Senin, Juli 22, 2013

antara semangat atau ambisius

mungkin orang anggap saya ini terlalu bersemangat hingga terkesan ambisius. tidak, saya masih tetap istirahat jika saya membutuhkan. saya masih bermain ketika saya jenuh. saya masih mengeluh ketika lelah. saya masih malas ketika harus rajin. saya masih sering kehilangan arah. saya hanya saat ini berupaya yang terbaik yang saya bisa.

batasan antara semangat itu dan ambisius adalah nafsu, syukur, dan pandangan manusia.
logikanya begini, jika Rasulullah s.a.w dalam hadits nya mengatakan "....Fatimah, engkau bisa meminta harta dariku, tetapi dihadapan Allah aku tidak berguna bagimu...", lalu kita punya siapa dihadapan Allah? Fatimah r.a. yang begitu luar biasa, putri Rasulullah s.a.w saja dihadapan Allah adalah sendiri. mau mengandalkan siapa kita? orang tua? temen2 se-geng? siapa mereka di hadapan Allah?

hanya orang2 yang bertakwa yang akan mendapat syafa'at di hari nanti. diri kita yang tentukan akhirnya dan menuju takwa tidaklah semudah membalik telapak tangan, tapi bukan berarti tidak mungkin. yang bisa kita lakukan hanyalah berupaya yang terbaik dalam setiap waktu kita.

Popular