU Olymphiart 2011
Tidak hanya bersama, tapi solid sebagai satu keluarga
Tidak hanya Aktif, tapi terencana sebagai Agenda Melegenda
Tidak hanya menjadi yang Unggul, tapi juga contoh yang baik bagi generasi berikutnya kelak


Kawan,
Masih ingatkah kalian, saat bersama2 kita menjadi 'public enemy'?
Masih ingatkah kalian, saat bersama2 kita berupaya menjadi pembimbing yang baik bagi adik2 kita?
Masih ingatkah kalian, saat bersama2 kita menjadi adik yang 'jahil' pada kakak2 kita?
Masih ingatkah kalian, saat FK Unpad adalah kakak sayang adik, adik sayang kakak itu kita jalani?
Masih ingatkah kalian, saat Bale Padjadjaran menjadi tempat penuh kenangan manisnya cinta, asamnya nilai merah, resahnya menghadapi SOOCA, lelahnya ujian tanpa henti hingga asa nyaris pudar, dan indahnya kebersamaan?
Masih ingatkah kalian, saat kita bersama2 menginjakkan kaki di tanah Situ Lembang, sebagai si "Pluripotent", menikmati dinginnya malam diiringi "dentuman bom" diantara inspirasi yang disampaikan Abah Iwan?



Ada satu hal yang tak pernah saya lupakan diantara ribuan pelajaran yang kita dapatkan dari proses tersebut, bahwa dokter bukanlah profesi, dokter adalah jalan hidup. Pilihan hidup untuk terus belajar, mengabdi, memberi, untuk kemanusiaan, keadilan, dan hati nurani. Terdengar klise dan naif ditengah hiruk-pikuk dinamika bangsa yang terus naik turun. Pandangan miring pada profesi ini mulai merebak, lalu haruskah kita berdiam diri? Melihat jalan hidup yang kita perjuangkan dengan bangun-jatuh-bangkit-terpuruk-lalu bangkit kembali menjadi korban oknum2 tak bertanggung jawab.

Kawan, mari kita buktikan bahwa kemanusiaan, keadilan dan hati nurani masih ada di negeri ini. Di nusantara ini, di dalam diri kita, dalam hati dan perbuatan kita. Mari kita buktikan bahwa profesi ini tetap suci, profesi yang lahir sebagai perpanjangan tangan Tuhan di bumi. Bukan, kita memang bukan malaikat yang luput dari kesalahan. Kita tetaplah manusia biasa yang harus terus belajar, mengevaluasi diri, dan dengan penuh kesadaran terus mengembangkan diri menjadi "eightcellent S.A.T.U"

Petunjuk selalu ada bagi orang2 yang berpikir. Kita adalah makhluk yang Allah berikan kesempatan untuk belajar, menggali potensi dan berkembang. Sudah selayaknya kita manfaatkan karuniaNya yang terbesar, AKAL, untuk mencari jalan terus menjadi lebih baik.


 


Percayalah, "Tuhan tidak akan pernah mengabaikan hambaNya yang sedang mengabdi", begitu kata Abah Iwan 5 tahun yang lalu pada kita semua. Dimanapun kita berada, selama niat ini lurus, kemudahan demi kemudahan akan kita temukan. Jarak antara kita kini bukan karena kita berbeda, ini hanya mengenai waktu. Semua akan indah pada waktunya, saudaraku :) kemanapun kita pergi, nama eightcellent selalu ada didiri kita.

Perpisahan, pertemuan, adalah 2 hal satu paket yang tak mungkin dipisahkan. Mungkin raga ini berpisah, tapi hati yang telah tertaut 5 tahun ini (yg isinya lo lagi lo lagi) tidak mungkin mudah dipisahkan. :)

FK Unpad 08 S.A.T.U !!!


Popular