Sudah 22 kali saya menjalani bulan Ramadhan. Tahun ini pertama kalinya saya menangisi kepergian Ramadhan sangat dalam. Rasanya kedamaian nya akan hilang, semangatnya akan semakin sulit setelah ini. Rasanya takut menghadapi 11 bulan kedepan. Tapi hari ini akhirnya saya paham, bukan Ramadhan alasan saya bersemangat, bukan Ramadhan alasan saya ibadah, bukan cuma karena syurga yang dijanjikan yang dikejar. Tapi keikhlasan menjadikan ibadah2 tersebut menjadi bagian hidup kita, kecintaan kepada Allah yang menjadikanNya alasan hidup kita, dan semangat mendekat padaNya setiap harinya.
Sedih karena baru memahami itu setelah syawal datang. Tapi gak apa2, setidaknya saya paham inti dari istiqomah. Setidaknya saya yang tadinya takut dan bingung menjaga 'pace' dalam 11 bulan kedepan jadi punya energi dan alasan unlimited untuk terus menjaganya. Bisa jadi semangat tanpa henti :) Bukan karena mengharap akan syurga yg dijanjikan semata, tapi memupuk semakin dalam kecintaan pada Allah :)
"Katakanlah: 'jika kamu (benar2) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa2mu.' Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Ali-Imran:31)