Rabu, April 02, 2014

Banmed juga

Banmed itu buat saya bukan hal baru. 9 tahun lalu saya pertama kali jadi tim medis pertandingan2 karate kota dan provinsi, tim medis pensi2 sekolah, dan masih banyak lagi. Banyak kejadian terjadi selama 3 tahun berturut2 jadi tim medis. Banyak pelajaran yang didapet, terutama refleks kegawatdaruratan.

Seiring waktu berlalu, kuliah di fakultas kedokteran makin mengasah refleks2 itu jadi lebih spesifik, ilmiah, sistematis, dan lebih mendalam. Tapi tanggung jawab yang semakin besar ini gak diiringi dengan intesitas yang semakin besar pula. Memang itu kurangnya saya. Keahlian di lapangan dan di instalasi medis memang beda. Apalagi kali ini banmed nya sendirian.

Terakhir jadi tim medis itu 2012. Kegiatan camp and outbond ceria. Gak banyak yang terjadi, Alhamdulillah. Cuma memang menjadi tantangan tersendiri kali ini, karena saya akan bertugas SENDIRI. Literally SENDIRI. Yaaa, dibantu sama tim panitia tentunya. Cuma berdoa semoga tidak terjadi hal buruk. Semoga semua aman damai sejahtera.

Be careful, teliti, profesional, dan tetap percaya diri. InsyaAllah dikasih yang terbaik sama Allah.

Ternyata, di hari-H pertolongan datang. Rekan2 vol-D datang bantuin medical checkup dan sangat memudahkan. Apalagi selesai medical checkup kita akan pergi ke lokasi, tiba2 2 bocah ikut ngintilin saya banmed sampe ke lokasi. Meski cuma sampe besok siangnya, tapi sangat membantu. Lagi2 terima kasih. Maaf ga bisa ngasih banyak sama kalian.....

Bener aja, deg2an itu hanya bisa hilang dengan ketelitian, profesionalisme, dan kepercayaan diri. Semua yg diragukan, bisa hilang. Dan itu yg harus dimiliki seorang dokter. Persis seperti apa yang prof.tri bilang kemarin. Alhamdulillah :)

Terima kasih atas semua inspirasi, ilmu, dan keragaman sudut pandang yg diberikan semua pihak atas banmed ini :)

Popular